spirit
Mod

Seorang narapidana kasus pembunuhan di Ohio, Amerika Serikat terengah-engah dan mendengus saat dieksekusi mati. Hal ini terjadi seiring penggunaan obat jenis baru dalam proses eksekusi mati.
Namun rupanya dengan obat baru ini, dibutuhkan waktu lebih lama bagi narapidana yang disuntik mati untuk ahirnya menghembuskan napas terakhir. Dennis McGuire masih hidup sekitar 15 menit setelah dirinya disuntik mati.
"Saya akan pergi ke surga, saya akan bertemu kalian ketika kalian datang," ucap McGuire kepada anak-anaknya sesaat sebelum disuntik mati. Dia sempat melambai-lambaikan tangannya beberapa kali sebelum obatnya bekerja, seperti berusaha menyapa anak-anaknya.
Kemudian dia mengeluarkan suara dengusan yang cukup keras dan tampak seperti sesak napas. Hal tersebut terjadi berulang kali selama beberapa menit. McGuire juga membuka dan menutup mulutnya tanpa suara selama beberapa kali seperti berusaha keras untuk bernapas. Perutnya tampak mengembang dan mengempis saat hal ini terjadi.
"Ya, Tuhan," ucap putrinya, Amber McGuire saat menyaksikan saat-saat terakhir ayahnya dari balik kaca. Anak-anak McGuire pun tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan ayahnya meninggal secara perlahan.
Dibutuhkan waktu hampir 15 menit sebelum akhirnya McGuire menghembuskan napas terakhirnya. Demikian seperti dilansir news.com.au, Jumat (17/1/2014).
Dalam usaha untuk menghentikan proses eksekusi mati, pengacara McGuire berdebat bahwa kliennya mengalami efek samping medis yang dikenal sebagai kehilangan udara, yang membuatnya mengalami kondisi mengerikan saat berjuang keras untuk bernapas.
McGuier yang berusia 53 tahun ini divonis mati atas kasus pemerkosaan dan penusukan fatal seorang wanita hamil pada tahun 1989 lalu. Dalam suratnya kepada Gubernur Ohio John Kasich bulan lalu, McGuire mengakui kesalahannya.
Proses eksekusi mati McGuire dilakukan dengan menggunakan obat jenis baru. Penyebabnya, otoritas setempat termasuk sejumlah negara bagian lainnya kesulitan mendapat suplai obat yang selama ini digunakan.
Pada proses eksekusi ini, otoritas Ohio menggunakan dua obat berbeda, yakni obat penenang midazolam dan obat penghilang rasa sakit hydromorphone. Dengan menggunakan obat yang sebelumnya, dibutuhkan waktu lebih sedikit bagi narapidana sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir dan tanpa diwarnai adanya dengusan dan suara terengah-engah.
Penerapan hukuman mati terus menjadi perdebatan di AS. Menanggapi kasus ini sebelumnya, otoritas kejaksaan negara bagian Ohio membantah klaim yang menyebut bahwa McGuire akan mengalami kondisi mengerikan saat dia dieksekusi mati dengan metode baru. Namun seorang hakim federal mengatakan bahwa metode baru ini memang masih bersifat eksperimen. -detikNews