Fenomena Mudik di INDONESIA yang Unik..!!

hktoyshop

New member
Mudik adalah kegiatan perantau untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. (wikipedia indonesia).

Mudik diambil dari kata "udik" yang berati kampung atau jauh dari kota.
entah sejak kapan tradisi mudik pulang kampung di indonesia dimulai. Namun menurut budayawan Jacob Soemardjo, mudik merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa yang sudah mengenal tradisi ini jauh sebelum berdiri Kerajaan Majapahit untuk membersihkan pekuburan dan doa bersama kepada dewa-dewa di kahyangan untuk memohon keselamatan kampung halamannya yang rutin dilakukan sekali dalam setahun. Kebiasaan membersihkan dan berdoa bersama di pekuburan sanak keluarga sewaktu pulang kampung sampai saat ini masih banyak ditemukan di daerah Jawa.

Budaya mudik adalah suatu nilai sosial positif bagi masyarakat Indonesia, karena dengan mudik berarti masyarakat masih menjunjung nilai silaturahmi antara keluarga.
acara mudik khususnya menjelang lebaran bukan hanya menjadi milik umat muslim yang akan merayakan idul fitri bersama keluarga, namun telah menjadi milik "masyarakat indonesia" seluruhnya. karena pada dasarnya bersilaturahmi adalah hakikat dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. karena manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup tanpa orang lain, meskipun manusia adalah juga makhluk individu yang berhak menetukan tujuan hidupnya sendiri.

d8zn90x3jfy8x0mzu78.jpg

Selain untuk bersilaturahmi, mudik juga digunakan sebagai momen untuk menunjukkan sebuah eksistensi para pemudik kepada orang lain. Dengan bertemu sanak keluarga, mereka bisa menunjukkan sampai sejauh mana hasil jerih payah mencapai taraf hidup di perantauan. meskipun ajang "pamer" ini cenderung berdampak negatif. para perantau rela menghamburkan tabungannya, jerih payahnya selama di rantau untuk menunjukkan "keberhasilan" kepada keluarga dan tetangga. tak heran dealer handphone dan motor/mobil sangat laris menjelang hari lebaran.

Sebenarnya pulang kampung bukan hanya terdapat di Indonesia, di masyarakat eropa atau amerika pun, mereka memiliki tradisi berkumpul makan bersama keluarga besar di malam natal. meskipun mobilisasi yang ada tak sehebat "pulang kampung" di indonesia. diperkirakan mobilitas mudik di indonesia, adalah mobilisasi penduduk terbesar di dunia setiap tahunnya.
hal ini juga berarti masih pekatnya sentralisasi pembangunan, pemerintahan, dan ekonomi Indonesia di Jakarta. Pegawai swasta, pegawai pemerintah, anak kuliah, pembantu rumah tangga, semuanya pulang ke kampung halaman dari jakarta, seolah identik bahwa jakarta adalah ladang sumber penghidupan.
Pemerintah harus mulai memikirkan pemerataan pembangunan. supaya beban urbanisasi bisa ditekan.


Ribuan orang bahkan jutaan, berbondong2 berebut tiket kereta api, bus, pesawat, kapal laut, travel bahkan rela naik mobil atau motor pribadi semalaman suntuk hanya untuk merayakan hari raya bersama keluarga.
Saya membayangkan begitu indahnya niat hati orang-orang yang pulang kampung hanya untuk bertemu keluarga. karena ternyata masyarakat kita masih peduli dengan keluarga. sangat ironis memang ketika menyaksikan berita2 kriminal ada, ibu membuang anaknya, anak membunuh orang tua, sesama keluarga saling bertengkar. Sedikit terbayar sudah keprihatinan itu ketika menyaksikan jutaan orang "mati-matian" merindukan keluarga untuk pulang kampung.


Orang yang mencintai kampung halamannya adalah orang yang tidak lupa darimana dia berasal, lebih filosofis adalah ibarat kacang yang tak lupa akan kulitnya. atau menurut pepatah "Sejauh-jauh burung terbang, akhirnya akan kembali ke sarangnya" oleh karena itu mudik juga dapat digunakan untuk sebuah refleksi diri kembali ke asal, kembali kebelakang, bahkan sampai di masa kecil kita.
pernahkah terbayang ketika kita di sini saat ini, sedang menggunakan internet, dan terpikir di kampung halaman kita, mungkin masih banyak orang yang tak tahu apa itu internet.
Ketika kita dengan mudah berkomunikasi dengan handphone, fasilitas hiburan yang beragam, tempat makan yang bervariasi, semuanya mudah dan praktis.
Sedangkan di tempat lain sangat mungkin orang2 di kampung harus berjuang untuk sekedar hidup yang layak. Tentunya jangan sampai hanya berhenti pada keperihatinan di situ, namun seharusnya ada komitmen untuk membangun kampung halaman kita.

Lekat dengan budaya kita cerita rakyat Malin Kundang di Sumatera Barat, kisah seorang anak yang lupa akan kampung halamannya, bahkan malu mengakui Ibunya karena sangat miskin. yang kemudian Malin dikutuk menjadi batu yang bersujud.
dari cerita rakyat tersebut dapat menjadi inspirasi pula, bahwa dengan pulang ke kampung, sungkem dengan orang tua, adalah juga sebentuk kecil bhakti untuk orang tua atau keluarga dengan menunjukkan sedikit keberhasilan di tanah rantau.
Orang bijak bilang, orang yang berbhakti adalah anak yang memuliakan orang tuanya.




SUMbeR
 
Last edited by a moderator:
wah.. wah.. wah... gawat nih, meskipun sudah punya tiket bis antar kota megha tetap cemas ngeliat fenomena Mudik Lebaran yang makin hari makin nekat aja tuh para personelnya (kesulitan kosa kata, asal bicara) :D
 
wah.. wah.. wah... gawat nih, meskipun sudah punya tiket bis antar kota megha tetap cemas ngeliat fenomena Mudik Lebaran yang makin hari makin nekat aja tuh para personelnya (kesulitan kosa kata, asal bicara) :D
ini yang lagi tiduran dibawah, baju putih, mirip hulk ya?

npoydfy1dre9jsfd1n.jpg




kalau ini foto mbak megha ya?

84gsige9nyyhtyw4r31.jpg


he bercanda






diperkirakan mobilitas mudik di indonesia, adalah mobilisasi penduduk terbesar di dunia setiap tahunnya.
hal ini juga Berarti masih pekatnya sentralisasi pembangunan, pemerintahan, dan ekonomi Indonesia di Jakarta. Pegawai swasta, pegawai pemerintah, anak kuliah, pembantu rumah tangga, semuanya pulang ke kampung halaman dari jakarta, seolah identik bahwa jakarta adalah ladang sumber penghidupan.
Pemerintah harus mulai memikirkan pemerataan pembangunan. supaya Beban urbanisasi bisa ditekan.

ho penyebabnya karena ini juga ya

kebudayaan dan kebiasaan ini menarik, apakah ini juga karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia? atau sebelum islam masuk Indonesia, kebudayaan dan kebiasaan orang Indonesia sudah seperti ini?

dan mau nanya juga guys, apakah kebudayaan dan kebiasaan mudik ini, diluar pulau jawa, juga setinggi arus mudik seperti di pulau jawa?
 
ngak apa apa mudik

mereka juga manusia bukan alien mereka ingin kumpul sama keluarga

dan merasakan suasana kekeluargaan yang hilang selama ini
 
Itu mah masih mending den, cuma naik kereta lewat jendela..

Bagaimana dengan yang mudik pake motor sekeluarga... Ih..ngeri deh..
 
Back
Top