Kalina
Moderator
JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniawan Romo Frans Magnis Suseno, pada acara Renungan Kemerdekaan ke-65 RI, Jumat (13/8/2010) di Jakarta, mengaku khawatir dengan iklim kebebasan beribadah di Indonesia akhir-akhir ini.
"Ada keprihatinan, kok masih banyak orang yang tidak bisa beribadat tanpa rasa takut. Apa dalam bangsa ini, setiap orang tidak berhak mengikuti apa yang menjadi keyakinannya? Apakah seseorang tidak bisa berdoa tanpa rasa takut? Saya melihat intoleransi bertambah terus di dalam masyarakat. Dulu, orang bisa hidup berdampingan dengan baik, namun sekarang mereka terpenuhi dengan kebencian," kata Romo Magnis.
Turut hadir dalam acara renungan itu tokoh Nadhlatul Ulama KH Solahudin Wahid atau Gus Solah, ekonom Rizal Ramli, dan lainnya..
Selain kebebasan beragama yang terancam, Romo Magnis memaparkan dua tendensi bahaya lainnya yang dapat mengancam eksistensi bangsa Indonesia, yaitu masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, serta praktik korupsi yang terus terjadi.
Sementara itu, Gus Solah mengatakan, ada kesan pemerintah melakukan pembiaran terhadap kelompok-kelompok radikal yang melakukan pengrusakan rumah ibadah umat lain.
"Pemerintah harus tegas, dan tidak boleh pilih kasih. Yang berbuat anarkis harus ditindak. Soal kasus HKBP, mestinya pemerintah daerah memberikan pinjaman tempat beribadah, sambil dalam waktu singkat, menentukan dimana mereka bisa beribadah. Kebebasan beridah harus dijamin dan diberi izin," katanya.
semoga cocok ditaruh di sini
yuk, kita saling menghargai perbedaan keyakinan