Review : Hellboy II: The Golden Army
Hellboy II: The Golden Army merupakan sebuah kelanjutan dari film Hellboy yang telah tayang pada tahun 2004. Film ini kembali menampilkan petualangan sang jagoan dari neraka bersama kekasihnya, Liz Sherman (Selma Blair), dan sahabatnya, Abe Sapien (Doug Jones). Pada petualangannya kali ini, Hellboy (Ron Perlman) harus menghentikan keinginan dari seorang pangeran bangsa Elf bernama Nuada (Luke Goss) dalam membangkitkan The Golden Army untuk menghancurkan dunia manusia. Bagaimana kisah lengkapnya?
Cerita
Film ini diawali dengan sedikit flashback ke masa sewaktu Hellboy masih kecil. Professor Trevor Broom (John Hurt), ayah dari Hellboy, menceritakan sebuah dongeng kuno. Dongeng tersebut mengisahkan tentang pertempuran antara bangsa manusia dengan bangsa Elf dan makhluk mistis. Seorang goblin blacksmith telah membuat sebuah pasukan yang disebut sebagai The Golden Army. Pasukan berjumlah 4900 ini telah membuat bangsa manusia mengalami kekalahan. Raja para Elf, Balor, mengadakan sebuah perjanjian dengan manusia untuk menghentikan pertumpahan darah. Mahkota yang ia gunakan untuk memerintah The Golden Army pun dipecah menjadi tiga bagian. Salah satunya berada pada manusia, dan sisanya berada pada bangsa Elf. Dengan begitu maka The Golden Army tidak akan bisa dibangkitkan. Akan tetapi, Prince Nuada, pangeran bangsa Elf beranggapan bahwa manusia tidak dapat dipercaya, dan ia pun pergi.
Kembali ke masa sekarang, Nuada memutuskan untuk menyatakan perang dengan bangsa manusia. Ia merebut kembali bagian mahkota milik manusia pada sebuah pelelangan, dan bahkan telah membunuh sendiri ayahnya untuk mendapatkan bagian yang kedua. Bagian mahkota yang ketiga ada pada adik perempuannya yang bernama Nuala (Anna Walton). Nuala pun melarikan diri dengan membawa bagian terakhir itu.
Pembantaian yang Nuada lakukan di pelelangan telah membuat BPRD turun untuk melakukan investigasi. Maka, Hellboy dan kawan-kawan pun diutus untuk menyelidikinya. Sesampainya di tempat pelelangan, mereka dihadapkan dengan sejumlah makhluk mungil nan ganas yang disebut sebagai tooth fairies yang telah ditinggalkan oleh Nuada. Dalam pertempuran melawan para tooth fairies dalam jumlah besar, Hellboy kembali menunjukkan dirinya pada masyarakat. Merasa gusar dengan hal tersebut, pihak atas dari BPRD menugaskan ectoplasmic bernama Johann Krauss untuk memimpin kelompok Hellboy. Bersama Krauss, Hellboy dan Abe melacak tooth fairies kiriman Nuada hingga ke Troll Market. Di sana, Abe berjumpa dan jatuh cinta pada adik dari Nuada, yaitu Nuala yang tengah dikejar-kejar oleh makhluk pengikut Nuada. Hellboy pun menghadapi dan berhasil mengalahkannya, namun Nuada tidak tinggal diam. Ia kembali mengerahkan makhluk elemental berukuran besar yang sangat kuat. Selain itu, Nuada juga sempat mempertanyakan kepada Hellboy mengapa Hellboy, yang juga makhluk gaib, mau menolong umat manusia
Dalam pertarungan dengan makhluk elemental tersebut, Hellboy berhasil menang. Akan tetapi, yang ia peroleh dari manusia-manusia yang telah susah payah ia selamatkan hanyalah cemoohan. Dengan membawa Nuala, Hellboy dan kawan-kawan pun kembali ke BPRD. Nuada, yang dapat melacak keberadaan Nuala lewat ikatan batin keduanya, mengejarnya hingga BPRD. Ia pun kembali berhadapan dengan Hellboy. Dalam pertarungan antar keduanya kali ini, Nuada berhasil melukai Hellboy dengan cukup parah dan membawa Nuala. Apakah Hellboy bisa kembali disembuhkan? Apakah niat jahat dari Nuada dapat terpenuhi?
Keseluruhan
Meskipun tidak terlalu istimewa, film ini cukup mendapat sambutan positif dari para penikmat film. Saya sendiri juga cukup menikmati film ini. Perlu saya akui bahwa Guillermo del Toro telah mengarahkan film ini dengan baik. Saya merasa bahwa The Golden Army ini cukup lebih baik untuk disaksikan daripada pendahulunya. Walaupun film ini diberi judul Hellboy II: The Golden Army, enggak perlu merasa khawatir tidak akan mengerti ceritanya kalau belum menyaksikan film pertamanya. Film ini tidak begitu berkaitan dengan apa yang terjadi di film sebelumnya.
Salah satu keunggulan dari film ini terletak pada penempatan karakter-karakternya. Ron Perlman sanggup menghidupkan karakter Hellboy dengan memukau. Sosoknya yang identik dengan Hellboy, lelucon dan celetukan-celetukan khas dari anti-hero yang satu ini sudah cukup melekat dengan erat. Saya merasa cukup terhibur dalam menyaksikan aktingnya di film ini. Begitu juga dengan karakter antagonis pada film ini, Prince Nuada yang diperankan oleh Luke Goss. Performa sebagai karakter ini benar-benar terlihat hebat. Begitu pula dengan adegan-adegan fight yang dilakukan oleh karakter Nuada, terlihat sangat baik ditambah dengan dukungan view dari kamera yang amat mendukung. Adegan pedang yang ditunjukkan oleh Nuada merupakan adegan yang sangat menarik perhatian saya.
Yang agak membuat saya merasa kurang suka dengan film ini adalah desain makhluk-makhluk gaib yang terlalu Pan?s Labyrinth. Desain yang terlalu fantasi dan memang lebih tepat untuk dipertunjukkan pada para penikmat film dengan genre fantasi yang imajinatif. Kurang terasa sreg pada saya yang lebih menyaksikan film ini sebagai sebuah film yang diangkat dari komik tentang superhero atau anti-hero. Secara keseluruhan, film ini cukup menarik untuk disaksikan. Tetapi, film ini juga bukanlah sebuah film yang terlalu istimewa. Mungkin saya akan lebih menantikan sebuah film adaptasi komik yang lainnya.