nurcahyo
New member
Enam Nama Parpol Baru Pecahan PKB Mencuat
Kapanlagi.com - Dalam pertemuan para kiai sepuh membahas nama partai baru pecahan PKB di Ponpes Langitan, Tuban, Jatim, Selasa, terungkap enam nama partai yang saat berita ini diturunkan, masih dibahas secara tertutup oleh tim-17 yang dipimpin langsung KH Abdullah Faqih.
Selain nama partai baru, tim 17 tersebut juga membahas azas dan formatur kepengurusan baru, termasuk lambang partai pecahan PKB tersebut.
Sebelum pertemuan tertutup tersebut, kiai sepuh yang juga pengasuh Ponpes Langitan, KH Abdullah Faqih, menjelaskan ada enam usulan nama partai baru, selain PKNU, yaitu Partai Nahdlatul Ulama 1952, Partai Islam Ahli Sunnah Waljamaah, Partai kebangkitan Nahdlatul Umat, Partai kebangkitan Ahli Sunnah Waljamaah dan Partai Bintang Sembilan serta Partai kebangkitan Ulama.
Dalam pertemuan terbuka itu, dihadiri sekitar 40 ulama, kiai sepuh dari berbagai daerah di Indonesia. Ulama yang hadir antara lain Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrohman Chudlori dari Magelang (Jateng), KH Hamid Baidlowi (Jateng), KH Muhaiminan Gunardo (Parakan, Jateng), KH Idris Marzuqi (Lirboyo, Kediri, Jatim), dan KH Mas Subadar (Pasuruan, Jatim).
"Pembentukan Partai baru ini, bukan karena ulama sakit hati setelah kalah di MA. Tetapi pembentukan Parpol baru ini merupakan wadah dari para ulama untuk menampung aspirasi umat," ucap KH Abdullah Faqih.
Menurut dia, dengan terbentukanya Partai baru ini, diminta semua pihak mengakhiri konflik internal PKB. Dengan demikian, keduanya bisa berdampingan secara baik, tidak saling menggembosi dan menjatuhkan.
Pertemuan di Langitan itu merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya di Ploso, Kediri, Jatim yang merekomendasikan partai baru setelah MA mengakui PKB hasil Muktamar Semarang pimpinan KH Abdurrohman Wahid (Gus Dur) dan Muhaimin Iskandar.
Kapanlagi.com - Dalam pertemuan para kiai sepuh membahas nama partai baru pecahan PKB di Ponpes Langitan, Tuban, Jatim, Selasa, terungkap enam nama partai yang saat berita ini diturunkan, masih dibahas secara tertutup oleh tim-17 yang dipimpin langsung KH Abdullah Faqih.
Selain nama partai baru, tim 17 tersebut juga membahas azas dan formatur kepengurusan baru, termasuk lambang partai pecahan PKB tersebut.
Sebelum pertemuan tertutup tersebut, kiai sepuh yang juga pengasuh Ponpes Langitan, KH Abdullah Faqih, menjelaskan ada enam usulan nama partai baru, selain PKNU, yaitu Partai Nahdlatul Ulama 1952, Partai Islam Ahli Sunnah Waljamaah, Partai kebangkitan Nahdlatul Umat, Partai kebangkitan Ahli Sunnah Waljamaah dan Partai Bintang Sembilan serta Partai kebangkitan Ulama.
Dalam pertemuan terbuka itu, dihadiri sekitar 40 ulama, kiai sepuh dari berbagai daerah di Indonesia. Ulama yang hadir antara lain Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrohman Chudlori dari Magelang (Jateng), KH Hamid Baidlowi (Jateng), KH Muhaiminan Gunardo (Parakan, Jateng), KH Idris Marzuqi (Lirboyo, Kediri, Jatim), dan KH Mas Subadar (Pasuruan, Jatim).
"Pembentukan Partai baru ini, bukan karena ulama sakit hati setelah kalah di MA. Tetapi pembentukan Parpol baru ini merupakan wadah dari para ulama untuk menampung aspirasi umat," ucap KH Abdullah Faqih.
Menurut dia, dengan terbentukanya Partai baru ini, diminta semua pihak mengakhiri konflik internal PKB. Dengan demikian, keduanya bisa berdampingan secara baik, tidak saling menggembosi dan menjatuhkan.
Pertemuan di Langitan itu merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya di Ploso, Kediri, Jatim yang merekomendasikan partai baru setelah MA mengakui PKB hasil Muktamar Semarang pimpinan KH Abdurrohman Wahid (Gus Dur) dan Muhaimin Iskandar.