Kalina
Moderator
BANYUWANGI - Kelakuan Guh, 34, oknum guru bantu di SDN Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi tidak bisa dijadikan teladan bagi siswanya. Kemarin, guru yang merangkap sebagai pembina Pramuka ini diciduk oleh anggota Polsek Muncar karena diduga mencabuli Bunga (samaran) 12, siswanya sendiri.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, oknum guru yang tinggal di perumahan sekolah ini langsung dijebloskan ke ruang tahanan Mapolsek Muncar. "Guh kita amankan setelah ada laporan dari keluarga korban," terang anggota Polsek Muncar.
Terbongkarnya perbuatan kurang patut yang dilakukan oleh oknum guru ini, berawal saat korban yang duduk di bangku kelas VI ini bercerita kepada teman-temannya. Bunga mengaku sering diciumi dan digerayangi oleh salah satu gurunya. Cerita ini akhirnya menyebar ke telinga keluarga Bunga.
Semula Bunga mengelak dengan kabar kurang sedap itu. Tapi setelah dirayu, bocah imut-imut ini akhirnya mengaku juga. Yang membuat keluarganya marah, korban mengaku sudah sering diperlakukan tidak senonoh itu. "Katanya sudah berulang-ulang. Kalau 20 kali ada," kata Wiji, salah satu keluarga korban saat melapor ke Mapolsek Muncar kemarin.
Perbuatan cabul sang guru itu kadang dilakukan dengan cara melepas celana dalam korban, hingga memegangi kemaluannya. "Perbuatan itu sering dilakukan oleh Pak Guru itu," jelas Bunga dengan polos. Di hadapan polisi, Bunga juga mengungkapkan perbuatan cabul itu biasanya dilakukan di perumahan sekolah tempat oknum guru ini tinggal. Tapi perbuatan tidak pantas ini, masih kata korban saat dimintai keterangan polisi, juga pernah dilakukan di ruang guru. "Kalau kantor sedang sepi, saya dipanggil ke kantor," bebernya.
Setelah mendapat laporan cabul ini, beberapa anggota Polsek Muncar, langsung memburu Guh. Oknum guru ini, akhirnya berhasil ditangkap saat istirahat di perumahan sekolah. "Saya hanya pegang-pegang saja," dalih Guh yang masih senang membujang ini.
Ketika dimintai keterangan polisi, oknum guru ini membantah telah memperkosa siswanya. Pelaku mengaku, sudah tidak ingat berapa kali mencabuli siswanya. "Memang sering, mungkin ada kalau 15 kali," akunya sambil menunduk. Kapolsek Muncar AKP I Ketut Redana mengatakan, dalam kasus ini korban hanya dicabuli dan tidak sampai diperkosa. "Dari hasil pemeriksaan medis, kemaluan korban tidak ada luka robek," tandas Ketut.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, oknum guru yang tinggal di perumahan sekolah ini langsung dijebloskan ke ruang tahanan Mapolsek Muncar. "Guh kita amankan setelah ada laporan dari keluarga korban," terang anggota Polsek Muncar.
Terbongkarnya perbuatan kurang patut yang dilakukan oleh oknum guru ini, berawal saat korban yang duduk di bangku kelas VI ini bercerita kepada teman-temannya. Bunga mengaku sering diciumi dan digerayangi oleh salah satu gurunya. Cerita ini akhirnya menyebar ke telinga keluarga Bunga.
Semula Bunga mengelak dengan kabar kurang sedap itu. Tapi setelah dirayu, bocah imut-imut ini akhirnya mengaku juga. Yang membuat keluarganya marah, korban mengaku sudah sering diperlakukan tidak senonoh itu. "Katanya sudah berulang-ulang. Kalau 20 kali ada," kata Wiji, salah satu keluarga korban saat melapor ke Mapolsek Muncar kemarin.
Perbuatan cabul sang guru itu kadang dilakukan dengan cara melepas celana dalam korban, hingga memegangi kemaluannya. "Perbuatan itu sering dilakukan oleh Pak Guru itu," jelas Bunga dengan polos. Di hadapan polisi, Bunga juga mengungkapkan perbuatan cabul itu biasanya dilakukan di perumahan sekolah tempat oknum guru ini tinggal. Tapi perbuatan tidak pantas ini, masih kata korban saat dimintai keterangan polisi, juga pernah dilakukan di ruang guru. "Kalau kantor sedang sepi, saya dipanggil ke kantor," bebernya.
Setelah mendapat laporan cabul ini, beberapa anggota Polsek Muncar, langsung memburu Guh. Oknum guru ini, akhirnya berhasil ditangkap saat istirahat di perumahan sekolah. "Saya hanya pegang-pegang saja," dalih Guh yang masih senang membujang ini.
Ketika dimintai keterangan polisi, oknum guru ini membantah telah memperkosa siswanya. Pelaku mengaku, sudah tidak ingat berapa kali mencabuli siswanya. "Memang sering, mungkin ada kalau 15 kali," akunya sambil menunduk. Kapolsek Muncar AKP I Ketut Redana mengatakan, dalam kasus ini korban hanya dicabuli dan tidak sampai diperkosa. "Dari hasil pemeriksaan medis, kemaluan korban tidak ada luka robek," tandas Ketut.