"Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Disanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya" [ Hakim-Hakim 8:27 ].
Gideon adalah seorang yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan UmatNya dari tekanan orang Midian. Perbuatan Tuhan melalui Gideon sangat besar, sehingga orang Midian tunduk pada Israel selama 40 tahun di zaman Gideon. Pelayanannya ini membuat bangsa Israel ingin menjadikan Gideon dan anak cucunya, sebagai orang yang memerintah Israel ( Hak. 8:22 ). Tetapi Gideon menolaknya serta menegaskan agar Tuhanlah yang memerintah Israel.
Tetapi ada satu hal yang diminta oleh Gideon pada orang Israel, yaitu anting-anting mas yang kemudian dipakainya untuk membuat baju efod. Perbuatan Gideon ini sebenarnya sah-sah saja. Yang menjadi persoalan adalah bahwa efod yang dibuat Gideon ini, dijadikan berhala dan disembah oleh orang Israel. Alkitab berkata bahwa inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Kita tahu cerita selanjutnya pada Hakim-Hakim pasal 9, dimana salah satu anak Gideon, yaitu Abimelekh membunuh 70 anak Gideon yang lainnya. Malapetaka atas keluarga Gideon ini sungguh mengerikan. Apa yang menyebabkan semua ini terjadi ? Tentu kejadian ini tidak kebetulan, dan memang demikian, sebab Alkitab mencatat bahwa perihal efod itu telah menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Pelajaran apa yang dapat diambil dalam kasus Gideon ini ? Gideon adalah seorang yang dipilih Tuhan untuk melayaniNya, demi penyelamatan Israel. Wajarlah jika bangsa Israel menghargainya dan ingin menjadi pengikut Gideon. Sebenarnya Gideon sudah dengan tegas menyatakan agar Israel mengikut Tuhan sepenuhnya dan menjadikan Dia Raja. Kita tidak tahu dengan jelas, apa motivasi Gideon dalam membuat baju efod, yang biasanya dipakai oleh Imam-Imam yang dikuduskan untuk melayani mezbah. Tetapi yang jelas, perbuatannya ini menjadi penyebab Israel tersandung dan menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Jadi, kita sebagai orang yang terpanggil dan melayaniNya, hendaklah diingat selalu, agar jangan sampai perbuatan kita menyebabkan Umat Tuhan tersandung dan menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Memang semua ini tergantung sejauh mana pengaruh kita terhadap Umat Tuhan. Jika pengaruhnya besar, maka kerusakannya juga besar. Dan hajaran Tuhan juga cukup besar, seperti dalam kasus Gideon. Tetapi baik besar maupun kecil, kita tetap harus berhati-hati agar Umat Tuhan tidak tersandung.
Secara khusus, ini adalah pelajaran bagi para pemimpin Umat Tuhan. Pemimpin yang membuat sesuatu, entah itu berupa pengajaran tertentu, bentuk ibadah tertentu, atau peraturan-peraturan tertentu, yang menyebabkan Umat Tuhan tidak menyembah Tuhan dalam roh, maka ia memasang jerat bagi dirinya sendiri dan juga keturunannya. Semoga para pemimpin tidak menarik pengikut kepada dirinya sendiri, dan tidak mengambil keuntungan dari Umat Tuhan.
Gideon adalah seorang yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan UmatNya dari tekanan orang Midian. Perbuatan Tuhan melalui Gideon sangat besar, sehingga orang Midian tunduk pada Israel selama 40 tahun di zaman Gideon. Pelayanannya ini membuat bangsa Israel ingin menjadikan Gideon dan anak cucunya, sebagai orang yang memerintah Israel ( Hak. 8:22 ). Tetapi Gideon menolaknya serta menegaskan agar Tuhanlah yang memerintah Israel.
Tetapi ada satu hal yang diminta oleh Gideon pada orang Israel, yaitu anting-anting mas yang kemudian dipakainya untuk membuat baju efod. Perbuatan Gideon ini sebenarnya sah-sah saja. Yang menjadi persoalan adalah bahwa efod yang dibuat Gideon ini, dijadikan berhala dan disembah oleh orang Israel. Alkitab berkata bahwa inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Kita tahu cerita selanjutnya pada Hakim-Hakim pasal 9, dimana salah satu anak Gideon, yaitu Abimelekh membunuh 70 anak Gideon yang lainnya. Malapetaka atas keluarga Gideon ini sungguh mengerikan. Apa yang menyebabkan semua ini terjadi ? Tentu kejadian ini tidak kebetulan, dan memang demikian, sebab Alkitab mencatat bahwa perihal efod itu telah menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Pelajaran apa yang dapat diambil dalam kasus Gideon ini ? Gideon adalah seorang yang dipilih Tuhan untuk melayaniNya, demi penyelamatan Israel. Wajarlah jika bangsa Israel menghargainya dan ingin menjadi pengikut Gideon. Sebenarnya Gideon sudah dengan tegas menyatakan agar Israel mengikut Tuhan sepenuhnya dan menjadikan Dia Raja. Kita tidak tahu dengan jelas, apa motivasi Gideon dalam membuat baju efod, yang biasanya dipakai oleh Imam-Imam yang dikuduskan untuk melayani mezbah. Tetapi yang jelas, perbuatannya ini menjadi penyebab Israel tersandung dan menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Jadi, kita sebagai orang yang terpanggil dan melayaniNya, hendaklah diingat selalu, agar jangan sampai perbuatan kita menyebabkan Umat Tuhan tersandung dan menyembah sesuatu yang bukan Tuhan. Memang semua ini tergantung sejauh mana pengaruh kita terhadap Umat Tuhan. Jika pengaruhnya besar, maka kerusakannya juga besar. Dan hajaran Tuhan juga cukup besar, seperti dalam kasus Gideon. Tetapi baik besar maupun kecil, kita tetap harus berhati-hati agar Umat Tuhan tidak tersandung.
Secara khusus, ini adalah pelajaran bagi para pemimpin Umat Tuhan. Pemimpin yang membuat sesuatu, entah itu berupa pengajaran tertentu, bentuk ibadah tertentu, atau peraturan-peraturan tertentu, yang menyebabkan Umat Tuhan tidak menyembah Tuhan dalam roh, maka ia memasang jerat bagi dirinya sendiri dan juga keturunannya. Semoga para pemimpin tidak menarik pengikut kepada dirinya sendiri, dan tidak mengambil keuntungan dari Umat Tuhan.