kucrut
New member
Pernah dengar yang namanya IQ, dong? Yup, IQ alias "intellectual quotient" biasa dipakai sebagai ukuran kecerdasan kita. Selain itu, ada juga istilah EQ ("emotional guotient") dan SQ ("spiritual quotient"). Namun, yang paling baru, ada sebuah istilah bernama ESQ. Apa sih ESQ sebenarnya?
ESQ atau emotional spiritual quotient adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya yang berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ-Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
Akan tetapi, menggabungkan IQ dan EQ pun rasanya masih ada sesuatu yang kurang. IQ dan EQ hanya berorientasi pada materi semata, padahal manusia juga memerlukan sisi spiritualitas di dalam hidupnya. Maka, muncullah istilah SQ. Nah, ketiga hal ini ternyata enggak bisa berjalan sendiri-sendiri alias harus saling berkesinambungan. Di sanalah muncul ESQ yang bisa menggabungkan ketiganya.
Dalam penelitian dari VS Ramachandran dan timnya dari California University pada tahun 1997 ditemukan eksistensi God Spot dalam otak manusia sebagai pusat spiritual (spiritual center) yang terletak antara jaringan saraf dan otak. Namun, temuan God Spot ini hanya sebatas wadah, seperti hardware di komputer. Oleh karena itu, Bapak Ary Ginanjar Agustian membuat ESQ Model sebagai software dari God Spot untuk melakukan spiritual engineering sekaligus sebagai mekanisme penggabungan tiga kecerdasan manusia, yaitu EQ, IQ, dan SQ, dalam suatu kesatuan yang saling berkesinambungan.
ESQ enggak melulu ngomongin hubungan manusia dengan Tuhan. Karena, sebenarnya kalau kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, dapat dipastikan kita memiliki hubungan yang baik pula dengan sesama manusia.
Buku ini enggak cuma memaparkan ESQ sebagai penggabungan dari IQ, EQ, dan SQ, tetapi diberikan juga langkah- langkah menerapkan ESQ dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari melakukan penjernihan emosi (zero mind process), membangun mental (mental building), membentuk ketangguhan pribadi (personal strength), sampai ke pembentukan ketangguhan sosial (social strength). Di buku ini juga dilampirkan tabel isian yang dapat mengukur barometer suara hati (nilai vs keyakinan) dan barometer nilai vs realitas. Keduanya dibuat berdasarkan pemahaman asmaul husna, lho!
Setelah bukunya yang terbit pada Mei 2001 ternyata sukses di pasaran (sampai sekarang sudah mencapai cetakan ke-25 dan terjual dengan total 390.000 eksemplar), Bapak Ary Ginanjar Agustian pun berinisiatif untuk melakukan training ESQ. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam dan pelatihan biar kita menjadi terbiasa dan ESQ bisa menyatu menjadi karakter di dalam diri kita sehingga akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan. Kalau hanya baca bukunya, mungkin kita akan sebatas paham, tetapi kemudian lupa dan akhirnya enggak pernah meraih keberhasilan dengan ESQ.
Apa yang dilakukan
Nah, di training itu sendiri diadakan ceramah, diskusi interaktif, berbagi cerita, refleksi diri, dan berbagai macam games yang berhubungan dengan materi ESQ itu sendiri. Training ESQ pun merambah ke sekolah-sekolah. Yodia, siswa Kelas 12 IPA 5 SMAN 1 Bogor, yang pernah ikut training ESQ, mengatakan, selain mendengarkan pembinaan mental dan spiritual, dia juga melakukan games dengan arti-arti khusus di baliknya. Ada yang tentang memercayai teman, kebersamaan, sampai pentingnya mendahulukan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. "Saya ikut training ESQ pas kelas 11. Waktu itu saya sempat nangis saat diberi tahu apa yang akan ditanya di alam kubur. Saya pun jadi menyadari dosa-dosa yang selama ini saya perbuat, terutama terhadap kedua orangtua saya," ujar cewek 17 tahun itu.
Menurut Felya, siswi Kelas 12 IPA 3 SMAN 1 Bogor, selain ceramah dari trainer, dia juga disadarkan akan berbagai fenomena dalam hidup. Cewek berusia 17 tahun itu cerita, "Pas training kita dikasih lihat gambar ayat-ayat Al Quran di layar besar. Kita juga dikasih tahu bahwa bahkan sebelum teknologi maju dan berkembang seperti sekarang, seorang Nabi Muhammad SAW yang sama sekali enggak bisa baca dan tulis sudah mengetahui bahwa alam semesta tercipta dalam sebuah ledakan besar atau yang dikenal dengan teori Big Bang. Beliau bisa tahu semua itu karena di dalam Al Quran terkandung semua kebenaran dalam alam semesta ini," kata Felya.
Setelah mengikuti training, kita bakal mendapatkan buku, tas, sertifikat, dan majalah. Selain itu, kita juga akan mendapatkan kartu alumni yang bisa dijadikan sebagai alat pendaftaran kalau kita mau mengikuti training selanjutnya secara gratis. Biasanya, para alumnus akan diikutsertakan sebagai panitia kalau di daerahnya akan diadakan training.
Menurut Mbak Dita dari ESQ Leadership Center, para alumnus sengaja diperbolehkan untuk mengikuti training angkatan selanjutnya dengan gratis karena spiritual manusia biasa mengalami naik turun. "Dengan kembali mengikuti training, diharapkan para alumnus akan tetap mempertahankan ilmu yang telah mereka dapat hingga mereka dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari."
Training ESQ dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Eksekutif, Professional, Teens, Kids, Reguler, dan Mahasiswa. Setiap kategori ditujukan untuk peserta yang berbeda dengan harga dan lama training yang berbeda pula. Meskipun training ESQ di semua kategori mencoba membantu pesertanya menemukan visi dan misi hidup serta bagaimana menemukan jati diri, materi yang diberikan pada setiap kategori memang berbeda-beda. Contohnya, pada kategori remaja, semua tau kalau remaja masih mencoba mencari jati dirinya. Karena itu, diberikan materi dengan penekanan pada pembentukan kepribadian yang tangguh atau unshakable mentality. Ini semua demi mencapai tujuan Indonesia Emas, yakni bangsa Indonesia yang memiliki akhlak yang mulia.
Saat ini ESQ Leadership Center sudah membuka cabang di banyak kota dan bahkan sudah mencoba untuk go international dengan mengadakan training di luar negeri, seperti di Belanda dan Malaysia. Selain itu, ESQ juga menyediakan ESQ SMS Reminder yang berfungsi sebagai media pengingat materi training ESQ yang disampaikan langsung oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian setiap harinya. ESQ SMS Reminder juga berfungsi sebagai media informasi dan komunikasi alumni ESQ.
Manfaat
Untuk kita yang masih SMA, kita bisa mengikuti training dua hari dalam kategori Teens yang harganya berkisar Rp 594.000 sampai Rp 990.000. Mahal? Memang agak mahal, tetapi training ini memang worth it kok. Gera, misalnya, siswa Kelas 11 IPA E SMAN 5 Bandung, berusia 16 tahun ini bilang banyak manfaat dari training ESQ. "Banyak yang bilang, ikut training ESQ itu gunanya untuk taubat. Dan mereka bilang, kenapa taubat harus mahal-mahal? Menurut saya, taubat itu gratis dan berasal dari dalam hati masing-masing. Tapi, training ESQ bisa menjadi media dan fasilitator yang membuat kita menyadari pentingnya taubat itu sendiri."
Di training ESQ, kita tidak hanya diberikan pencerahan spiritual, tetapi kita akan dibimbing untuk menerapkan ilmu yang kita dapat secara aplikatif. Dengan mengikuti training tersebut, banyak yang merasakan perubahan yang signifikan dalam hidup mereka. "Ikutan training itu banyak banget sukanya. Saya senang karena materi training bener-bener ngena di hati. Saya jadi sadar bahwa sebenarnya kita enggak perlu melakukan hal-hal negatif saat kita menghadapi masalah. Dengan air wudu pun kita bisa merasa lebih tenang. Saya jadi sadar, kelakuan saya sebelumnya belum cukup untuk membuat saya masuk surga karena masuk surga belum cukup hanya dengan shalat saja. Masih banyak hal lain yang harus kita lakukan untuk itu. Selain itu, saya merasa jadi lebih mengenal diri dan pencipta saya," ujar Gera panjang lebar.
Yodia juga mengatakan, setelah mengikuti training, ia jadi lebih rajin shalat dan menjadi lebih rajin belajar. "Belajar itu ternyata tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga bisa dijadikan ibadah untuk Allah SWT." Ia jadi lebih sayang kepada orangtua dan adik-adiknya. "Cuma, satu yang disayangkan, saya terlambat menyadari semua ini. Coba kalau dari dulu," sesalnya.
Bagi Felya, training membuat perasaannya lebih plong. Ia senang karena bisa mengenal Allah SWT dengan lebih jauh. "Tapi, sayang cuma dua hari," tambahnya, "training itu seru, makanya saya sebenarnya merasa waktunya kurang. Pengennya, sih, lebih lama."
Sebagai manusia, sebaiknya kita memang terus belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik. Mengikuti training ESQ adalah salah satu jalur yang bisa dicoba untuk mengembangkan diri kita.
SUMBER : http://www.indoforum.org/archive/index.php?t-8121.html
ESQ atau emotional spiritual quotient adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya yang berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ-Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
Akan tetapi, menggabungkan IQ dan EQ pun rasanya masih ada sesuatu yang kurang. IQ dan EQ hanya berorientasi pada materi semata, padahal manusia juga memerlukan sisi spiritualitas di dalam hidupnya. Maka, muncullah istilah SQ. Nah, ketiga hal ini ternyata enggak bisa berjalan sendiri-sendiri alias harus saling berkesinambungan. Di sanalah muncul ESQ yang bisa menggabungkan ketiganya.
Dalam penelitian dari VS Ramachandran dan timnya dari California University pada tahun 1997 ditemukan eksistensi God Spot dalam otak manusia sebagai pusat spiritual (spiritual center) yang terletak antara jaringan saraf dan otak. Namun, temuan God Spot ini hanya sebatas wadah, seperti hardware di komputer. Oleh karena itu, Bapak Ary Ginanjar Agustian membuat ESQ Model sebagai software dari God Spot untuk melakukan spiritual engineering sekaligus sebagai mekanisme penggabungan tiga kecerdasan manusia, yaitu EQ, IQ, dan SQ, dalam suatu kesatuan yang saling berkesinambungan.
ESQ enggak melulu ngomongin hubungan manusia dengan Tuhan. Karena, sebenarnya kalau kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, dapat dipastikan kita memiliki hubungan yang baik pula dengan sesama manusia.
Buku ini enggak cuma memaparkan ESQ sebagai penggabungan dari IQ, EQ, dan SQ, tetapi diberikan juga langkah- langkah menerapkan ESQ dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari melakukan penjernihan emosi (zero mind process), membangun mental (mental building), membentuk ketangguhan pribadi (personal strength), sampai ke pembentukan ketangguhan sosial (social strength). Di buku ini juga dilampirkan tabel isian yang dapat mengukur barometer suara hati (nilai vs keyakinan) dan barometer nilai vs realitas. Keduanya dibuat berdasarkan pemahaman asmaul husna, lho!
Setelah bukunya yang terbit pada Mei 2001 ternyata sukses di pasaran (sampai sekarang sudah mencapai cetakan ke-25 dan terjual dengan total 390.000 eksemplar), Bapak Ary Ginanjar Agustian pun berinisiatif untuk melakukan training ESQ. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam dan pelatihan biar kita menjadi terbiasa dan ESQ bisa menyatu menjadi karakter di dalam diri kita sehingga akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan. Kalau hanya baca bukunya, mungkin kita akan sebatas paham, tetapi kemudian lupa dan akhirnya enggak pernah meraih keberhasilan dengan ESQ.
Apa yang dilakukan
Nah, di training itu sendiri diadakan ceramah, diskusi interaktif, berbagi cerita, refleksi diri, dan berbagai macam games yang berhubungan dengan materi ESQ itu sendiri. Training ESQ pun merambah ke sekolah-sekolah. Yodia, siswa Kelas 12 IPA 5 SMAN 1 Bogor, yang pernah ikut training ESQ, mengatakan, selain mendengarkan pembinaan mental dan spiritual, dia juga melakukan games dengan arti-arti khusus di baliknya. Ada yang tentang memercayai teman, kebersamaan, sampai pentingnya mendahulukan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. "Saya ikut training ESQ pas kelas 11. Waktu itu saya sempat nangis saat diberi tahu apa yang akan ditanya di alam kubur. Saya pun jadi menyadari dosa-dosa yang selama ini saya perbuat, terutama terhadap kedua orangtua saya," ujar cewek 17 tahun itu.
Menurut Felya, siswi Kelas 12 IPA 3 SMAN 1 Bogor, selain ceramah dari trainer, dia juga disadarkan akan berbagai fenomena dalam hidup. Cewek berusia 17 tahun itu cerita, "Pas training kita dikasih lihat gambar ayat-ayat Al Quran di layar besar. Kita juga dikasih tahu bahwa bahkan sebelum teknologi maju dan berkembang seperti sekarang, seorang Nabi Muhammad SAW yang sama sekali enggak bisa baca dan tulis sudah mengetahui bahwa alam semesta tercipta dalam sebuah ledakan besar atau yang dikenal dengan teori Big Bang. Beliau bisa tahu semua itu karena di dalam Al Quran terkandung semua kebenaran dalam alam semesta ini," kata Felya.
Setelah mengikuti training, kita bakal mendapatkan buku, tas, sertifikat, dan majalah. Selain itu, kita juga akan mendapatkan kartu alumni yang bisa dijadikan sebagai alat pendaftaran kalau kita mau mengikuti training selanjutnya secara gratis. Biasanya, para alumnus akan diikutsertakan sebagai panitia kalau di daerahnya akan diadakan training.
Menurut Mbak Dita dari ESQ Leadership Center, para alumnus sengaja diperbolehkan untuk mengikuti training angkatan selanjutnya dengan gratis karena spiritual manusia biasa mengalami naik turun. "Dengan kembali mengikuti training, diharapkan para alumnus akan tetap mempertahankan ilmu yang telah mereka dapat hingga mereka dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari."
Training ESQ dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Eksekutif, Professional, Teens, Kids, Reguler, dan Mahasiswa. Setiap kategori ditujukan untuk peserta yang berbeda dengan harga dan lama training yang berbeda pula. Meskipun training ESQ di semua kategori mencoba membantu pesertanya menemukan visi dan misi hidup serta bagaimana menemukan jati diri, materi yang diberikan pada setiap kategori memang berbeda-beda. Contohnya, pada kategori remaja, semua tau kalau remaja masih mencoba mencari jati dirinya. Karena itu, diberikan materi dengan penekanan pada pembentukan kepribadian yang tangguh atau unshakable mentality. Ini semua demi mencapai tujuan Indonesia Emas, yakni bangsa Indonesia yang memiliki akhlak yang mulia.
Saat ini ESQ Leadership Center sudah membuka cabang di banyak kota dan bahkan sudah mencoba untuk go international dengan mengadakan training di luar negeri, seperti di Belanda dan Malaysia. Selain itu, ESQ juga menyediakan ESQ SMS Reminder yang berfungsi sebagai media pengingat materi training ESQ yang disampaikan langsung oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian setiap harinya. ESQ SMS Reminder juga berfungsi sebagai media informasi dan komunikasi alumni ESQ.
Manfaat
Untuk kita yang masih SMA, kita bisa mengikuti training dua hari dalam kategori Teens yang harganya berkisar Rp 594.000 sampai Rp 990.000. Mahal? Memang agak mahal, tetapi training ini memang worth it kok. Gera, misalnya, siswa Kelas 11 IPA E SMAN 5 Bandung, berusia 16 tahun ini bilang banyak manfaat dari training ESQ. "Banyak yang bilang, ikut training ESQ itu gunanya untuk taubat. Dan mereka bilang, kenapa taubat harus mahal-mahal? Menurut saya, taubat itu gratis dan berasal dari dalam hati masing-masing. Tapi, training ESQ bisa menjadi media dan fasilitator yang membuat kita menyadari pentingnya taubat itu sendiri."
Di training ESQ, kita tidak hanya diberikan pencerahan spiritual, tetapi kita akan dibimbing untuk menerapkan ilmu yang kita dapat secara aplikatif. Dengan mengikuti training tersebut, banyak yang merasakan perubahan yang signifikan dalam hidup mereka. "Ikutan training itu banyak banget sukanya. Saya senang karena materi training bener-bener ngena di hati. Saya jadi sadar bahwa sebenarnya kita enggak perlu melakukan hal-hal negatif saat kita menghadapi masalah. Dengan air wudu pun kita bisa merasa lebih tenang. Saya jadi sadar, kelakuan saya sebelumnya belum cukup untuk membuat saya masuk surga karena masuk surga belum cukup hanya dengan shalat saja. Masih banyak hal lain yang harus kita lakukan untuk itu. Selain itu, saya merasa jadi lebih mengenal diri dan pencipta saya," ujar Gera panjang lebar.
Yodia juga mengatakan, setelah mengikuti training, ia jadi lebih rajin shalat dan menjadi lebih rajin belajar. "Belajar itu ternyata tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga bisa dijadikan ibadah untuk Allah SWT." Ia jadi lebih sayang kepada orangtua dan adik-adiknya. "Cuma, satu yang disayangkan, saya terlambat menyadari semua ini. Coba kalau dari dulu," sesalnya.
Bagi Felya, training membuat perasaannya lebih plong. Ia senang karena bisa mengenal Allah SWT dengan lebih jauh. "Tapi, sayang cuma dua hari," tambahnya, "training itu seru, makanya saya sebenarnya merasa waktunya kurang. Pengennya, sih, lebih lama."
Sebagai manusia, sebaiknya kita memang terus belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik. Mengikuti training ESQ adalah salah satu jalur yang bisa dicoba untuk mengembangkan diri kita.
SUMBER : http://www.indoforum.org/archive/index.php?t-8121.html