Gubernur Jabar Minta Korban Banjir Direlokasi

andree_erlangga

New member
Bandung - Gubernur Jabar Danny Setiawan telah meminta Bupati Bandung, Obar Sobarna, mencarikan lokasi baru untuk merelokasi korban banjir di Bandung Selatan. Rencana relokasi ini didasarkan kepada keinginan warga yang setiap tahun dilanda banjir di kawasan Bandung Selatan.
?Relokasi warga itu bagus. Cuma harus dibicarakan dulu dengan Pemkab Bandung supaya dicarikan lokasi untuk tempat relokasi,? kata gubernur di Bandung, Kamis (22/2).
Banjir di Bandung Selatan merendam sekitar 2.581 rumah yang dihuni 5.191 keluarga. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Citarum melanda wilayah di Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot serta Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.
Banjir sendiri mulai surut. Banjir yang terjadi di wilayah Bandung Selatan ini merupakan banjir tahunan. Oleh karena itu, gubernur sangat mendukung apabila warga yang selalu menjadi korban banjir setiap tahun direlokasi.
Sebelum menentukan lokasi relokasi, Pemprov Jabar membantu melakukan perbaikan rumah-rumah yang rusak karena banjir. ?Kita masih tunggu berapa banyak rumah yang rusak. Pendataan masih dilakukan oleh Pemkab Bandung,? tandas gubernur.
Upaya mengantisipasi banjir di wilayah Bandung Selatan telah dilakukan. Kerusakan lingkungan di daerah hulu Sungai Citarum sudah diperbaiki dengan menanami kembali hulu Sungai Citarum.
Diakui oleh Gubernur, kondisi lingkungan hulu Sungai Citarum mengalami kerusakan. Terjadi pembalakan liar sehingga kawasan hulu Sungai Citarum menjadi gundul.
Upaya penghijauan hulu sungai tersebut telah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Karena usia tanaman masih relatif muda maka masih belum mampu menyerap air dengan baik. Buruknya hulu sungai ini diperparah oleh daerah aliran sungai (DAS) yang dijadikan permukiman warga.
Sebanyak 3.144 rumah penduduk yang dihuni 3.474 keluarga atau 10.547 jiwa di Kelurahan Andir dan Baleendah di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung menjadi korban banjir sejak Rabu (21/2) hingga Kamis (22/2). Air merendam rumah warga hingga mencapai ketinggian 50 cm hingga 1,5 meter.
Selain rumah, luapan air pun merendam sedikitnya 25 bangunan madrasah dan masjid serta tiga kompleks bangunan Sekolah Dasar (SD) dan satu pabrik. Akibatnya karyawan pabrik dan ribuan murid SD dan madrasah diliburkan hingga situasi normal.

sumber : SINAR HARAPAN
 
Back
Top