Megha
New member
Menyicip kelezatan FOIE GRASS
Siang tadi memenuhi ajakan seorang teman makan siang di sebuah resto jepang yang masih satu gedung dengan kantor saya, saya tertarik untuk memesan satu menu yang diberi nama Yamamoto. Saya pesan ini awalnya karena memang seingat saya rasanya unik dan enak. Tapi setelah iseng mengamati bahan - bahan pendukungnya, saya agak terkejut sekaligus tergelitik penasaran ketika mendapati FOIE GRASS sebagai salah satu bahan di dalamnya.
Foie Grass (baca: Fwa Gra) biasanya terbuat dari hati bebek atau angsa yang diolah pada saat si bebek atau angsa masih hidup! Teringat bagaimana di Indonesia akhir - akhir ini marak dengan Sapi glonggongan hingga si Sapi teler akibat asupan air berlebihan bikin kita yang melihat trenyuh kasihan, nah fwa gra ini cara bikinnya sama dengan sapi glonggongan tadi. Bedanya bila sapi diglonggong pakai air dan tujuannya pun untuk memanipulasi berat sapi, sedangkan bebek atau angsa diberi makanan berlebihan hingga hatinya membengkak menjadi besar dengan tujuan agar hati bebek tersebut berasa lezat karena kandungan lemak yang banyak.
Proses memberi makanan berlebihan atau force-feeding atau sering juga disebut gavage pada bebek ini dilakukan pada 4 atau 5 bulan sebelum bebek layak dipotong. Makanan yang diberikan pun biasanya terbuat dari jagung dan diberikan sebanyak empat kali sehari dalam jumlah yang sangat banyak. Kalau melihat prosesnya sih memang tidak manusiawi, si bebek yang kekenyangan sampe muntah masih dipaksa terus menerus menelan makanan dalam jumlah banyak.
oie grass ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat perancis dan merupakan hidangan mewah pada saat hari besar seperti Natal, Tahun Baru dan lain sebagainya. Banyak yang bilang bahwa proses pembuatan foie grass ini sebaiknya dihentikan mengingat penyiksaan terhadap binatang tidak dianjurkan. Sebaliknya banyak juga yang pro terhadap proses foie grass ini, dan dianggap sebagai salah satu seni kuliner toh walaupun tidak dilakukan force-feeding, si bebek tetap saja berakhir di rumah jagal untuk dipotong dan dikonsumsi oleh manusia.
ini dia ati bebek yang lezat itu
Sejarah force-feeding pada unggas ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Mesir. Bahkan pada manusia, tradisi force-feeding di Mesir atau negara - negara di Afrika Utara ribuan tahun lalu diberlakukan pada wanita yang akan menikah, karena obesitas pada wanita adalah lambang kemakmuran. Atau bisa jadi wanita obesitas adalah wanita yang layak dibuahi ketimbang wanita yang kurus?
All in all, Saya pribadi tidak setuju dengan proses mengglonggong ataupun gavage pada bebek dan binatang lain untuk tujuan kuliner sekalipun, bukan karena saya idealis dan pecinta binatang tapi lebih karena kesian melihat binatang yang teler kekenyangan sampe muntah - muntah bahkan mati. Yang menjadi masalah adalah meskipun prosesnya kejam, tapi foie grass memang lezat! Coba saja rasakan foie grass yang sekarang mudah di dapat di resto - resto perancis atau jepang di Jakarta.
Gambar didapat dari wikipedia dan situs lain (lupa)