BambangAja
New member
Ekonomi India Tumbuh 6,1%
India selamat dari krisis ekonomi global karena kuatnya permintaan domestik.
TUMBUH 6,1 PERSEN:
Sumber : TempoNews
India selamat dari krisis ekonomi global karena kuatnya permintaan domestik.
TUMBUH 6,1 PERSEN:
Warga melintas di pusat Kata Kolkata, India, beberapa waktu lalu.
Ekonomi India tumbuh 6,1% di kuartal II tahun ini.
Naiknya angka pertumbuhan ekonomi didorong belanja pemerintah untuk mengatasi
krisis ekonomi terburuk.
EKONOMI India tumbuh 6,1% di kuartal II tahun ini. Pertumbuhan ekonomi naik dan laju kuartal I sebesar 5,8%.
Naiknya angka pertumbuhan ekonomi didorong oleh belanja pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi global.
Data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik India sejalan dengan perkiraan analis
yang sebelumnya memproyeksikan.
pertumbuhan sekitar 6%. Tapi, angka itu turun dan 7,8% periode yang sama tahun lalu
dan jauh di bawah angka pertumbuhan ekonomi 9% pada tiga tahun sebelumnya.
Ménteri Keuangan Pranab Mukherjee telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di atas 6% untuk tahun fiskal hingga Maret 2010.
India kini telah terbebas dan penurunan ekonomi global. Perekonomian India jauh lebik baik
daripada banyak rekan rekannya di Asia yang jatuh ke dalam resesi. Perekonomian India selama ini
terselamatkan karena ekonomi masih terfokus di dalam negeri.
Namun ancaman kekeringan diperkirakan akan menghambat pemulihan ekonomi. India
diproyeksikan akan mengalami musim kering yang parah. Sekitar 40% wilayah
di negara itu akan kekurangan hujan. Padahal, selama mi musim hujan adalah tali
penyelamat untuk sektor pertanian. Sektor pertanian menyumbang sekitar 17% dan produk
domestik bruto. Adapun sekitar 65% dan jumlah penduduk India sekitar 1,2 miliar
bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian mereka.
“Yang terburuk dan penurunan ekonomi global telah berakhir. Yang menjadi ancaman sekarang
adalah datangnya musim kering,” kata Sherman Chan, ekonom Moody’s Econorny.com.
Turunnya produksi pertanian akan mengurangi permintaan untuk transportasi dan penyimpanan.
Selanjutnya, akan memukul ekspor dan perdagangan dalam negeri serta mengurangi pendapatan
ratusan juta orang. ini juga bisa memicu kenaikan harga pangan.
Kinerja industri
Tapi ada juga ekonom yang memproyeksikan hasil pertanian yang menurun akan diimbangi dengan
kinerja industri yang baik. “Saya tidak berpikir bahwa kekeringan akan mengacaukan prospek
pertumbuhan terlalu banyak. Sementara pertumbuhan pertanian akan terkena, sektor lain akan
menggantinya seperti industri,” kata Dharmakirti Joshi, pengamat ekonomi dan lembaga rating
kredit Crisil.
Perusahaan otomotif terkemuka India, Maruti Suzuki, misalnya, telah melaporkan lonjakan penjualan sebesar 33,4% di Juli.
Data yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar 2,4% pada kuartal II,
turun dan angka 3% pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, sektor pertambangan mampu tumbuh 7,9%, naik dan 4,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Sektor utilitas tumbuh sebesar 6,2%, naik dan 2,7%. Adapun sektor keuangan dan properti naik 8,1% atau naik dan 6,9%.
Ekonomi India tumbuh 6,1% di kuartal II tahun ini.
Naiknya angka pertumbuhan ekonomi didorong belanja pemerintah untuk mengatasi
krisis ekonomi terburuk.
EKONOMI India tumbuh 6,1% di kuartal II tahun ini. Pertumbuhan ekonomi naik dan laju kuartal I sebesar 5,8%.
Naiknya angka pertumbuhan ekonomi didorong oleh belanja pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi global.
Data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik India sejalan dengan perkiraan analis
yang sebelumnya memproyeksikan.
pertumbuhan sekitar 6%. Tapi, angka itu turun dan 7,8% periode yang sama tahun lalu
dan jauh di bawah angka pertumbuhan ekonomi 9% pada tiga tahun sebelumnya.
Ménteri Keuangan Pranab Mukherjee telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di atas 6% untuk tahun fiskal hingga Maret 2010.
India kini telah terbebas dan penurunan ekonomi global. Perekonomian India jauh lebik baik
daripada banyak rekan rekannya di Asia yang jatuh ke dalam resesi. Perekonomian India selama ini
terselamatkan karena ekonomi masih terfokus di dalam negeri.
Namun ancaman kekeringan diperkirakan akan menghambat pemulihan ekonomi. India
diproyeksikan akan mengalami musim kering yang parah. Sekitar 40% wilayah
di negara itu akan kekurangan hujan. Padahal, selama mi musim hujan adalah tali
penyelamat untuk sektor pertanian. Sektor pertanian menyumbang sekitar 17% dan produk
domestik bruto. Adapun sekitar 65% dan jumlah penduduk India sekitar 1,2 miliar
bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian mereka.
“Yang terburuk dan penurunan ekonomi global telah berakhir. Yang menjadi ancaman sekarang
adalah datangnya musim kering,” kata Sherman Chan, ekonom Moody’s Econorny.com.
Turunnya produksi pertanian akan mengurangi permintaan untuk transportasi dan penyimpanan.
Selanjutnya, akan memukul ekspor dan perdagangan dalam negeri serta mengurangi pendapatan
ratusan juta orang. ini juga bisa memicu kenaikan harga pangan.
Kinerja industri
Tapi ada juga ekonom yang memproyeksikan hasil pertanian yang menurun akan diimbangi dengan
kinerja industri yang baik. “Saya tidak berpikir bahwa kekeringan akan mengacaukan prospek
pertumbuhan terlalu banyak. Sementara pertumbuhan pertanian akan terkena, sektor lain akan
menggantinya seperti industri,” kata Dharmakirti Joshi, pengamat ekonomi dan lembaga rating
kredit Crisil.
Perusahaan otomotif terkemuka India, Maruti Suzuki, misalnya, telah melaporkan lonjakan penjualan sebesar 33,4% di Juli.
Data yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar 2,4% pada kuartal II,
turun dan angka 3% pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, sektor pertambangan mampu tumbuh 7,9%, naik dan 4,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Sektor utilitas tumbuh sebesar 6,2%, naik dan 2,7%. Adapun sektor keuangan dan properti naik 8,1% atau naik dan 6,9%.
Sumber : TempoNews