Dua Suporter Tewas Terinjak di GBK

Jakarta - 2 Penonton tewas karena terinjak-injak saat rebutan masuk ke dalam Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Kondisi jenazah yang masih mengenakan kaos Timnas berwarna merah itu dalam kondisi babak belur. Keduanya tidak sempat mendapatkan pertolongan medis.

"Saat ditemukan sudah meninggal dunia," terang petugas medis, Abdul Majid saat ditemui di pintu VIII, GBK, Senayan, Senin (21/11/2011) malam.

Salah satu jenazah dikenali sebagai Reno (20) warga Cililitan, Jaktim, sedang seorang lagi pria tidak diketahui identitasnya. Keduanya terinjak-injak saat rebutan masuk ke dalam pintu VIII.

Saat ditemukan tim medis diperkirakan korban sudah meninggal 1,5 jam sebelumnya. "Komunikasi di sini susah. Jadi tim medis kesulitan melakukan koordinasi," terang Abdul.

Setelah jasad kedua suporter Timnas itu dievakuasi tim medis, petugas segera membawanya ke ambulans. Namun jasad tidak segera dibawa ke RSCM. Selama 2 jam sejak pukul 19.30 WIB, jasad disimpan di ambulans. Alasannya mobil yang disediakan bukan ambulans untuk mengangkut jenazah. Akhirnya, sekitar pukul 21.30 WIB, kedua jasad itu dibawa tim medis ke RSCM.



detiknews.com
 
Dua Suporter Tewas, Salah Satunya Anggota Band DOT

1831573620X310.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang dipastikan meninggal dunia saat desak-desakan suporter di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011) malam. Kedua korban berkelamin laki-laki telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Salah satu korban bernama Reno Alvino (21), warga Cililitan, Jakarta Timur. Reno Alvino adalah additional player band DOT yang dibentuk dua bersaudara Ezza Yayang dan Adam Yayang. Di band tersebut, Reno biasa bermain sebagai drummer. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya. Keduanya meninggal saat terjadi kericuhan di sektor 7 sekitar pukul 19.00.

"Kita datang rombongan. Semua pegang tiket. Yang enggak punya maksa masuk jadi dorong-dorongan, jatuh, misah. Dan dengar-dengar, saya cari enggak ada. Tahu-tahu ada dua korban pas desak-desakan. Saya cek ternyata Reno. Dia udah enggak ada," kata saudara sepupu Reno, Helmi (25), kepada Kompas.com.

Jenazah kedua korban sempat tertahan di dalam ambulans dengan nomor polisi B 7853 EQ sekitar satu jam. Kedua jenazah baru dibawa ke RSCM sekitar pukul 20.00 menggunakan ambulans yang dikirim dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Ambulans bukan peruntukannya. Kami menunggu ambulans yang lebih memadai. Tadi terjebak macet," kata Kartiko, petugas Dinkes DKI menjelaskan mengapa korban tidak langsung dievakuasi dengan ambulans yang ada. Sebelumnya sempat beredar informasi kalau ambulans yang ada di tempat tidak digunakan karena kuncinya hilang.

Selain petugas Dinkes DKI, petugas polisi juga mendatangkan Tim Pusdokkes Polda Metro Jaya. Selain korban tewas, desak-desakan penonton di luar stadion yang memaksa masuk juga menyebabkan setidaknya sembilan suporter pingsan.

Dalam laga final sepak bola SEA Games Indonesia versus Malaysia, kedua tim dipaksa bermain maksimal sehingga harus berhadapan hingga adu pinalti. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu dan Indonesia kalah dalam adu pinalti 4-3. Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 5-4.
 
kalu gini salah siapa hayo? salah gue? salah temen2 gue? |:mad: |:mad:


moga ke depannya ga ada lagi kejadian kayak gini :)(

buat yang ga dapat tiket, mending pulang, ga perlu maksa masuk :)
 
tragis dan menyedihkan banget ya...

bener banget den ishimaru...suporter Indonesia sangar-sangar! dari awal permainan udah dihantui ke naasan. |:mad:

Kata tukang komentarnya diakhir pertandingan, kalau ga salah bilang...
Apa permisa percaya adanya Dewi Fortuna (dewi keberuntungan)? sepertinya Dewi Fortuna dilapangan tidak memihak kita."
Dalam hati sih...Hari gini percaya Dewi fortuna?
Tapi setelah mendengar berita ini, ya terang aja si Fortuna ga memihak kita, sebelum pertandingan aja sudah ada yang tewas, Fortunanya jadi emoh nge Lucky in Indonesia.


ha..ha..
 
Kasian banget sumpah deh, Maksain banget buat ikutan masuk stadion jadi begini nih.. Dipertandingan berikutnya kayaknya perlu dibenahi lagi nih sistem tiketing dan antreannya.. kasian, udah desek2an, tim kita kalah dikit eh jatuh korban jiwa, sesuatu ya..
 
Back
Top