Kalina
Moderator
Sumberjambe - Empat warga tertimbun longsoran pasir dan satu tewas. Itulah yang dialami penambang pasir di Dusun Gardu, Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe ketika tebing bekas galian pasir mendadak runtuh menimpa mereka. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 09.30, kemarin (27/01).
Seluruh korban adalah warga Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe. Korban tewas bernama P. Faisol alias Ari, 45. Sedangkan tiga warga yang selamat setelah tertimbun longsoran masing-masing Fadli alias Pak Wid, 35; Daris alias Pak Sumali, 40; serta Hadi alias Pak Kusyadi, 45.
Berdasarkan keterangan Daris, salah satu korban selamat, kejadian nahas tersebut berawal ketika dia bersama teman-temannya menambang pasir. Mereka tiba di lokasi penambangan pasir sekitar pukul 08.00. Nah, setelah sekitar satu setengah jam bekerja, tiba-tiba tebing bekas galian runtuh.
"Tidak terdengar bunyi apa, tiba-tiba sudah runtuh," ungkapnya. Akhirnya, keempat penambang pasir tertimbun longsoran tebing. Nasib sial dialami P. Faisol yang seluruh tubuhnya tertimbun pasir. Dia tidak sempat menyelamatkan diri karena posisinya berada paling bawah. Sedangkan dirinya dan kedua penambang lainnya hanya tertimbun sebatas dada saja.
Saat dikeluarkan dari timbunan pasir, kepala Pak Faisol mengalami luka cukup parah. Dimungkinkan, korban kehabisan oksigen lantaran terlalu lama tertimbun. Ini mengingat, Pak Faisol baru bisa dikeluarkan dari timbunan longsor sekitar 15 menit kemudian.
Sebenarnya, saat terjadi longsoran, ada sepuluh penambang yang bekerja di lokasi kejadian. Namun enam pekerja lainnya selamat karena mereka tidak berada di bawah tebing yang longsor. "Yang lain ada di atas, karena mereka hanya mengangkut pasir ke truk saja," kata Daris.
Melihat ada penambang pasir yang tertimbun longsor, rekan-rekan pekerja lainnya yang berada di atas langsung turun berusaha menyelamatkan korban. Dengan alat seadanya, mereka berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan. Sebagian lagi meminta pertolongan warga sekitar. Sontak, mendengar ada korban longsoran,w arga berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadianh untuk turut membantu mengeluarkan korban dari timbunan longsor.
Namun karena keterbatasan alat, penyelamatan korban memakan waktu cukup lama hingga sekitar 15 menit. Hasilnya, tiga penambang selamat, satu penambang lainnya tewas. Selanjutnya, dua korban selamat yakni Hadi dan Fadli dilarikan ke puskesmas, sedangkan Daris dibawa ke rumahnya. Sedangkan jenasah Pak Faisol langsung dibawa ke rumah korban untuk selanjutnya dimakamkan.
Terpisah, Kapolsek Sumberjambe melalui Kanitreskrim Aiptu Muryanto menjelaskan, longsornya tebing bekas galian pasir tersebut diduga akibat tebing sudah tidak kuat lagi menahan beban. Apalagi, di tebing yang longsor tersebut juga terdapat bonggol pohon kelapa yang sudah ditebang.
Kendati begitu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti longsornya tebing bekas galian pasir di lahan milik Hefni, warga sekitar, tersebut. "Nanti kita akan proses dulu, kita kumpulkan saksi dan pemilik tanah," katanya.
Seluruh korban adalah warga Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe. Korban tewas bernama P. Faisol alias Ari, 45. Sedangkan tiga warga yang selamat setelah tertimbun longsoran masing-masing Fadli alias Pak Wid, 35; Daris alias Pak Sumali, 40; serta Hadi alias Pak Kusyadi, 45.
Berdasarkan keterangan Daris, salah satu korban selamat, kejadian nahas tersebut berawal ketika dia bersama teman-temannya menambang pasir. Mereka tiba di lokasi penambangan pasir sekitar pukul 08.00. Nah, setelah sekitar satu setengah jam bekerja, tiba-tiba tebing bekas galian runtuh.
"Tidak terdengar bunyi apa, tiba-tiba sudah runtuh," ungkapnya. Akhirnya, keempat penambang pasir tertimbun longsoran tebing. Nasib sial dialami P. Faisol yang seluruh tubuhnya tertimbun pasir. Dia tidak sempat menyelamatkan diri karena posisinya berada paling bawah. Sedangkan dirinya dan kedua penambang lainnya hanya tertimbun sebatas dada saja.
Saat dikeluarkan dari timbunan pasir, kepala Pak Faisol mengalami luka cukup parah. Dimungkinkan, korban kehabisan oksigen lantaran terlalu lama tertimbun. Ini mengingat, Pak Faisol baru bisa dikeluarkan dari timbunan longsor sekitar 15 menit kemudian.
Sebenarnya, saat terjadi longsoran, ada sepuluh penambang yang bekerja di lokasi kejadian. Namun enam pekerja lainnya selamat karena mereka tidak berada di bawah tebing yang longsor. "Yang lain ada di atas, karena mereka hanya mengangkut pasir ke truk saja," kata Daris.
Melihat ada penambang pasir yang tertimbun longsor, rekan-rekan pekerja lainnya yang berada di atas langsung turun berusaha menyelamatkan korban. Dengan alat seadanya, mereka berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan. Sebagian lagi meminta pertolongan warga sekitar. Sontak, mendengar ada korban longsoran,w arga berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadianh untuk turut membantu mengeluarkan korban dari timbunan longsor.
Namun karena keterbatasan alat, penyelamatan korban memakan waktu cukup lama hingga sekitar 15 menit. Hasilnya, tiga penambang selamat, satu penambang lainnya tewas. Selanjutnya, dua korban selamat yakni Hadi dan Fadli dilarikan ke puskesmas, sedangkan Daris dibawa ke rumahnya. Sedangkan jenasah Pak Faisol langsung dibawa ke rumah korban untuk selanjutnya dimakamkan.
Terpisah, Kapolsek Sumberjambe melalui Kanitreskrim Aiptu Muryanto menjelaskan, longsornya tebing bekas galian pasir tersebut diduga akibat tebing sudah tidak kuat lagi menahan beban. Apalagi, di tebing yang longsor tersebut juga terdapat bonggol pohon kelapa yang sudah ditebang.
Kendati begitu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti longsornya tebing bekas galian pasir di lahan milik Hefni, warga sekitar, tersebut. "Nanti kita akan proses dulu, kita kumpulkan saksi dan pemilik tanah," katanya.