Elpiji dan liku-liku meledaknya

Administrator

Administrator
PT Pertamina (persero) akan memperketat pengawasan pemasaran aksesori tabung elpiji. Sebab, selama ini yang Sering bermasalah adalah aksesori, bukan tabung elpijinya.


Rencananya pengadaan aksesori akan dilakukan melalui satu pintu.
Ke depan pengadaan aksesori, khususnya karet pelindung (rubber seal) akan dilakukan Pertamina sendiri. Karet pelindung berbentuk cincin hitam ini sering kali diakali oleh tangan jahil. Posisi karet ini meski kecil, namun cukup penting mencegah kebocoran. Karet ini mudah sekali terpisah dan diganti dengan karet yang tidak standar. Oleh sebab itu, Pertamina akan menstandarkan karet ini.

Menurut Corporate Secretary PT Pertamina Toharso, dari 33 kecelakaan sejak tahun 2007, tidak ada tabung elpiji yang meledak. “Yang ada elpiji (bocor) terperangkap di ruangan dan terakumulasi hingga menyebabkan ledakan,” ujar Toharso saat sosialisasi pemakaian elpiji yang aman di RT 04/02, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, kemarin.

Toharso melihat kebocoran sering terjadi karena buruknya aksesori tabung dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pemakaian elpiji yang aman. Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat saat menangani kebocoran elpiji seringkali memicu terjadinya ledakan. “Jangan hidupkan kompor Anda saat mencium bau gas yang bocor,” paparnya.

Pertamina saat ini sedang menggalakkan kembali sosialisasi penggunaan elpiji. Sosialisasi ini merupakan reaksi terhadap seringnya kebakaran atau ledakan yang disebabkanelpijiyangbocor. MenurutToharso, ada banyak penyebab ledakan atau kebakaran. Namun, sebagian besar karena belum pahamnya masyarakat, bila terjadi kebocoran elpiji.

Lebih lanjut Toharso menjelaskan, Pertamina hanya bertanggungjawab pada sistem pengisian. Sedangkan pengawasan penggunaan selang dan kompor pada tingkat konsumen merupakan kewenangan instansi lain.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Basuki Trikora Putra menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat soal penggunaan elpiji yang aman.

“Sosialisasi akan dilakukan secara langsung kepada masyarakat di lima wilayah kota Jakarta,” ungkapnya.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak polisi meminta keterangan Pertamina untuk mengusut tuntas kasus ledakan tabung elpiji. Selain itu, produsen tabung elpiji maupun regulator harus diperiksa untuk memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab.

Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo mengatakan, pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tabung elpiji bisa dijerat dengan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Menurut dia, selama ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ledakan tabung elpiji.

Padahal kasus tersebut sudah merugikan warga, bahkan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. “Penyidik tak perlu repot mencari barang bukti untuk menjerat pihak-pihak yang harus bertanggung jawab. Dalam setiap tabung pasti ada merek, maupun logo perusahaan. Mereknya ya Pertamina, tak perlu repot-repot cari orang untuk dimintai keterangan,” tandas Sudaryanno.


Mengenai klaim Pertamina bahwa semua tabung elpiji sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), Sudaryatmo justru balik mempertanyakan klaim tersebut. Sebab, seharusnya jika sudah memenuhi SNI, tidak akan terjadi ledakan elpiji. Namun, kenyataannya ledakan tabung elpiji terus terjadi tanpa ada jaminan kapan akan berakhir. “Seharusnya kontrol atas SNI juga dilakukan di pasaran. Dengan demikian, konsumen tak selalu menjadi korban,” tandasnya.

Sekretaris Eksekutif Himpunan Masyarakat Konsumen Gas Indonesia (Himkogasi) Bachrowi juga mendorong polisi memeriksa jajaran PT Pertamina. Menurut dia, dalam kasus beredarnya tabung elpiji ilegal, Pertamina menjadi pihak yang paling dirugikan. “Paling tidak harus ada klarifikasi dari Pertamina. Sebab, dari tabung elpiji ilegal yang ditemukan di lapangan terdapat logo Pertamina,” ujarnya.


Sumber : Sindo
 
Bls: Elpiji dan liku-liku meledaknya

ada permainan dari karyawan pertamina nih,ada aktor di balik layar meledak nya tabung gas elpiji akhir akhir ini
 
Back
Top