lelaki
New member
Meskipun bukan yang pertama, tapi bisa mencetak gol adalah sesuatu yang amat istimewa buat seorang penjaga gawang. Paul Robinson pun punya cerita mengenai hal ini.
Nama kiper berusia 27 tahun itu tercatat dalam papan skor 3-1 kemenangan Totteham Hotspur atas Watford, Sabtu (17/3/2007). Ia menciptakan gol nomor dua buat timnya, tepatnya di menit 63.
Proses gol tersebut bukan dari kebanyakan gol yang diukir seorang kiper, dari free kick di depan kotak penalti lawan, tendangan penalti, atau sundulan memanfaatkan korner di menit-menit akhir. Robinson melakukannya dengan unik dan "aneh".
Mengambil tendangan bebas dari wilayahnya sendiri, ia menendang jauh-jauh bola ke jantung pertahanan Watford. Tidak ada pemain lawan yang mencoba menghalaunya. Kiper Ben Foster pun salah mengartikan isyarat tendangan tersebut. Bola lambung memantul sekali ke tanah, lalu mencelat melewati Foster.
"Sedikit aneh memang," tukas Robinson tentang golnya dari jarak 73 meter itu. "Yang saya pikirkan akan mengirimnya ke pemain depan kami buat diselesaikan."
"Orang-orang bilang, Ben terlalu jauh dari garis garis gawangnya. Tapi bek-bek dia tidak membantunya, malah membiarkannya di detik-detik terakhir."
Secara "berlebihan" Robinson juga telah memberi kenangan buruk pada Foster, kiper muda yang merebut tempatnya di bawah mistar gawang timnas Inggris pada pertandingan persahabatan melawan Spanyol bulan lalu.
Bagi pria setinggi 190 cm itu, gol tersebut bukanlah yang pertama dalam karirnya melainkan yang kedua. Yang pertama ia buat terjadi di pertandingan Piala Liga Inggris musim 2003/2004 saat memperkuat Leeds United.
Golnya di masa injury time membuat Leeds menyamakan kedudukan dan kemudian menang lewat adu penalti. Dalam drama tos-tosan Robinson juga menggagalkan dua eksekusi lawan. Gol istimewa itu terpilih sebagai salah satu dari 100 gol terbaik dalam sejarah Leeds United.
"Kalau seorang kiper bisa bikin satu gol saja, perasaannya pasti senang bukan kepalang. Tadinya saya berpikir takkan pernah mengalaminya. Kalau mencetak dua gol, maka saya takkan minta apa-apa lagi," seloroh Robinson dilansir AFP.
Sewaktu ditanya apakah akan membahas kejadian ini dengan Foster saat bertemu di kamp latihan timnas Inggris, ia menjawab: "Saya mencoba untuk tidak membahasnya. Saya tahu bagaimana rasanya, dan itu tidaklah enak."
Nama kiper berusia 27 tahun itu tercatat dalam papan skor 3-1 kemenangan Totteham Hotspur atas Watford, Sabtu (17/3/2007). Ia menciptakan gol nomor dua buat timnya, tepatnya di menit 63.
Proses gol tersebut bukan dari kebanyakan gol yang diukir seorang kiper, dari free kick di depan kotak penalti lawan, tendangan penalti, atau sundulan memanfaatkan korner di menit-menit akhir. Robinson melakukannya dengan unik dan "aneh".
Mengambil tendangan bebas dari wilayahnya sendiri, ia menendang jauh-jauh bola ke jantung pertahanan Watford. Tidak ada pemain lawan yang mencoba menghalaunya. Kiper Ben Foster pun salah mengartikan isyarat tendangan tersebut. Bola lambung memantul sekali ke tanah, lalu mencelat melewati Foster.
"Sedikit aneh memang," tukas Robinson tentang golnya dari jarak 73 meter itu. "Yang saya pikirkan akan mengirimnya ke pemain depan kami buat diselesaikan."
"Orang-orang bilang, Ben terlalu jauh dari garis garis gawangnya. Tapi bek-bek dia tidak membantunya, malah membiarkannya di detik-detik terakhir."
Secara "berlebihan" Robinson juga telah memberi kenangan buruk pada Foster, kiper muda yang merebut tempatnya di bawah mistar gawang timnas Inggris pada pertandingan persahabatan melawan Spanyol bulan lalu.
Bagi pria setinggi 190 cm itu, gol tersebut bukanlah yang pertama dalam karirnya melainkan yang kedua. Yang pertama ia buat terjadi di pertandingan Piala Liga Inggris musim 2003/2004 saat memperkuat Leeds United.
Golnya di masa injury time membuat Leeds menyamakan kedudukan dan kemudian menang lewat adu penalti. Dalam drama tos-tosan Robinson juga menggagalkan dua eksekusi lawan. Gol istimewa itu terpilih sebagai salah satu dari 100 gol terbaik dalam sejarah Leeds United.
"Kalau seorang kiper bisa bikin satu gol saja, perasaannya pasti senang bukan kepalang. Tadinya saya berpikir takkan pernah mengalaminya. Kalau mencetak dua gol, maka saya takkan minta apa-apa lagi," seloroh Robinson dilansir AFP.
Sewaktu ditanya apakah akan membahas kejadian ini dengan Foster saat bertemu di kamp latihan timnas Inggris, ia menjawab: "Saya mencoba untuk tidak membahasnya. Saya tahu bagaimana rasanya, dan itu tidaklah enak."