Bls: Gak selamanya Pare nyebelin!
sekedar nambahin niee...
hasil copas..
Pare dan Manfaatnya
Siapa yang tak kenal dengan pare (Momordica charantia L.), Tanaman satu ini memang pahit. Tapi, di balik rasa pahit itu ternyata tersimpan sejuta manfaat untuk kesehatan. Coba perhatikan kandungan kimia yang terdapat pada tanaman pare. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
Tanaman pare (Momordica charantia) berasal dari kawasan Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan. Pare ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau. Tanaman pare (paria) adalah tanaman herba berumur satu tahun atau lebih yang tumbuh menjalar dan merambat. Tanaman yang merupakan sayuran buah ini mempunyai daun yang berbentuk menjari dengan bunga yang berwarna kuning. Permukaan buahnya berbintil-bintil dan rasa buahnya pahit. Tanaman pare ini sangat mudah dibudidayakan dan tumbuhnya tidak tergantung pada musim.
Pare memiliki nama yang beragam disetiap daerah diantaranya Prien (Gayo) Paria (Batak Toba) Foria (Nias) Peria (Melayu) Kambeh (Minangkabau) Papare (Jakarta) Paria (Sunda) Pare (Jawa Tengah} Pepareh (Madura) Paya Truwok (Sasak) Paria (Bima) Pania (Timor) Popari (Menado) Beleng gede(Gorontalo) paria (Makasar) Paria {Bugis}Papariane (Seram) Papari (Buru) Papare (Halmahera) Kepare {Ternate}.
MANFAAT TANAMAN PARE
Rasa buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam buah pare
ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah:
a. Dapat merangsang nafsu makan
b. Dapat menyembuhkan penyakit kuning
c. Memperlancar pencernaan
d. dan sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
a. Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
b. Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
c. Dapat menurunkan panas
d. Dapat mengeluarkan cacing kremi
e. Dapat menyembuhkan batuk
Selain dari semua yang ada diatas, ada penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa tanaman pare dapat membuat turunnya jumlah sperma pada tikus putih jantan, sehingga pare dapat dikatakan dapat menjadi sebagai obat KB alami bagi pria karena mengandung zat antifertilitas
JENIS-JENIS PARE
Pare Gajih
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa disebu pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30 - 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah. Pare ini berasal dari India,Africa.
Pare Hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 - 20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.
Pare Import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida yang final
stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga
akan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia
terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan
Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit,
Pare Belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti belut panjangnya
antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp,
melainkan tergolong jenis Trichosanthus anguina L.
Meskipun demikian orang lebih terbiasa memasukkan pare belut ini masuk kedalam jenis
pare.
sumbernya dari sini:
http://frendli.multiply.com/journal/item/61/PARE_dan_Manfaatnya