theater
New member
Film ini ... menegangkan banget..
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=i8NDAxGsfK8"]YouTube- The Tournament - Trailer[/ame]
Jenis : Action
Pemain : Robert Carlyle, Kelly Hu, Ian Somerhalder, Liam Cunningham, Ving Rhames, Sebastien Foucan.
Sutradara: Scott Mann
Film ini menceritakan tentang gilanya para konglomerat di Amerika yang bersama-sama mengadakan suatu Perlombaan atau Tournament dengan upah dari mereka sebesar 10 juta dollar, mereka mengundang para pembunuh bayaran atau siapa saja untuk saling mengalahkan/saling membunuh dan yang tersisa 1 orang itulah yang akan mendapatkan 10 juta dollar. Dan para konglomerat itu menyewa 2 hacker agar dapat menampilkan para peserta The Tournament yang banyak itu, saling membunuh dari CCTV di setiap sudut kota.
Demi membalaskan dendam sang istri yang mati tertembak oleh pembunuh bayaran, Joshua Harlow (Ving Rhames) pemenang turnamen hidup mati seri pertama, terpaksa ikut di seri kedua. Ia mendapat informasi dari orang yang dapat dipercaya, bahwa pembunuh istri sekaligus jabang bayinya ikut pula dalam turnamen.
Otomatis, acara yang mempertaruhkan nyawa para pesertanya itu, menjadi lebih seru, karena ada sang juara bertahan. Taruhan di meja **** pun jadi meningkat, karena begitu banyaknya peminat.
Di tempat lain, salah seorang peserta Lai Lai Zhen (Kelly Hu), langsung menjadi sasaran pembunuhan, begitu turnamen bermula. Lai Lai Zen yang baru setengah sadar, setelah meminum cairan keras, pada awalnya menjadi bulan-bulanan musuhnya. Walau akhirnya, ia berhasil membunuh dengan gaya yang hebat.
Di sisi lain, Anton Bogart (Sebastien Foucan) berhasil mencongkel alat lacak yang ditanam dalam perutnya. Ia nekat memasukan alat lacak itu, di teko minuman pelayan kafe.
Nahas bagi pendeta Joseph MacAvoy (Robert Carlyle). Ia tanpa sadar menelan alat yang lumayan besar tersebut. Akibatnya, ia menjadi target pembunuhan puluhan peserta lainnya.
Begitu ia keluar dari kafe, seorang peserta dengan mengendarai mobil, langsung mengincar bagian kepalanya. Namun belum lagi sempat menarik pelatuk, ia sudah tewas oleh seorang peserta yang mengincar dari atas atap.
Anton yang memiliki keahlian melompat dari satu atap ke atap gedung lainnya, berhasil mematahkan leher pembunuh di atas atap, saat ia akan menarik pelatuk membunuh Joseph. Anton terus mengawasi peserta lain, yang mengincar sang pendeta.
Joseph sendiri masih belum sadar, kalau dirinya kini menjadi sasaran pembunuhan peserta turnamen. Ia dengan enteng melenggang masuk ke dalam sebuah gereja. Sembari berdoa, ia memohon ampun sambil meminum minuman keras.
Ia kontan terperangah, ketika moncong pistol Lai Lai Zen berada tepat di kepalanya. Tak ada yang bisa dilakukan Joseph selain meminta ampun, dengan rasa takut yang luar biasa.
Lai Lai Zen merasa peserta yang hampir dibunuhnya itu, bertingkah aneh. Ia melakukan interogasi, namun mendadak harus segera menyelamatkan si pendeta, karena sebuah granat hampir meledak di dekatnya.
Rupanya peserta yang ahli dalam hal bom, sedang mengincar Lai Lai Zen dan Joseph. Berkat kepiawaiannya, lelaki bom tersebut berhasil dibunuh. Lai Lai Zen segera menyeret Joseph ke dalam mobil. Saat itulah ia berhasil menginterogasi, kenapa Joseph memiliki kedip sinyal peserta dalam tubuhnya. Saat melihat Anton yang dengan sigap mengejar keduanya dari atap ke atap, Joseph baru dibuat tersadar.
Sementara di meja penyelenggara acara turnamen, nama Joseph akhirnya dimasukkan sebagai salah seorang peserta. Di tempat lain, terjadi baku tembak mematikan antara sembilan peserta di sebuah klub malam.
Salah seorang peserta yang ada didalam klub malam, sedang jadi sasaran Joshua untuk membalas dendam kematian istrinya. Darah pun membanjiri arena klub malam, dengan menyisakan Joshua yang lari dengan salah satu jari terpenggal.
Film besutan Sutradara Scott Mann ini, penuh aksi dari awal sampai akhir. Dijamin mata anda tidak akan pernah terhenti dari melihat darah yang mengucur dari kepala atau bagian tubuh peserta turnamen.
Satu kemustahilan yang agak dipaksakan, memang menodai film ini. Cara memasukkan Joseph sebagai seorang peserta, terkesan terlalu kasar. Soalnya, alat lacak yang lumayan besar tersebut, tidak dengan mudah bisa masuk ke dalam perut, jika melalui mulut.
Hanya dengan cara paksa saja, ia bisa masuk ke dalam perut. Kecuali, kalau Joseph meminum minumannya dengan cara menengadah. Namun sayangnya, Joseph minum dengan cara bibir terkatup rapat di tepi gelas.
Sebagai film barat, The Tournament tetap tidak terlepas dari yang namanya pornografi. Letaknya ada pada saat baku tembak di kafe, dengan banyaknya penari telanjang. Maka dari itu, film ini tetap hanya menjadi konsumsi mereka yang sudah dewasa.
Last edited: