Dipi76
New member
Wajahnya Dihinggapi Lalat
Empat Hari Sekarat di Emperan Toko Senen
Jumat, 3 Desember 2010 | 09:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang remaja ditemukan sekarat karena tak makan dan minum selama empat hari di emperan toko di Jalan Kramat Bundar, Senen, Jakarta Pusat.
Salah seorang warga Kramat Bundar, Kamis (2/12/2010), menghubungi Berita Kota. Dia melakukan ini karena sudah berkali-kali menghubungi pemerintah setempat, termasuk Kementerian Sosial, tetapi tak ada tindakan apa-apa. Dia berharap ada pihak yang peduli sehingga orang tersebut bisa dirawat di rumah sakit.
"Kami sudah menghubungi Departemen Sosial, tapi sampai hari ini (Kamis siang) belum mendapat pertolongan," katanya.
Kondisi pria tak dikenal itu sangat mengenaskan. Badannya kurus. Bagian wajahnya, terutama bibirnya yang terluka, kerap dihinggapi lalat serta tak bisa berkomunikasi dengan baik. Menurut Ati, warga Kramat Bundar, pria yang diperkirakan berumur belasan tahun itu sudah terkapar tak berdaya sejak Minggu (30/11/2010). Belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi menurut dugaan, jika bukan gelandangan atau pengemis, orang itu adalah korban penculikan atau pembiusan.
"Sejak hari Minggu lalu orang itu sudah terkapar dan tidak bisa berbicara. Mulutnya dikerubuti lalat. Kami tanya apa pun tak bisa menjawab. Kami sudah menghubungi pihak Departemen Sosial, tapi belum ada tindakan hingga saat ini," keluh Ati.
Warga setempat berinisiatif memberi makan, tapi remaja itu tak bisa memakannya karena sudah tak berdaya. Akhirnya, ada warga yang iba memberi air minum dengan cara menggunakan sendok. "Jadi cuma minum saja selama empat hari," kata salah seorang warga.
Dadang (68), pemilik warung jajanan yang mangkal tak jauh dari lokasi pria tak berdaya itu, mengaku melihat mobil dinas Kementerian Sosial datang, sayangnya petugasnya cuma melihat saja. "Selasa lalu petugas menggunakan mobil bertuliskan Depsos sempat mengecek kondisi korban, tapi saya bingung kenapa tidak ditindaklanjuti," ujar Dadang.
Salah seorang pemilik toko, yang letaknya tidak jauh dengan lokasi pria itu, awalnya menduga orang itu seorang pengamen atau pengemis yang biasa berkeliaran di bilangan Senen. Namun, begitu ditanyakan ke pengamen setempat, tak satu pun yang mengenalinya. "Tak ada yang mengenalinya," katanya.
Sampai siang kemarin beberapa warga bergantian memberinya makanan dan minuman. "Tapi, dia sudah tidak bisa memakan pemberian kami," ujar Dadang. (Berita Kota/jm/vn)
====================
Duh...mending kementrian sosial dibubarin aja. nggak ada fungsinya...
-dipi-
Empat Hari Sekarat di Emperan Toko Senen
Jumat, 3 Desember 2010 | 09:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang remaja ditemukan sekarat karena tak makan dan minum selama empat hari di emperan toko di Jalan Kramat Bundar, Senen, Jakarta Pusat.
Salah seorang warga Kramat Bundar, Kamis (2/12/2010), menghubungi Berita Kota. Dia melakukan ini karena sudah berkali-kali menghubungi pemerintah setempat, termasuk Kementerian Sosial, tetapi tak ada tindakan apa-apa. Dia berharap ada pihak yang peduli sehingga orang tersebut bisa dirawat di rumah sakit.
"Kami sudah menghubungi Departemen Sosial, tapi sampai hari ini (Kamis siang) belum mendapat pertolongan," katanya.
Kondisi pria tak dikenal itu sangat mengenaskan. Badannya kurus. Bagian wajahnya, terutama bibirnya yang terluka, kerap dihinggapi lalat serta tak bisa berkomunikasi dengan baik. Menurut Ati, warga Kramat Bundar, pria yang diperkirakan berumur belasan tahun itu sudah terkapar tak berdaya sejak Minggu (30/11/2010). Belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi menurut dugaan, jika bukan gelandangan atau pengemis, orang itu adalah korban penculikan atau pembiusan.
"Sejak hari Minggu lalu orang itu sudah terkapar dan tidak bisa berbicara. Mulutnya dikerubuti lalat. Kami tanya apa pun tak bisa menjawab. Kami sudah menghubungi pihak Departemen Sosial, tapi belum ada tindakan hingga saat ini," keluh Ati.
Warga setempat berinisiatif memberi makan, tapi remaja itu tak bisa memakannya karena sudah tak berdaya. Akhirnya, ada warga yang iba memberi air minum dengan cara menggunakan sendok. "Jadi cuma minum saja selama empat hari," kata salah seorang warga.
Dadang (68), pemilik warung jajanan yang mangkal tak jauh dari lokasi pria tak berdaya itu, mengaku melihat mobil dinas Kementerian Sosial datang, sayangnya petugasnya cuma melihat saja. "Selasa lalu petugas menggunakan mobil bertuliskan Depsos sempat mengecek kondisi korban, tapi saya bingung kenapa tidak ditindaklanjuti," ujar Dadang.
Salah seorang pemilik toko, yang letaknya tidak jauh dengan lokasi pria itu, awalnya menduga orang itu seorang pengamen atau pengemis yang biasa berkeliaran di bilangan Senen. Namun, begitu ditanyakan ke pengamen setempat, tak satu pun yang mengenalinya. "Tak ada yang mengenalinya," katanya.
Sampai siang kemarin beberapa warga bergantian memberinya makanan dan minuman. "Tapi, dia sudah tidak bisa memakan pemberian kami," ujar Dadang. (Berita Kota/jm/vn)
====================
Duh...mending kementrian sosial dibubarin aja. nggak ada fungsinya...
-dipi-