Artikel Terkait: Selasa, 5 Februari 2008 | 05:15 WIB
Gedung wakil rakyat akan direnovasi dalam tahun ini. Total nilai renovasi yang sudah disetujui mencapai Rp 40 miliar yang tidak menutup kemungkinan akan membengkak menjadi Rp 1 triliun.
Renovasi ini salah satu tujuannya adalah membangun gedung atau tower seperti menara Petronas di Malaysia. Bahkan, setiap ruangan anggota dewan juga akan dilengkapi kamar mandi dan perpustakaan super lengkap yang hingga kini belum tersedia. Para wakil rakyat periode mendatang, tentu akan mendapatkan failititas sama seperti yang dimiliki hotel berbintang.
Dari pantauan Persda Network, juga sudah ada beberapa fasilitas gedung Dewan yang baru. Misalnya, para pengendara motor, kini sudah memiliki jalan tersendiri untuk masuk ke gedung DPR, terpisah dari para pengendara mobil. Di setiap lantai, persis di depan pintu masuk para anggota dewan, kini sudah terpasang layar monitor ukuran besar, meski belum berfungsi. Termasuk, internet dengan kapasitas 8 mega, mesin faximile di setiap ruangan anggota dewan yang nantinya ditambah lagi dengan alat-alat canggih untuk membantu kerja para anggota Dewan.
Kepastian akan adanya renovasi gedung dewan ini dipastikan Wakil Sekjen DPR Nining Indra Saleh. Rencana renovasi gedung dewan ini tidak lain menjadi bagian sebagai simbol rakyat yang makin sejahtera. Lebih lengkap dan lebih moderen tentunya. Dana yang sudah disepakati sementara untuk rencana renovasi gedung DPR sebesar Rp 40 miliar yang diambil dari anggaran tahun 2007 melalui keputusan rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, tahun lalu.
Nining kemudian menjelaskan, renovasi gedung DPR, tidak lain bertujuan agar kinerja para wakil rakyat lebih fokus dengan dibantu oleh 5 staf ahli yang kemungkinan lebih leluasa dalam melakukan riset. Ukuran ruang setiap anggota dewan rencananya 10x10 meter.
Diprotes
Rencana renovasi rumah ini tentunya mendapat protes. Direktur Lingkar Masyarakat Madani (LIMA) untuk Indonesia, Ray Rangkuti menyayangkan rencana ini yang dianggapnya belum lah tepat. Apalagi, dengan kondisi masyarakat, masyoritas masih dalam kesusahan.
"Mau bangun setinggi apapun, sebetulnya tidak masalah. Cuma, waktunya yang belum tepat untuk saat ini disaaat rakyat yang masih banyak menderita. Kalau sudah tak ada rakyat yang tak bunuh diri karena kesusahan, tak mampu bayar sekolah lagi, itu barulah, tidak apa-apa," ungkap Ray Rangkuti.
Protes Ray Rangkuti, tentu berdasar alasan. Yang membuat dahi ini berkerut keheranan, menurut beberapa kalangan DPR yang enggan namanya disebut saat ditemui Persda Network kemarin menjelaskan, rencana renovasi gedung DPR ini, sedianya akan dibuat dua tower megah. Di sisi sisi Utara dan Selatan. Dua tower ini dilengkapi dengan jalan penghubung. Persis sama seperti gedung Petronas di negara tetangga, Malaysia. Hebat, tentunya.
"Ini mengkhawatirkan sekali. Padahal, yang dibutuhkan oleh rakyat adalah para anggota dewan yang memiliki kepedulian. Yang aspiratif, meski hanya berkantor di gubuk derita. Kenapa sih, para anggota dewan saat ini tidak ada dalam fikirannya untuk mau berhemat di situasi seperti sekarang ini," cetus Ray Rangkuti.
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR langsung bereaksi keras dalam hal ini. Menurut salah satu anggota FKB, Ario Wijanarko rencana ini hanya akan membuat malu kalangan anggota dewan, sebagai wakil rakyat. Rencana renovasi ini, tegas Wijonarko sangatlah berlebihan. "Negara kita kondisinya masih banyak rakyatnya yang susah. Kok tahu-tahu mau ada rencana renovasi gedung dan akan membuat menara seperti tower Petronas segala. Kami, anggota dewan, juga baru tahu rencana ini dari wartawan. Kapan sosialisasinya," tandas Wijonarko.
"Yang kami butuhkan sebetulnya hanyalah staf ahli saja. Masak mau ada renovasi segala. Dan yang dibutuhkan rakyat adalah kualitas kerja para anggota dewan bukan, gedung yang terlihat mewah. Rencana ini hanya untuk mengutungkan mereka yang mendapatkan proyek saja, tanpa mau melihat kondisi rakyat sekarang ini," tandasnya lagi. (Persda Network/Rachmat Hidayat)
Gedung wakil rakyat akan direnovasi dalam tahun ini. Total nilai renovasi yang sudah disetujui mencapai Rp 40 miliar yang tidak menutup kemungkinan akan membengkak menjadi Rp 1 triliun.
Renovasi ini salah satu tujuannya adalah membangun gedung atau tower seperti menara Petronas di Malaysia. Bahkan, setiap ruangan anggota dewan juga akan dilengkapi kamar mandi dan perpustakaan super lengkap yang hingga kini belum tersedia. Para wakil rakyat periode mendatang, tentu akan mendapatkan failititas sama seperti yang dimiliki hotel berbintang.
Dari pantauan Persda Network, juga sudah ada beberapa fasilitas gedung Dewan yang baru. Misalnya, para pengendara motor, kini sudah memiliki jalan tersendiri untuk masuk ke gedung DPR, terpisah dari para pengendara mobil. Di setiap lantai, persis di depan pintu masuk para anggota dewan, kini sudah terpasang layar monitor ukuran besar, meski belum berfungsi. Termasuk, internet dengan kapasitas 8 mega, mesin faximile di setiap ruangan anggota dewan yang nantinya ditambah lagi dengan alat-alat canggih untuk membantu kerja para anggota Dewan.
Kepastian akan adanya renovasi gedung dewan ini dipastikan Wakil Sekjen DPR Nining Indra Saleh. Rencana renovasi gedung dewan ini tidak lain menjadi bagian sebagai simbol rakyat yang makin sejahtera. Lebih lengkap dan lebih moderen tentunya. Dana yang sudah disepakati sementara untuk rencana renovasi gedung DPR sebesar Rp 40 miliar yang diambil dari anggaran tahun 2007 melalui keputusan rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, tahun lalu.
Nining kemudian menjelaskan, renovasi gedung DPR, tidak lain bertujuan agar kinerja para wakil rakyat lebih fokus dengan dibantu oleh 5 staf ahli yang kemungkinan lebih leluasa dalam melakukan riset. Ukuran ruang setiap anggota dewan rencananya 10x10 meter.
Diprotes
Rencana renovasi rumah ini tentunya mendapat protes. Direktur Lingkar Masyarakat Madani (LIMA) untuk Indonesia, Ray Rangkuti menyayangkan rencana ini yang dianggapnya belum lah tepat. Apalagi, dengan kondisi masyarakat, masyoritas masih dalam kesusahan.
"Mau bangun setinggi apapun, sebetulnya tidak masalah. Cuma, waktunya yang belum tepat untuk saat ini disaaat rakyat yang masih banyak menderita. Kalau sudah tak ada rakyat yang tak bunuh diri karena kesusahan, tak mampu bayar sekolah lagi, itu barulah, tidak apa-apa," ungkap Ray Rangkuti.
Protes Ray Rangkuti, tentu berdasar alasan. Yang membuat dahi ini berkerut keheranan, menurut beberapa kalangan DPR yang enggan namanya disebut saat ditemui Persda Network kemarin menjelaskan, rencana renovasi gedung DPR ini, sedianya akan dibuat dua tower megah. Di sisi sisi Utara dan Selatan. Dua tower ini dilengkapi dengan jalan penghubung. Persis sama seperti gedung Petronas di negara tetangga, Malaysia. Hebat, tentunya.
"Ini mengkhawatirkan sekali. Padahal, yang dibutuhkan oleh rakyat adalah para anggota dewan yang memiliki kepedulian. Yang aspiratif, meski hanya berkantor di gubuk derita. Kenapa sih, para anggota dewan saat ini tidak ada dalam fikirannya untuk mau berhemat di situasi seperti sekarang ini," cetus Ray Rangkuti.
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR langsung bereaksi keras dalam hal ini. Menurut salah satu anggota FKB, Ario Wijanarko rencana ini hanya akan membuat malu kalangan anggota dewan, sebagai wakil rakyat. Rencana renovasi ini, tegas Wijonarko sangatlah berlebihan. "Negara kita kondisinya masih banyak rakyatnya yang susah. Kok tahu-tahu mau ada rencana renovasi gedung dan akan membuat menara seperti tower Petronas segala. Kami, anggota dewan, juga baru tahu rencana ini dari wartawan. Kapan sosialisasinya," tandas Wijonarko.
"Yang kami butuhkan sebetulnya hanyalah staf ahli saja. Masak mau ada renovasi segala. Dan yang dibutuhkan rakyat adalah kualitas kerja para anggota dewan bukan, gedung yang terlihat mewah. Rencana ini hanya untuk mengutungkan mereka yang mendapatkan proyek saja, tanpa mau melihat kondisi rakyat sekarang ini," tandasnya lagi. (Persda Network/Rachmat Hidayat)