nurcahyo
New member
H-2, Gema Keadilan Konvoi Keliling Kota Bogor Mengarak ?Bush? Yang Dikerangkeng
Kapanlagi.com - Ratusan pegiat dari Gema Keadilan --barisan muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS)--Kota Bogor, pada H-2 rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush, Sabtu, melakukan aksi konvoi dengan kendaraan bermotor mengelilingi Kota Bogor, untuk menyosialisasikan penolakan atas kunjungan pemimpin adidaya itu.
"Dalam sepekan terakhir aksi demonstrasi berbagai elemen yang anti Bush memusatkan di Tugu Kujang, nah...kami ingin memperluasnya, dengan maksud seluruh masyarakat Kota Bogor mendapatkan rasionalisasi mengapa Bush harus ditolak ke Indonesia," kata Ketua DPD Gema Keadilan Kota Bogor, Atang Trisnanto di Bogor, Sabtu pagi.
Disela-sela menyiapkan demonstrasi yang start-nya dimulai dari kawasan Lapangan Sempur --yang lokasinya tidak jauh dari Kebun Raya Bogor (KRB) dan Istana Kepresidenan Bogor--ia menjelaskan bahwa sekurangnya 300 massa akan mengikuti konvoi dengan sepeda motor dan beberapa mobil, yang akan berlangsung sejak pukul 10:00 WIB hingga maksimal pukul 12:30 WIB.
Selama aksi, katanya, juga dilakukan happening art yang menampilkan sosok "Presiden Bush" yang dimasukkan dalam sebuah "kerangkeng" (menggambarkan dalam kondisi di penjara), dan pesan yang hendak disampaikan melalui aksi teatrikal itu, adalah suasana pengadilan di Mahkamah Internasional yang mengadili George W Bush sebagai penjahat perang dan pelanggar berat Hak Asasi Manusia (HAM)
"Jadi, tampilan happening art itu, adalah pesan kepada dunia bahwa sudah sangat layak George W Bush yang tangannya berlumuran darah karena dengan kebijakan agresifnya menyerang negara berdaulat lain dan menyebabkan ratusan ribu perempuan, anak-anak dan warga sipil tewas, pantas dan harus diadili oleh Mahkamah Internasional," kata mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Dalam aksi tersebut, kata dia, juga dihadirkan Ketua Umum DPN (Dewan Pimpinan Pusat) Gema Keadilan, Rama Prata, yang saat ini juga anggota DPR-RI.
Jalur yang ditempuh dalam aksi konvoi keliling Kota Bogor itu adalah dimulai dari Lapangan Sempur, kemudian bergerak menuju Tugu Kujang, Plasa Ekalokasari, Lawang Gintung, Jl Pahlawan, Jl Empang, pertokoan BTM (Bogor Trade Mall), Jl Ir H Djuanda, Jl Sudirman, simpang Air Mancur, kawasan Warung Jambu dan kemudian kembali ke Tugu Kujang.
"Tentu aksi ini adalah aksi damai, dan kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," kata Atas Trisnanto.
Sementara itu, hingga tinggal dua hari kedatangan Presiden George W Bush yang akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pengamanan di seputaran KRB dan Istana Kepresidenan serta kawasan penyangga kedua tempat itu terlihat semakin ketat.
Kawasan Hotel Salak --yang menjadi "markas besar" delegasi AS, baik dari unsur keamanan maupun korps diplomatik--telah dijaga tentara dan polisi. Bahkan, dalam aksi mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Bogor, mereka tidak bisa menembus untuk masuk kawasan itu karena dihadang oleh ratusan aparat kepolisian.
Sejak Jumat (17/11) sore, terkait dengan pengamanan itu telah didatangkan bantuan sebanyak 9.000 personil polisi dari beberapa daerah, berasal dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Polda Banten
Sementara itu, Kapolwil Bogor Kombes Sukrawardi Dahlan membenarkan adanya bantuan personil polisi yang didatangkan ke Bogor mulai Jumat sore, namun, ia tidak menyebut jumlah dan akan ditempatkan dimana saja.
Kapanlagi.com - Ratusan pegiat dari Gema Keadilan --barisan muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS)--Kota Bogor, pada H-2 rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush, Sabtu, melakukan aksi konvoi dengan kendaraan bermotor mengelilingi Kota Bogor, untuk menyosialisasikan penolakan atas kunjungan pemimpin adidaya itu.
"Dalam sepekan terakhir aksi demonstrasi berbagai elemen yang anti Bush memusatkan di Tugu Kujang, nah...kami ingin memperluasnya, dengan maksud seluruh masyarakat Kota Bogor mendapatkan rasionalisasi mengapa Bush harus ditolak ke Indonesia," kata Ketua DPD Gema Keadilan Kota Bogor, Atang Trisnanto di Bogor, Sabtu pagi.
Disela-sela menyiapkan demonstrasi yang start-nya dimulai dari kawasan Lapangan Sempur --yang lokasinya tidak jauh dari Kebun Raya Bogor (KRB) dan Istana Kepresidenan Bogor--ia menjelaskan bahwa sekurangnya 300 massa akan mengikuti konvoi dengan sepeda motor dan beberapa mobil, yang akan berlangsung sejak pukul 10:00 WIB hingga maksimal pukul 12:30 WIB.
Selama aksi, katanya, juga dilakukan happening art yang menampilkan sosok "Presiden Bush" yang dimasukkan dalam sebuah "kerangkeng" (menggambarkan dalam kondisi di penjara), dan pesan yang hendak disampaikan melalui aksi teatrikal itu, adalah suasana pengadilan di Mahkamah Internasional yang mengadili George W Bush sebagai penjahat perang dan pelanggar berat Hak Asasi Manusia (HAM)
"Jadi, tampilan happening art itu, adalah pesan kepada dunia bahwa sudah sangat layak George W Bush yang tangannya berlumuran darah karena dengan kebijakan agresifnya menyerang negara berdaulat lain dan menyebabkan ratusan ribu perempuan, anak-anak dan warga sipil tewas, pantas dan harus diadili oleh Mahkamah Internasional," kata mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Dalam aksi tersebut, kata dia, juga dihadirkan Ketua Umum DPN (Dewan Pimpinan Pusat) Gema Keadilan, Rama Prata, yang saat ini juga anggota DPR-RI.
Jalur yang ditempuh dalam aksi konvoi keliling Kota Bogor itu adalah dimulai dari Lapangan Sempur, kemudian bergerak menuju Tugu Kujang, Plasa Ekalokasari, Lawang Gintung, Jl Pahlawan, Jl Empang, pertokoan BTM (Bogor Trade Mall), Jl Ir H Djuanda, Jl Sudirman, simpang Air Mancur, kawasan Warung Jambu dan kemudian kembali ke Tugu Kujang.
"Tentu aksi ini adalah aksi damai, dan kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," kata Atas Trisnanto.
Sementara itu, hingga tinggal dua hari kedatangan Presiden George W Bush yang akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pengamanan di seputaran KRB dan Istana Kepresidenan serta kawasan penyangga kedua tempat itu terlihat semakin ketat.
Kawasan Hotel Salak --yang menjadi "markas besar" delegasi AS, baik dari unsur keamanan maupun korps diplomatik--telah dijaga tentara dan polisi. Bahkan, dalam aksi mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Bogor, mereka tidak bisa menembus untuk masuk kawasan itu karena dihadang oleh ratusan aparat kepolisian.
Sejak Jumat (17/11) sore, terkait dengan pengamanan itu telah didatangkan bantuan sebanyak 9.000 personil polisi dari beberapa daerah, berasal dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Polda Banten
Sementara itu, Kapolwil Bogor Kombes Sukrawardi Dahlan membenarkan adanya bantuan personil polisi yang didatangkan ke Bogor mulai Jumat sore, namun, ia tidak menyebut jumlah dan akan ditempatkan dimana saja.