spirit
Mod
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk pertahanan nasional Indonesia berpotensi besar di pasar global. Bahkan beberapa produk karya anak bangsa itu berhasil membuat pengunjung Defense & Security 2015, Bangkok, Thailand terhenyak.
Salah satu produk yang mencuri perhatian publik adalah produk teknologi teknologi antisadap buatan perusahaan nasional PT Indoguard ika Cipta Kreasi (ICK). Kalangan pejabat militer dan sipil luar negeri tak menyangka jika Indonesia memiliki industri pertahanan di bidang pengamanan komunikasi teknologi antisadap.
Technology Director PT ICK, Dahniar Wisnu pada Rabu (4/11) mengungkapkan, kekagetan itu bermula ketika seorang jenderal Republik Ceska dan Deputi Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Wira Mohd Johari bin Baharum berkunjung ke Paviliun Indonesia. Mereka terkaget-kaget melihat Indonesia mampu mengembangkan teknologi antisadap sendiri.
"Saat datang ke booth ICK di Paviliun Indonesia, mereka terperanjat jika Indonesia punya industri pengamanan komunikasi," ujarnya.
Kekagetan publik internasional itu bukan untuk yang pertama kalinya, kata Dinar. Dalam pameran IT terbesar CeBIT 2015, Maret lalu di Hannover Jerman, produk antisadap Indonesia juga menarik perhatian publik. "Biasanya produk enkripsi antisadap dikembangkan negara maju Amerika dan Eropa. Ternyata produk bermutu serupa juga berhasil dikembangkan Indonesia," katanya.
Presiden Director PT ICK Agung S Bakti menjelaskan, pihaknya memang tengah gencar mengembangkan teknologi enkripsi antisadap untuk pertahanan dan keamanan. Hal itu karena belum ada perusahaan pertahanan nasional yang mengkonsentrasikan diri dalam teknologi enkripsi. Padahal, pada era cyber seperti sekarang ini serangan digital dan penyadapan komunikasi semakin kompleks dan banyak.
"Kami konsen memproduksi dan mengembangkan alat antisadap untuk keamanan personal, korporasi bahkan negara. Baik untuk keperluan sipil maupun militer," jelas Agung.
Sebelumnya pada tahun 2013 ICK telah merilis produk layanan SMS antisadap, SMS Guard. Sejak pertama diluncurkan produk ini langsung menarik perhatian publik di Indonesia. Sehingga di tahun 2014 ICK diikutsertakan Kementerian Pertahanan dalam pameran pertahanan international Defence Service Asia (DSA) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kini, ICK telah mengembangkan berbagai produk antisadap lainnya. Produk-produk tersebut telah dipasarkan melalui pasar internasional dan dalam negeri," katanya.