Gunung Soputan Meletus

Dipi76

New member
Gunung Soputan Meletus
Glori K. Wadrianto | Minggu, 3 Juli 2011 | 10:07 WIB

1009116620X310.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus pada Minggu (3/7/2011) dengan mengeluarkan semburan asap dan abu hingga setinggi 5.000 meter ke udara. Seperti dilansir Kantor Berita AFP, gunung ini meletus pada pukul 06.03 pagi tadi.

Hingga berita ini diturunkan, belum dilakukan evakuasi terhadap pemukiman penduduk yang berada di kaki gunung tersebut. Hal ini diterangkan Iing Kusnadi, seorang peneliti gunung berapi yang memantau aktivitas Gunung Soputan.

“Gunung berapi ini meletus tadi pagi. Selain debu dan asap, letusan pun menghasilkan gas panas, namun hanya berdampak di sekitar kawah saja," ungkap Iing.

Menurutnya, jarak aman evakuasi menyusul letusan ini adalah enam kilometer dari pusat letusan. Beruntung, dalam radius tersebut belum ada permukiman warga, selain hutan. “Saat ini kondisi masih aman. Namun kami akan terus melakukan monitor atas aktivitas gunung tersebut," tambahnya.

Perkampungan terdekat dari puncak gunung berjarak 8 kilometer sebelah barat pusat letusan yang berada di ketinggian 1,783 meter (5,800 kaki). Soputan, adalah satu gunung berapi paling aktif di Sulawesi. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2008 silam. Namun tak ditemukan catatan mengenai dampak akibat letusan tersebut.



Kompas



-dipi-
 
MINGGU, 3 JULI 2011, 07:34 WIB, Syahid Latif

Gunung Soputan Meletus, Awan Panas Keluar

95204_asap-letusan-gunung-sinabung_300_225.jpg

Awan panas yang keluar tidak mengancam pemukiman warga karena jaraknya cukup jauh.​

Gunung meletus kembali melanda Indonesia. Kali ini musibah alam tersebut terjadi di Gunung Soputan, Sulawesi Utara pada pukul 06.03 Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan letusan abu vulkanik setinggi 6 kilometer disertai awan panas ke arah barat.

"Tadi pagi pukul 06.03 WITA terjadi letusan eksplosif dengan ketinggian 6 kilometer," Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono kepada VIVAnews, Minggu, 3 Juli 2011.

Surono menjelaskan, petugas sudah memantau pergerakan Gunung Soputan sejak kemarin. Hal ini ditandai dengan keputusan menaikan status Gunung Soputan dari sebelumnya berstatus waspada menjadi siaga. "Sekitar pukul 23.00 WITA, kami menaikan status Gunung Soputan," kata dia.

Ditambahkannya, pergerakan Gunung Soputan terus mengalami peningkatan ditandai dengan kejadian muntahan material pijar seperti kembang api atau biasa dikenal strombolian pada Minggu dini hari, sekitar pukul 00.24 WITA.

Puncaknya, Gunung Soputan akhirnya meletus pada pagi tadi dengan memuntahkan lava setinggi 6 kilometer.

Surono memastikan, kendati letusan Gunung Soputan tersebut disertai awan panas, PVMBG menganggap tidak perlu dilakukan langkah pengungsian masyarakat sekitar lokasi letusan. Alasannya, jarang antara gunung dengan pemukiman warga umumnya sangat jauh yaitu sekitar 8 kilometer.

Akibat letusan tersebut, Surono mengungkapkan dampak di lapangan sudah mulai terlihat seperti pohon-pohon yang bertumbangan karena terkena abu vulkanik dari letusan Gunung Soputan.

"Kami tidak tahu apakah letusan tadi pagi sudah menjadi puncak dari aktivitas Gunung Soputan," kata dia.

Di samping Gunung Soputan, PVMBG mengakui pihaknya saat ini juga terus memantau pergerakan Gunung Lokon.

Seperti dikutip VIVAnews.com dari laman wikipedia disebutkan Gunung Soputan sudah sering kali meletus. Catatan terakhir menunjukan, letusan terakhir pernah terjadi pada tahun 2004, 2005, 2007, dan 2008. Tipe erupsi dari Soputan adalah ledakan, kubah lava, aliran piroklastik dan aktivitas strombolian.


vivanews
 
Back
Top