JAKARTA, KOMPAS - Sekitar lima ribu kiai kampung dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren Al-Munawaroh Jalan Warung Sila, Ciganjur,Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (18/2). Ponpes asuhan KH Abdurrahman Wahid yang akrab dpanggil Gus Dur ini, sudah sejak malam sebelumnya memulai acara pertemuan. Rangkaian acaranya dimujlai dengan tadarusan.
Pertemuan kiai kampung ini, menyebut forumnya sebagai Majelis Silaturrahim Ulama Rakyat. Kenyataannya, forum ini juga dihadiri sejumlah ulama dari sejumlah negara Islam seperti Iran, Irak, dan Palestina. Selain itu, juga hadir kandidat wakil gubernur DKI Jakarta dari PKB Rano Karno, Ketua Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta Fauzi Bowo yang berencana maju sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta, dan anggota DPD DKI Jakarta Sarwono Kusumaatmadja yang juga berniat maju sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta.
Dalam taushiyahnya, Gus Dur mengatakan, istilah kiai kampung itu sudah ada sejak lama di masyarakat. Jadi bukan untuk tandingan kiai langitan ataupun kiai sepuh. "Kiai yang mengajar di kampung-kampung ini mempunyai dua, tiga atau lebih kelompok pengajian, yang diikuti orang-orang disekitarnya," ujarnya.
Pertemuan kiai kampung ini, menyebut forumnya sebagai Majelis Silaturrahim Ulama Rakyat. Kenyataannya, forum ini juga dihadiri sejumlah ulama dari sejumlah negara Islam seperti Iran, Irak, dan Palestina. Selain itu, juga hadir kandidat wakil gubernur DKI Jakarta dari PKB Rano Karno, Ketua Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta Fauzi Bowo yang berencana maju sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta, dan anggota DPD DKI Jakarta Sarwono Kusumaatmadja yang juga berniat maju sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta.
Dalam taushiyahnya, Gus Dur mengatakan, istilah kiai kampung itu sudah ada sejak lama di masyarakat. Jadi bukan untuk tandingan kiai langitan ataupun kiai sepuh. "Kiai yang mengajar di kampung-kampung ini mempunyai dua, tiga atau lebih kelompok pengajian, yang diikuti orang-orang disekitarnya," ujarnya.