Menurut riset di sekolah-sekolah yang ada baik negeri ataupun swasta, eskul tampaknya menjadi anak tiri. Kenapa?
Pada dasarnya eskul hanya menjadi sesuatu yang ada unsur 'keterpaksaan' di dalamnya. Banyak murid merasa harus ikut eskul karena keharusan dari guru dan orang tua. Mereka tidak merasakan manfaatnya sama sekali. Namun, pada kenyataannya eskul adalah merupakan jembatan bagi si murid untuk menemukan bakatnya.
Sayang sekali di Indonesia belum ada beasiswa yang menawarkan kesempatan belajar melalui bakat si murid. Buat masukan kita, mungkin ini perlu dipertimbangkan bagi para pengambil keputusan - khususnya di bidang pendidikan bahwa kecerdasan seseorang tidak melulu harus punya nilai bagus di rapor, tetapi seorang murid bisa saja berhasil jika ia mempunyai kecerdasan lainnya seperti olah raga, musik, dll. (Sudah terbukti dengan munculnya orang-orang besar di bidang tertentu sebut saja Chris John)
Pada dasarnya eskul hanya menjadi sesuatu yang ada unsur 'keterpaksaan' di dalamnya. Banyak murid merasa harus ikut eskul karena keharusan dari guru dan orang tua. Mereka tidak merasakan manfaatnya sama sekali. Namun, pada kenyataannya eskul adalah merupakan jembatan bagi si murid untuk menemukan bakatnya.
Sayang sekali di Indonesia belum ada beasiswa yang menawarkan kesempatan belajar melalui bakat si murid. Buat masukan kita, mungkin ini perlu dipertimbangkan bagi para pengambil keputusan - khususnya di bidang pendidikan bahwa kecerdasan seseorang tidak melulu harus punya nilai bagus di rapor, tetapi seorang murid bisa saja berhasil jika ia mempunyai kecerdasan lainnya seperti olah raga, musik, dll. (Sudah terbukti dengan munculnya orang-orang besar di bidang tertentu sebut saja Chris John)