spirit
Mod
Gaspol, menjadi sekian penyedia jasa transportasi online yang mau menggoyang dominasi Gojek-Grab. Kemarin, Gaspol baru saja melakukan grand launching aplikasinya.
CEO PT Gaspol Angkasa Surya, Lisa Subandi dalam sambutannya mengatakan bahwa Gaspol berbeda dari penyedia ojol lainnya. Lisa menyebutkan bahwa pihaknya siap memberi kesejahteraan kepada para pengemudi.
Lisa menyatakan tidak akan ada suspend alias pemblokiran pengemudi secara sepihak. Selain itu, Lisa juga menegaskan soal bonus bisa dilihat pengemudi langsung di aplikasi.
"Kami jelas beda dengan aplikasi lain, kami tawarkan kesejahteraan ke pihak pengemudi, pengemudi butuh kepastian. Kalau aplikasi lain suspend sepihak, di Gaspol nggak ada suspend sepihak," ucap Lisa dalam sambutannya pada Grand Launching Gaspol di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (27/11/2019).
1. Jumlah Armada Gaspol
Mitra Gaspol hingga kini diklaim Lisa sudah mencapai lebih dari 22 ribu jumlahnya dan tersebar di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, Gaspol akan wira-wiri di Makassar.
"Saat ini 22 ribu seluruh wilayah Indonesia, tepatnya kalau nggak salah 22.454 mitra. Batam, Palembang, Lampung, Bali, Pontianak. Segera ada di Makassar," papar Lisa.
Sebagai informasi Gaspol dibentuk pada awal tahun ini. Perusahaan penyedia ojol yang berbasis di Depok ini mulai melakukan pendaftaran mitra sejak Juli lalu.
Gaspol sendiri identik dengan ojek berjaket merah menyala. Yang unik, atribut helm Gaspol memiliki aksen kilatan petir macam superhero Gundala.
2. Mau Sejahterakan Driver, Begini Bagi Hasil di Gaspol
Lisa menerangkan bahwa soal pengaturan skema pendapatan driver tidak jauh berbeda seperti aplikator lain. Hanya saja, dia memotong komisi yang didapatkan aplikator untuk tabungan bagi driver.
Dia mencontohkan selama ini di Gaspol sekali pengemudi 'narik' jumlah pendapatannya akan dipotong 20% untuk komisi perusahaan. Dari 20% komisi tersebut, 2% di antaranya dikembalikan untuk driver sebagai tabungan.
"Untuk saat ini kami potong untuk komsisi aplikator kan 20% per trip. Tapi dari 20% itu, 2%-nya kami kasih kembali ke driver sebagai tabungan," ucap Lisa.
Lisa juga mengatakan pihaknya tidak memberikan target wajib trip alias jumlah 'narik' per hari bagi para pengemudi. Namun, perusahaan menyiapkan bonus mingguan dan bulanan.
Dia mencontohkan misalnya bonus mingguan, setelah mendapatkan 40 trip maka pengemudi berhak mendapatkan bonus 7% dari total pendapatan pada 40 trip yang sudah dilakukan.
"Kita nggak ada target trip per hari. Tapi kami ada bonus trip mingguan dan bulanan. Misalnya ada 40 trip saat ini per minggu kami berikan bonus 7%," jelas Lisa.
Bakar Uang Demi Promo?
Dominasi Gojek dan Grab masih tak terbantahkan dalam dunia transportasi online. Apalagi kalau sudah urusan membakar uang untuk promo. Lantas, apakah Gaspol akan melakukan promo gila-gilaan alias 'bakar uang' macam Gojek dan Grab?
CEO PT Gaspol Angkasa Surya lainnya, Salim Rianto menyatakan bahwa Gaspol kemungkinan belum melakukan promosi seperti itu. Pihaknya, khawatir dengan promo gila-gilaan dan membakar uang dapat mengubah skema bagi hasil dengan para pengemudi.
"Kemungkinan sementara ini belum ada wacana seperti itu. Itu kayaknya jadi pacuan kurang bagus, mungkin bakal menimbulkan ketidakpastian buat rider gaspol sendiri," ucap Salim kepada detikcom.
"Takutnya juga kalau bakar-bakar gitu nanti skemanya diubah ketidakpastian buat driver. Tujuan kami kan sejahterakan driver," tambahnya.
Salim juga mengakui dukungan keuangan perusahaan pun belum siap untuk melakukan bakar-bakar uang. Salim yakin dengan cara promosi yang dilakukan pihaknya sudah tepat. Dia juga mengatakan perusahaan sedang membangun kepercayaan publik.
"Dukungan keuangan juga, kita kan memang belum ada investor dari luar untuk perkuat keuanga. Sementara ini kami masih melakukan dengan cara kami dulu. Sekalian kami membangun perusahaan dulu, supaya Gaspol bisa diterima dulu oleh khalayak banyak dari segala elemen," ujar Salim.
Promo yang hingga kini dilakukan pihak Salim sendiri berupa tarif murah RP 5 ribu per 5 kilometer. Selain itu, kostum yang 'nyentrik' juga menjadi sarana pihaknya mempromosikan diri.
"Promo kita juga kan udah ada yang Rp 5 ribu per 5 kilometer. Kita juga gunakan kostum untuk menarik minat masyarakat, jaket merah dan helm petir," imbuh Salim.