lala_lulu
New member
Nasib sejumlah 5.871 guru bantu yang mengajar di sekolah taman kanak-kanak (TK) sampai SMA di DKI terkatung-katung karena belum ada kepastian peningkatan status mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Dalam rapat kerja dengan Komisi E DPRD DEl, Senin (24/5), Sekretaris Dinas Pendidilcan DKI Ujang Arifin mengatakan, dan 6.688 guru bantu, hanya 707 guru yang sedang diproses pengangkatannya menjadi PNS.
“Pengangkatan 707 guru bantu itu sesuai bidang studi yang dibutuhkan di sekolah negeri. Sekarang sedang diproses di BKD (Badan Kepegawaian Daerah)," katanya.
bantu yang ada di Jakarta mengajar di sekolah swasta. Mereka paling bertugas di TLK. Jumlab TK di Jakarta hanya sembilan sekolah sedangkan TK swasta hampir
1,000 sekolah. Selama ini guru ‘bantu mendapat gaji davri pemerintah pusat melalui APBN. Dengan di Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, DKI harus menanggung beban anggaran cukup berat jika mengangkat guru bantu menjadi PNS.
Dalam rapat kerja dengan Komisi E DPRD DEl, Senin (24/5), Sekretaris Dinas Pendidilcan DKI Ujang Arifin mengatakan, dan 6.688 guru bantu, hanya 707 guru yang sedang diproses pengangkatannya menjadi PNS.
“Pengangkatan 707 guru bantu itu sesuai bidang studi yang dibutuhkan di sekolah negeri. Sekarang sedang diproses di BKD (Badan Kepegawaian Daerah)," katanya.
bantu yang ada di Jakarta mengajar di sekolah swasta. Mereka paling bertugas di TLK. Jumlab TK di Jakarta hanya sembilan sekolah sedangkan TK swasta hampir
1,000 sekolah. Selama ini guru ‘bantu mendapat gaji davri pemerintah pusat melalui APBN. Dengan di Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, DKI harus menanggung beban anggaran cukup berat jika mengangkat guru bantu menjadi PNS.