Bls: Film Asia: Aftershock (Mandarin)
Ribuan ekor capung terlihat memenuhi langit kota Tangshan, Cina di tahun 1976. Si kembar Fang Deng dan Fang Da bertanya kepada bapaknya mengenai keanehan ini.
“Tampaknya akan ada badai besar,” ujar sang bapak.
Panasnya kota Tangshan saat itu membuat kedua orang tua Fang Deng dan Fang Da tidak dapat tidur dan mereka memutuskan untuk menyibukkan diri membersihkan truk mereka. Di saat sedang sibuk itulah tiba-tiba terjadi gempa yang menyebabkan si kembar terkubur di bawah reruntuhan.
Di dalam kepanikan, Yua Ni, sang Ibu diminta untuk mengambil keputusan untuk menyelamatkan hanya satu dari anaknya yang kembar. Terdesak, ia pun memilih untuk menyelamatkan Fang Da, putranya, tanpa mengetahui bahwa sang putri, Fang Deng, ternyata berhasil hidup.
Aftershock pada dasarnya memiliki arti sebuah gempa kecil yang terjadi setelah sebelumnya terjadi gempa yang lebih besar di area yang sama. Keluarga yang tadinya sangat bahagia pun terkena aftershock yang mendatangkan duka mendalam. Fang Deng yang diadopsi sepasang pejuang di Tangshan pun hidup dengan sebuah trauma psikologis yang hanya dapat dihapuskan dengan memaafkan Ibunya.
Fen Xiaogang, sutradara Cina, yang terkenal sebagai sutradara film komedi sukses membuat
Aftershock, sebuah film drama dengan latar belakang kejadian nyata gempa di Tangshan lengkap dengan para pemainnya yang tak kalah memesona. Adegan gempa yang merupakan titik penting dalam perubahan hidup ini disajikan sangat realistis, seakan-akan reruntuhan, kepulan asap dan hujan tersebut terjadi di dekat Anda.
Zhang Jingchu, pemeran Fang Deng dewasa, adalah sosok yang tidak asing setelah bermain dalam
Rush Hour 3,
Jade Warrior dan tercatat sebagai salah satu
'Asian Heroes' versi majalah
Time tahun 2005. Aktingnya akan menguras air mata sepanjang film yang cocok ditonton sekeluarga ini.