Megha
New member
Negara republik di Eropa Utara; berbatasan dengan Swedia dan Teluk Bothnia di barat, Norwegia di utara, Rusia di timur, dan Teluk Finlandia di selatan. Luas: 338.145 km2. Penduduk: 5.100.000 (1995) Kepadatan penduduk: 15/km2. Ibu kota:Helsinki. Bahasa resmi: Finn dan Swedia. Satuan mata uang: Markka (FMk).
Politik Peristiwa politik yang menonjol di Finlandia dalam tahun-tahun terakhir adalah terjadinya pergeseran kekuatan politik. Sedangkan hubungan dengan Uni Soviet/Rusia mendominasi politik luar negerinya.
Dalam Negeri. Peta kekuatan politik dalam negeri Finlandia berubah sejak pemilu pada bulan Maret 1991. Partai SDP (Suomen Sosialidemokraattinen Piolue, Partai Sosialis Demoknat Finlandia), yang sebelumnya berkuasa tergeser menjadi oposisi setelah gagal meraih suara mayoritas dalam pemilu. SDP hanya meraih 48
suara sedangkan partai Kesk (Suomen Keskusta, Partai Tengah), yang sebelumnya merupakan oposisi, memperoleh 55 kursi dari 200 kursi di parlemen. Kabinet koalisi kemudian dibentuk dari Kesk, Kok (Kansallinen Kokoomus, Partai Koalisi Nasional), SFP (Svenska Falkpartiet, Partai Rakyat Swedia), dan SKL (Suomen Kristilinen Liitto, Serikat Kristen Finlandia). Esko Aho,Kesk yang baru berusia 36 tahun, terpilih sebagai perdana menteri baru.
Isu politik yang banyak diperdebatkan dalam kabinet pada tahun 1993 menyangkut permohonan Finlandia menjadi anggota *Uni Eropa. Negosiasi keanggotaan tersebut dimulai pada bulan Februani 1993.
Dalam kepemimpinannya, Ahtisaari mengutamakan keterbukaan. Seperti diutarakan dalam kampanyenya, memutuskan untuk melepaskan netralitas tradisional Finlandia yang mendukung Gerakan Non-Blok dan pertahanan independen. Menurutnya, masyarakat Finlandia sudah tidak lagi menyukai sistem politik lama yang cenderung tertutup. Ia optimis dapat mengupayakan keanggotaan Finlandia dalam Uni Eropa.
Luar Negeri. Pada bulan September 1990 Helsinki menjadi tuan rumah pertemuan antara presiden AS, George Bush, dan presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, dalam pembicaraan tentang invasi Irak di Kuwait. Pemilihan Helsinki sebagai tempat pertemuan menunjukkan netralitas Finlandia dalam masalah kedua negara adikuasa tersebut.
Ekonomi. Perekonomian Finlandia tahun 1990-an diwarnai kesuraman, meski inflasi hanya sekitar 6% dan tingkat pengangguran 5%. Industri pulp dan kertas, yang merupakan penghasil devisa terbesar, menurun produksinya. Penurunan produksi juga terjadi di sektor teknologi permesinan akibat bangkrutnya Wartsila Marine, salah satu bank terbesar di negara ini. Jumlah utang luar negeri Finlandia semakin meningkat sehingga defisit anggaran mendekati FMk 30 juta.
Akibat resesi ekonomi yang terjadi sepanjang tahun 1991 dan 1992, pemerintah terpaksa mengurangi pengeluarannya. Tetapi resesi ekonomi semakai memburuk pada tahun 1993 akibat kelesuan pasar luar negeri, terutama di Eropa Timur dan Rusia. Pada akhir 1993 GDP Finlandia menurun hingga 15%, menandai masa resesi terburuk dalam sejarah perekonomia negeri ini. Usaha pengetatan anggaran yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut justru membuat rakyat tidak bersimpati. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
Politik Peristiwa politik yang menonjol di Finlandia dalam tahun-tahun terakhir adalah terjadinya pergeseran kekuatan politik. Sedangkan hubungan dengan Uni Soviet/Rusia mendominasi politik luar negerinya.
Dalam Negeri. Peta kekuatan politik dalam negeri Finlandia berubah sejak pemilu pada bulan Maret 1991. Partai SDP (Suomen Sosialidemokraattinen Piolue, Partai Sosialis Demoknat Finlandia), yang sebelumnya berkuasa tergeser menjadi oposisi setelah gagal meraih suara mayoritas dalam pemilu. SDP hanya meraih 48
suara sedangkan partai Kesk (Suomen Keskusta, Partai Tengah), yang sebelumnya merupakan oposisi, memperoleh 55 kursi dari 200 kursi di parlemen. Kabinet koalisi kemudian dibentuk dari Kesk, Kok (Kansallinen Kokoomus, Partai Koalisi Nasional), SFP (Svenska Falkpartiet, Partai Rakyat Swedia), dan SKL (Suomen Kristilinen Liitto, Serikat Kristen Finlandia). Esko Aho,Kesk yang baru berusia 36 tahun, terpilih sebagai perdana menteri baru.
Isu politik yang banyak diperdebatkan dalam kabinet pada tahun 1993 menyangkut permohonan Finlandia menjadi anggota *Uni Eropa. Negosiasi keanggotaan tersebut dimulai pada bulan Februani 1993.
Dalam kepemimpinannya, Ahtisaari mengutamakan keterbukaan. Seperti diutarakan dalam kampanyenya, memutuskan untuk melepaskan netralitas tradisional Finlandia yang mendukung Gerakan Non-Blok dan pertahanan independen. Menurutnya, masyarakat Finlandia sudah tidak lagi menyukai sistem politik lama yang cenderung tertutup. Ia optimis dapat mengupayakan keanggotaan Finlandia dalam Uni Eropa.
Luar Negeri. Pada bulan September 1990 Helsinki menjadi tuan rumah pertemuan antara presiden AS, George Bush, dan presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, dalam pembicaraan tentang invasi Irak di Kuwait. Pemilihan Helsinki sebagai tempat pertemuan menunjukkan netralitas Finlandia dalam masalah kedua negara adikuasa tersebut.
Ekonomi. Perekonomian Finlandia tahun 1990-an diwarnai kesuraman, meski inflasi hanya sekitar 6% dan tingkat pengangguran 5%. Industri pulp dan kertas, yang merupakan penghasil devisa terbesar, menurun produksinya. Penurunan produksi juga terjadi di sektor teknologi permesinan akibat bangkrutnya Wartsila Marine, salah satu bank terbesar di negara ini. Jumlah utang luar negeri Finlandia semakin meningkat sehingga defisit anggaran mendekati FMk 30 juta.
Akibat resesi ekonomi yang terjadi sepanjang tahun 1991 dan 1992, pemerintah terpaksa mengurangi pengeluarannya. Tetapi resesi ekonomi semakai memburuk pada tahun 1993 akibat kelesuan pasar luar negeri, terutama di Eropa Timur dan Rusia. Pada akhir 1993 GDP Finlandia menurun hingga 15%, menandai masa resesi terburuk dalam sejarah perekonomia negeri ini. Usaha pengetatan anggaran yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut justru membuat rakyat tidak bersimpati. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]