Kalina
Moderator
Perancang busana Didi Budiardjo menuangkan mimpi perihal penampilan pengantin wanita lewat karyanya.
Pastinya karyanya itu adalah gaun pengantin internasional bertajuk Reverie dengan kreativitas yang luar biasa di Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jumat malam (12/4).
Para undangan bertepuk tangan setelah menyaksikan pergelaran 19 gaun pengantin karya Didi.
Pria yang mendalami ilmu bidang mode di Atelier Fleuri Delaporte, Paris pada 1991 itu memberi inspirasi baru bagi calon pengantin tentang warna gaun pengantin yang tidak selalu putih.
Didi menghadirkan gaun pengantin warna merah dengan beragam motif. Ada bermotif bunga warna marun, atau perpaduan putih dan peach.
Gaun pengantin warna merah, kata Didi, sudah ada sebelum Victoria. Bahkan di Skandinavia, katanya, sebelum abad 19 warna hitam menjadi favorit.
“Saya menawarkan warna agar tidak membosankan. Saya ingin menggerakan orang agar lebih berani dalam memakai bridal. Saya menawarkan alternatif diterima atau tidak diserahkan kepada konsumen,” kata Didi.
Sebagai perancang mode didi mencoba memberi alternatif baru. Gaun-gaun yang terilhami impian itu menjadi sebuah kenangan abadi. Koleksinya hadir dengan siluet romatis dan detail yang mengagumkan. Gelombang draperi dan tumpuk bagai partitur di atas kain sutra organza, tulle, sifon, shantung dan lace.
Kesan romantis pun dihadirkan dengan pemilihan warna putih, merah tubi, beige, champagne dan putih lily alabaster. Bahkan pria kelahiran Malang, 22 November 1970 itu menghadirkan gaun pengantin bermotif daun dan bunga-bunga berukuran besar dengan warna marun.
Reverie disajikan bagaikan impian masa kini dan saat Queen Victoria memberi arti kebahagiaan pada merah gaun pengantin kaum ningrat.
Mimpi Didi yang sudah 13 tahun berkarya di bidang bridal dan 20 tahun berkarir sebagai perancang mode itu tidak hanya untuk gaun pengantin saja, tapi secara total yang memberikan sesuatu kesatuan dengan penyajian yang berbeda.
Untuk aksesoris pengantin, Didi didukung oleh perancang perhiasan terkenal Rinaldy A Yunardi. Dari Ide Didi, Rinaldy merancang duplika perhiasan era lima puluhan. Keunikan perhiasan pada era 50-an, kata Didi, satu perhiasan bisa mempunyai lima warna.
kabar24