Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Kalina

Moderator
film22901.jpg


Nancy, Kris, Quentin, Jesse dan Dean tinggal di Jalan Elm. Pada malam hari mereka semua mengalami mimpi yang sama akan sosok manusia yang sama, pria mengenakan sweter merah dan hijau lusuh, menyembunyikan wajahnya yang rusak dan sarung tangan tukang kebun dengan jari dari pisau

Satu per satu, mereka diteror melalui mimpi, dimana satu-satunya jalan keluar adalah bangun dari tidur mereka. Namun ketika salah satu dari mereka meninggal dengan keji, mereka sadar apa yang terjadi dalam mimpi tersebut benar-benar terjadi, dan satu-satunya cara untuk tetap hidup adalah tetap terjaga. Teman-teman yang masih hidup mencoba untuk menemukan bagaimana mereka menjadi bagian dari dongeng gelap, tersebut dan untuk menyelamatkan diri, mereka harus melenyapkan sumber mimpi buruk itu selamanya….Freddy Krueger

Jenis Film :
Thriller
Produser :
Michael Bay, Andrew Form, Brad Fuller
Produksi :
Warner Bros. Pictures
Homepage :
http://nightmareonelmstreetmovie.com/
Durasi :
95


Pemain :
Jackie Earle Haley
Kyle Gallner
Rooney Mara
Katie Cassidy
Thomas Dekker
Kellan Lutz
Clancy Brown
Connie Britton
Lia D. Mortensen
Sutradara :
Samuel Bayer
Penulis :
Wesley Strick
Eric Heisserer

One, two,
Buckle my shoe;
Three, four,
Knock at the door;
Five, six,
Pick up sticks;
Seven, eight,
Lay them straight:
Nine, ten,
A big fat hen;
Eleven, twelve,
Dig and delve;
Thirteen, fourteen,
Maids a-courting;
Fifteen, sixteen,
Maids in the kitchen;
Seventeen, eighteen,
Maids a-waiting
Nineteen, twenty,
My plate's empty.


kalo di filmnya yang taun 1984/5, ada ditunjukin, kenapa Freddy bisa mati dengan badan terbakar itu.. :) keren yang original itu sih :) walo pun efek efeknya amat sangatlah jadul :)
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

wah ga boleh kelewat nih....dah lama ga nonton pilm horor
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

aku suka film yang beginian nih......
udah keluar ka di Indonesia
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Vcd na udah ada. Dan mo tayang di Bioskop juga. Rencananya besok mo sewa tuh.
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

inilah yang menyebabkan aku cinta Indonesia.....

di bioskop aja belom tayang tapi VCD udah keluar....
senangnya......
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Hehe sweetcandy
Gak mesti loh..
Hihihi
Kan Nightmare On Elm Street (NOES) banyak versi lamanya. Dan yang ku tonton baru yang versi pertama. Dan amat sangat langka, kalo ada film baru yang uda ada vcdnya. Hehe paling tidak menunggu, minimal empat bulan setelah out dari bioskop.
That's why i dont love Indonesia full.
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

yg jadi freddy masih yg dulu gak? waktu serialnya tayang dulu, gw nonton terus tuh! padahal yg di rumah pada gak mau nonton. nih film bikin gw berhati-hati saat mimpi.
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Hahaha jadi kebawa dalam kehidupan nyata ya, tea. Hahaha
Pemainnya gue gak gitu merhatiin. Ntar deh dicariin
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

yg Katie Cassidy kalo gak salah pernah main horor di Sorority Row bareng anaknya Demi Moore.
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Mm yang gue tonton tuh versi yang teramat jadul, tea..
Yang tahun 80an. Tapi vcdnya di burning ulang kali ya
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

oh yg darahnya ketahuan bohongan ya? lumayan sih yg itu udah nonton dari series pertamanyaampe ketiga, yg baru (tahun 2000an)yg battle ma Freddy lihat gak kal? (posternya dijiplak ma Pocong VS Kuntilanak)
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

Belom liat.. T.T
Kalo posternya iya gue uda liat
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

wah udah tayang di tv dua kali, rada kacreut sih ceritanya, dan menurut gw gak seseram yg dibayangkan, freddy kayak kehilangan 'kehebatannya' dan jason kayak 'amnesia' gitu.kesadisannya berkurang.
 
Bls: Film Hollywood: A NightMare on Elm Street (recomended)

'A Nightmare on Elm Street': Ketakutan yang Membosankan

Jakarta - Kenangan, mestinya, tidak membunuh. Jadi, "apa" sebenarnya Freddy Krueger, ketika dia datang (kembali) dan bertanya, "Masih ingatkah padaku?"

Kris, Dean, Jesse, Quentin dan Nancy adalah anak-anak muda yang tinggal di Elm Street. Dalam tiga hari terakhir, mereka tidak bisa tidur karena mengalami mimpi yang sama; didatangi sosok lelaki berwajah rusak mengerikan dengan salah satu setapak tangannya berjemari pisau.

Mimpi yang sama, itu saja sudah aneh. Ditambah lagi, sosok lelaki dalam mimpi itu berniat
membunuh mereka. Maka, jalan satu-satunya agar tidak didatangi --dan dibunuh-- oleh lelaki itu adalah berusaha terus terjaga. Sebab, walau datang hanya dalam mimpi, tapi hasil perbuatan lelaki misterius itu nyata! Tapi, berusaha terus terjaga, mana mungkin?

Film dibuka di sebuah bar kecil yang sepi, ketika Dean (Kellan Lutz) muncul dengan wajah kuyu, memanggil sang pramusaji. Namun, yang dipanggil malah ngeloyor begitu saja, membuat Dean mengkuti langkah perempuan itu sampai ke dapur. Dari sini, ketegangan sudah dimulai, dan untuk pertama kalinya penonton diperkenalkan dengan sosok lelaki berwajah rusak bertangan pisau.

Ketika monster itu hendak membunuh Dean, adegan dalam sekejap beralih ke kembali ke bangku bar, di mana Dean sedang meringkuk tertidur di atas meja, dan dibangunkan oleh sang pramusaji! Oke, ternyata yang tadi itu cuma mimpi, dan kita pun bisa bernafas kembali dengan lega.

Tak lama setelah ditinggal oleh pramusaji, Dean tertidur lagi (ingat, dia sudah tiga hari tidak tidur, jadi bayangkan betapa susahnya untuk berusaha terjaga) dan kembali monster tangan pisau muncul. Kali ini kita sudah tahu, itu artinya Dean sedang bermimpi. Dan, kita masih boleh kembali lega, karena lagi-lagi Dean terselamatkan karena dibangunkan oleh, kali ini, Kris (Katie
Cassidy), pacarnya yang mendadak muncul untuk mencarinya. Tapi, Kris pergi ke toilet, Dean tertidur lagi dan itulah untuk terakhir kalinya dia bertahan: dia tertidur lagi dan tanpa ampun monster tangan pisau datang menghabisinya. Kembali dari toilet, Kris cuma bisa jerit-jerit.

Sasaran berikutnya adalah Kris, dan menyusul kemudian Jesse (Thomas Dekker). Dan, melihat cara mereka mati kali ini, kita sudah mulai merasa bosan. Kita sudah hafal pola ketegangannya. Kita tahu, kapan sebuah adegan adalah mimpi dan kapan kenyataan. Ini efektif menyiksa dan membuat kita gelisah, sampai kadang tak berani bernafas, namun lama-lama kita terbiasa dengan monster bertangan pisau itu, yang, yeah, ternyata nggak serem-serem amat.

Dia hanya seperti orang marah yang sedang melancarkan aksi balas dendam. Tapi, kenapa datang lewat mimpi? Dan kenapa yang dia lakukan dalam mimpi itu dampaknya nyata? Kematian Kris membuat kita mulai berpikir, premis film ini tidak begitu meyakinkan. Tapi, baiklah, kita telanjur penasaran dengan si tangan pisau yang mulai membosankan itu.

Masih ada dua anak muda di kompleks itu yang tersisa, yakni Nancy (Rooney Mara) dan Quentin (Kyle Gallner). Bisa ditebak, merekalah yang mesti berperan sebagai detektif untuk menyelidiki mimpi kolektif yang mematikan itu. Nancy-lah yang awalnya tahu, bahwa pria berwajah rusak berjemari pisau
itu namanya Freddy Krueger. Ia pun mulai bertanya-tanya kepada ibunya mengenai masa kecilnya.

Selapis demi selapis misteri terkuak. Bahwa ternyata anak-anak itu dulu satu sekolah pra-TK. Anehnya, ibunda Nancy terkesan menutup-nutupi fakta itu. Sampai akhirnya penyelidikan Nancy dan Quentin bermuara di bangunan gedung sekolah pra-TK mereka dulu, tempat lelaki bernama Freddy Krueger itu menjadi tukang kebon, yang akrab dan menyayangi para murid, terutama Nancy!

Debut sutradara Samuel Bayer ini mengombang-ambingkan kita antara dunia mimpi dan nyata, namun sayangnya terlalu "eksak" dalam memainkan imajinasinya sendiri. Pada akhirnya kita dikunci pada jawaban yang mudah tertebak, tentang trauma masa kecil yang terus membayangi. Datang dan membunuh di dalam mimpi, namun orang yang sedang bermimpi mati "beneran", rasanya sulit diterima.

Pada akhirnya kita terintimidasi bukan karena Freddy, melainkan ilustrasi musiknya yang benar-benar menggiring dan mendikte kita kapan "harus" kaget dan menahan nafas. Jackie Earle Haley kurang berimprovisasi dalam menghidupkan sosok Freddy, kecuali mukanya yang rusak dan tawanya yang dingin, serta jemari pisaunya yang berdenting-denting di dinding-dinding gelap bawah tanah. Namun, para pemeran anak-anak muda yang tertekan oleh mimpi aneh yang mengerikan itu bermain bagus.
 
Back
Top