RBO88
New member
Berangkat ke Tanah Suci mestinya guna menunaikan haji, bukan malah berbelanja ria. Pesan ini disampaikan Kepala Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari.
“Di sini konsentrasi ibadah,” ujar Akhmad di sela pengawasan pemberangkatan jamaah haji Kloter 7 Embarkasi Balikpapan di Madinah, Jumat (27/9) malam.
Menurutnya, cendera mata bisa diperoleh di Tanah Air. Tidak perlu memaksakan diri memperoleh itu semua di Arab Saudi. Bila berbelanja pun cukup seadanya.
Itu supaya mengurangi insiden tertinggalnya tas atau koper jamaah saat hendak bergerak ke Makkah karena bagasi bus terbatas. Bahkan, tidak bisa terangkut karena ada batasan beban bagasi untuk penumpang pesawat saat kembali ke Tanah Air.
Ia mencontohkan kasus tak terangkutnya barang jamaah haji yang tergabung di Kloter 17 Embarkasi Jakarta. Sebanyak 70 tas dan tiga koper besar tidak bisa terangkut. Akibatnya, baru terangkat keesokan harinya. “Apalagi ada aturan tak boleh membawa koper besar dalam bus,” katanya.
Harga murah dan barang unik memang membuat jamaah haji Indonesia selalu tergiur untuk terus belanja sehingga ada juga yang terpaksa menambah koper.
Namun, sebagian jamaah haji tidak mempermasalahkan soal kelebihan bagasi karena banyak agen logistik yang menawarkan jasa kiriman ke Tanah Air dengan tarif murah, salah satunya adalah Jasa Kiriman Nusantara Travel yang menawarkan harga 10 riyal per kilogram.
Dengan menggunakan jasa pengiriman, Muslihun, jamaah dari Kloter Surabaya, mengaku tidak pusing walau membeli oleh-oleh sampai lima kilogram yang setengahnya merupakan kurma Madinah. “Saya pakai jasa kirim supaya tidak repot,” katanya