nurcahyo
New member
HADITS "TIDAK ADA AL-MAHDI KECUALI ISA IBNU MARYAM" DAN JAWABANNYA
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadils Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442]
Alasan mereka ini dijawab bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan Al-Azdi berkata mungkar haditsnya.? dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, majhul. Dan saya sendiri Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]
Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]
Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam." [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]
Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-hadits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya." [2]
Saya berkata, "Seandainya hadits ini ditetapkan shahih, maka ia tidak dapat rnengesampingkan hadits-hadits mengenal hadits-hadits mengenai Al-Mahdi yang ba-nyak jumlahnya dan lebih shahih isnadnya daripada hadits ini yang masih diperselisih-kan oleh para ulama mengenai shahih dan tidaknya. Wallahu a'lam."
[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Tahdzibul Kamal Fi Asmaair Rijal 3: 193-194 karya Abul Hajaj Al-Maziy.
[2]. At-Tadzkiroh Fi Ahwalil Mautaa wa Unuuril Akhirah, halaman 617.
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
Sebagian orang yang mengingkari hadits-hadils Al-Mahdi mengemukakan alasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Artinya : Tidaklah bertambah urusan melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak. manusia semakin bakhil; dan tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. dan tidak ada Al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. " [Sunan Ibnu Majah 2: 1341.dan Mustadrak Al-Hakim 4: 441-442]
Alasan mereka ini dijawab bahwa hadits ini adalah dha'if karena dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi. Mengenai Muhammad ini Adz-Dzahabi mengatakan Al-Azdi berkata mungkar haditsnya.? dan Abu Abdillah Al-hakim berkkata, majhul. Dan saya sendiri Adz-Dzahabi- mengatakan bahwa haditsnya yang berbunyi Laa Mahdiyya Illaa Isa 1bnu maryam (Tidak ada Mahdi kecuali Isa Ibnu Maryam) merupakan khabar mungkar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah." [Mizanul I'tidal 3: 535].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Hadits ini dha'if Abu Muhammad bin Al-walid Al-Baghdadi dan lain-lainnya berpegang pada hadits ini, padahal dia tidak dapat dijadikan pegangan. Dan hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Yunus dari Asy- Syafi'i, dan Asy-Syafi'i meriwayatkan dari seorang laki-laki penduduk Yaman yang bernama Muhammad bin Khalid Al-Jundi, yang dia ini tidak dapat dijadikan hujjah, dan hadits ini tidak terdapat di dalam Musnad Asy-Syafi'i. Dan ada yang mengatakan bahwa Asy-Syafi'i tidak mendengarnya dari Al-Jundi dan Yunus tidak mendengarnya dari Asy-Syafi'i." [Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah 4: 211]
Mengenai Muhammad bin Khalid Al-Jundi ini Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dia rnajhul (tidak dikenal)." [Taqribut Tahdzib 2: 157]
Lain lagi dengan Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengenai masalah ini beliau berkata, "Sesungguhnya ini adalah hadits yang terkenal dengan perawi Muhammad bin Khalid Al-Jundi Ash-Shan'ani Al-Muadzdzin, guru Imam Syafi'i, yang banyak orang meriwayatkan hadits darinya. Dia tidak majhul sebagaimana anggapan Al-Hakim, bahkan diriwayatkan dari Ibnu Ma'in bahwa beliau menganggapnya tsiqat (kepercayaan). Tetapi sebagian perawi ada yang meriwayatkan hadits darinya dari Aban bin Abi 'Iyasy dari Al-Hasan Al-Bishri secara mursal. Syekh (guru) kami menyebutkan di dalam At-Tahdzib [1] dari sebagian mereka bahwa dia (Muhammad bin Al-Khalid Al-Jundi) bermimpi melihat Asy-Syafi'i, dia berkata, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi berdusta terhadap saya, ini bukan hadits saya." Saya mengatakan, "Yunus bin Abdul A'la Ash-Shadafi termasuk dalam jajaran perawi kepercayaan, dan dia tidak tercela hanya semata-mata mimpi. Zhahir hadits ini sepintas kelihatan bertentangan dengan hadits-hadits yang telah kami kemukakan dalam menetapkan adanya Al-Mahdi yang selain Isa Ibnu Maryam. Sebelum turunnya Isa, maka adanya Mahdi yang bukan Isa bin Maryam adalah sangat jelas Wallahu a'lam-. Adapun setelah turunnya Isa, kalau direnungkan, maka hal ini tidak saling meniadakan; bahkan yang dimaksud dengannya bahwa Al-Mahdi yang benar-benar Al-Mahdi ialah Isa bin Maryam. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Mahdi yang lain. Wallahu a'lam." [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1: 32 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]
Abu Abdillah Al-Qurthubi berkata, "Boleh jadi yang dimaksud dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Laa Mahdiyya Illaa Isaa" (Tidak Mahdi selain Isa) ialah "Tidak ada Mahdi yang sempurna dan makshum kecuali Isa." Dengan demikian maka hadits-hadits tersebut dapat dikompromikan dan hilanglah kesan pertentangannya." [2]
Saya berkata, "Seandainya hadits ini ditetapkan shahih, maka ia tidak dapat rnengesampingkan hadits-hadits mengenal hadits-hadits mengenai Al-Mahdi yang ba-nyak jumlahnya dan lebih shahih isnadnya daripada hadits ini yang masih diperselisih-kan oleh para ulama mengenai shahih dan tidaknya. Wallahu a'lam."
[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]
_________
Foote Note
[1]. Tahdzibul Kamal Fi Asmaair Rijal 3: 193-194 karya Abul Hajaj Al-Maziy.
[2]. At-Tadzkiroh Fi Ahwalil Mautaa wa Unuuril Akhirah, halaman 617.
Last edited: