Ririnkurniawati
New member
http://www.cahaya.co/assets/uploads...oncept-earth-globe-image-provided-by-nasa.jpg
cahaya.co- Hari Bumi atau Earth Day salah satu gerakan global yang mendunia, diperingati tiap 22 April. Penggagas Earth Day adalah Gaylord Nelson, senator Amerika Serikat yang juga seorang pengajar tentang lingkungan hidup. Jutaan orang dari ratusan negara di dunia berpatisipasi untuk memperingati Hari Bumi, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan peduli terhadap lingkungan hidup di sekitar kita.
“Dimulai dari jalanan di New York pada tanggal 22 April 1970, jutaan orang turun ke jalan untuk mengecam para perusak alam dan perusak bumi. Hari Bumi sudah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia dan dikoordinasi oleh Earth Day Network’s, ujar Longgena Ginting selaku Kepala Greenpeace Indonesia, melalui blog Greenpeace Indonesia.
Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk berpatisipasi dalam memperingati Hari Bumi. Seperti yang dilakukan salah satu komunitas Pecinta Alam yakni Gabungan Pecinta Alam Santong (GPA-Santong) bersama elemen masyarakat membersihkan sampah di sepanjang jalan Santong, Lombok Utara serta melakukan penanaman pohon.
Tentu saja, Hari Bumi memfokuskan pada masalah – masalah lingkungan. Kali ini, tema yang diangkat adalah Green Cities atau Kota Hijau yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang bisa mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan memiliki infrastruktur serta ramah lingkungan. “Dibutuhkan perubahan nyata untuk membuat kota masa depan yang berkelanjutan dan ramah bagi manusia” ungkap Longgena Ginting.(yp)
Sumber : Cahaya.co
cahaya.co- Hari Bumi atau Earth Day salah satu gerakan global yang mendunia, diperingati tiap 22 April. Penggagas Earth Day adalah Gaylord Nelson, senator Amerika Serikat yang juga seorang pengajar tentang lingkungan hidup. Jutaan orang dari ratusan negara di dunia berpatisipasi untuk memperingati Hari Bumi, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan peduli terhadap lingkungan hidup di sekitar kita.
“Dimulai dari jalanan di New York pada tanggal 22 April 1970, jutaan orang turun ke jalan untuk mengecam para perusak alam dan perusak bumi. Hari Bumi sudah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia dan dikoordinasi oleh Earth Day Network’s, ujar Longgena Ginting selaku Kepala Greenpeace Indonesia, melalui blog Greenpeace Indonesia.
Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk berpatisipasi dalam memperingati Hari Bumi. Seperti yang dilakukan salah satu komunitas Pecinta Alam yakni Gabungan Pecinta Alam Santong (GPA-Santong) bersama elemen masyarakat membersihkan sampah di sepanjang jalan Santong, Lombok Utara serta melakukan penanaman pohon.
Tentu saja, Hari Bumi memfokuskan pada masalah – masalah lingkungan. Kali ini, tema yang diangkat adalah Green Cities atau Kota Hijau yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang bisa mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan memiliki infrastruktur serta ramah lingkungan. “Dibutuhkan perubahan nyata untuk membuat kota masa depan yang berkelanjutan dan ramah bagi manusia” ungkap Longgena Ginting.(yp)
Sumber : Cahaya.co