jozz78
New member
APES betul nasib para personel girlband Jepang, Doppelganger.
Dikira sedang mencicipi wine dari bahan herbal, rupanya wien yang diminum terbuat dari esens kotoran manusia.
Situs RocketNews24 menantang para personel Doppelganger untuk minum ttongsul, minuman tradisional khas Korea yang bentuk dan cara pembuatannya menyerupai wine.
Minuman ini konon terbuat dari bahan-bahan herbal dan dapat berfungsi sebagai pengobatan alternatif.
Seperti diberitakan Huffington Post, Selasa (8/1), para personel Doppelganger disuguhi ttongsul tanpa diberitahu apa bahan campuran di dalamnya.
Mereka dengan lahap meneguk ttongsul dan langsung memberikan pujian akan rasanya.
“Saat saya dengar minuman ini wine berbahan herbal, saya pikir rasanya akan tajam, tapi ternyata tidak. Enak dan mudah untuk diminum,” ujar Mami Hoji, salah satu personel Doppelganger.
Setelah mereka diberitahu bahwa ttongsul terbuat dari kotoran manusia yang difermentasikan, wajah mereka sontak berubah.
Food Beast mencatat, komentar yang awalnya positif pun langsung berubah, beberapa di antaranya bahkan ngotot bahwa rasanya memang seperti kotoran, walau sebelumnya menyebut minuman itu sangat lezat.
Ttongsul atau yang seringkali disebut ‘feces wine’ tidak selalu dibuat dari fermentasi kotoran manusia. Terkadang para peracik ttongsul juga menambahkan kotoran hewan ke dalamnya.
Walau ttongsul minuman tradisional khas Korea, namun sangat langka dan jarang ditemukan baik di Korea maupun di tempat lain.
TKP : http://www.iyaa.com/berita/aneh_tapi_nyata/2423172_1219.html
Dikira sedang mencicipi wine dari bahan herbal, rupanya wien yang diminum terbuat dari esens kotoran manusia.
Situs RocketNews24 menantang para personel Doppelganger untuk minum ttongsul, minuman tradisional khas Korea yang bentuk dan cara pembuatannya menyerupai wine.
Minuman ini konon terbuat dari bahan-bahan herbal dan dapat berfungsi sebagai pengobatan alternatif.
Seperti diberitakan Huffington Post, Selasa (8/1), para personel Doppelganger disuguhi ttongsul tanpa diberitahu apa bahan campuran di dalamnya.
Mereka dengan lahap meneguk ttongsul dan langsung memberikan pujian akan rasanya.
“Saat saya dengar minuman ini wine berbahan herbal, saya pikir rasanya akan tajam, tapi ternyata tidak. Enak dan mudah untuk diminum,” ujar Mami Hoji, salah satu personel Doppelganger.
Setelah mereka diberitahu bahwa ttongsul terbuat dari kotoran manusia yang difermentasikan, wajah mereka sontak berubah.
Food Beast mencatat, komentar yang awalnya positif pun langsung berubah, beberapa di antaranya bahkan ngotot bahwa rasanya memang seperti kotoran, walau sebelumnya menyebut minuman itu sangat lezat.
Ttongsul atau yang seringkali disebut ‘feces wine’ tidak selalu dibuat dari fermentasi kotoran manusia. Terkadang para peracik ttongsul juga menambahkan kotoran hewan ke dalamnya.
Walau ttongsul minuman tradisional khas Korea, namun sangat langka dan jarang ditemukan baik di Korea maupun di tempat lain.
TKP : http://www.iyaa.com/berita/aneh_tapi_nyata/2423172_1219.html