Failure Trial (Val-HeFT)

nurcahyo

New member
Failure Trial (Val-HeFT)


Jay N. Cohn, Gianni Tognoni for the Val-HeFT Investigators


Untuk menilai efektivitas penyekat reseptor angiotensin valsartan dalam pengobatan gagal jantung (GJ), telah dilakukan penelitian pada 5010 pasien di 16 negara di 4 benua. Pasien dengan GJ kronik (NYHA II (62%), III (36%), dan IV (2%), fraksi ejeksi (FE) < 40% dan diameter transversal diastolik ventrikel kiri (DTDVKi) >2,9 cm/m2 diacak untuk mendapat plasebo (P) atau valsartan (V) (dinaikkan sampai 160 mg b.i.d.) sebagai tambahan terhadap terapi standar termasuk ACE inhibitor (93%), penyekat beta (36%), diuretik (86%) dan digoksin (67%). End-points primer adalah mortalitas karena semua sebab (M) dan mortalitas plus morbiditas (M+M), yang meliputi perawatan karena gagal jantung (karena dibutuhkan), henti jantung dengan resusitasi, atau kebutuhan akan terapi intravena karena perburukan gagal jantung. Waktu yang dibutuhkan sampai meninggal sama pada kedua kelompok namun waktu sampai terjadinya M+M secara bermakna lebih jarang sebanyak 13% dengan V (32,1% pada P, 28,8% pada V, P=0,009). Perawatan karena HF 27,5% lebih singkat dengan pemberian V (18,5% pada P, 13,9% pada P, P<0,001). Manfaat V pada M+M khususnya lebih jelas pada pasien yang tidak mendapat penyekat beta (37.0% sampai 30,8%, P<0,001) dan pada yang tidak mendapat ACE inhibitor (42,5% sampai 24,9%, P<0,001). Manfaat pada M+M juga disertai dengan perbaikan bermakna kategori NYHA, kualitas hidup dan FE. Data ini memperlihatkan efektivitas klinis valsartan pada pasien gagal jantung yang sudah mendapat terapi GJ


sumber : Novartis Indonesia
 
Back
Top