gupy15
Mod
Hamas Kecam Rencana Gus Dur Menghadiri Perayaan 60 Tahun Israel
Rabu, 23 April 2008
Hidayatullah.com--Rencana mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid untuk menghadiri perayaan 60 tahun berdirinya negara Zionis Israel, bulan Mei mendatang, dikritik oleh tokoh pejuang kemerdekaan Palestina, Dr Musa Abu Marzuq.
Ditemui oleh Hidayatullah.com di kantornya di Damaskus beberapa jam yang lalu, Abu Marzuq, yang menjabat Wakil Kepala Biro Politik Hamas (Gerakan Perlawanan Islam untuk Kemerdekaan Palestina) menyebut rencana itu, "sungguh-sungguh memalukan."
Menurut Abu Marzuq, merayakan 60 tahun berdirinya Zionis Israel sama halnya merayakan pembantaian, pengusiran, perusakan kebun-kebun dan penjajahan atas rakyat Palestina dan Masjidil Aqsa.
"Bagaimana mungkin seorang Muslim seperti Abdurrahman Wahid tega ikut serta merayakan kezaliman atas saudara-saudara Muslimnya sendiri?" tukasnya.
Menurut Abu Marzuq, kalau Presiden AS George Bush menghadiri perayaan seperti itu, dirinya masih bisa memahami, tapi kalau seorang bekas presiden dari sebuah bangsa Muslim terbesar di dunia yang melakukannya, "sungguh memalukan."
Dr Musa menyarankan kepada tokoh-tokoh Indonesia untuk datang sendiri melihat keadaan saudara-saudaranya di Gaza.
"Sudah berbulan-bulan, 1,5 juta saudara-saudara Anda, terutama anak-anak, saat ini hidup tanpa bahan bakar, tanpa obat-obatan dan makanan yang sangat terbatas karena diblokade oleh Zionis Israel," jelasnya.
Namun, Abu Marzuq mengingatkan, bahwa Israel tidak mungkin memberikan izin kepada siapapun untuk menyaksikan kekejaman mereka atas para penduduk Gaza.
"Minggu lalu, bekas (Presiden AS Jimmy) Carter juga dilarang Israel masuk ke Gaza," katanya.
Karena masuk ke Gaza tidak mungkin, saat ini, ia menyarankan para tokoh Muslim Indonesia agar mengunjungi para pengungsi Palestina di Yordania, Mesir dan Suria. "Ada 6 juta saudara-saudara Anda bangsa Palestina yang sekarang diusir oleh Zionis Israel dan terpaksa hidup di pengungsian," katanya.
Menanggapi langkah-langkah pemerintah Otoritas Palestina di bawah Mahmud Abbas yang menambah terus jumlah "duta besar" Palestina di berbagai negara, Abu Marzuq mengatakan, bahwa dirinya tak merasa ada masalah dengan itu.
SAbu Marzuq adalah wakil dari Khalid Misy'al yang pernah diwawancarai majalah Suara Hidayatullah, edisi September 2006.[Dzikrullah, Khadijah, dan Kaisya Fatina (fotojurnalis) dari Damaskus/www.hidayatullah.com]
Rabu, 23 April 2008
Hidayatullah.com--Rencana mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid untuk menghadiri perayaan 60 tahun berdirinya negara Zionis Israel, bulan Mei mendatang, dikritik oleh tokoh pejuang kemerdekaan Palestina, Dr Musa Abu Marzuq.
Ditemui oleh Hidayatullah.com di kantornya di Damaskus beberapa jam yang lalu, Abu Marzuq, yang menjabat Wakil Kepala Biro Politik Hamas (Gerakan Perlawanan Islam untuk Kemerdekaan Palestina) menyebut rencana itu, "sungguh-sungguh memalukan."
Menurut Abu Marzuq, merayakan 60 tahun berdirinya Zionis Israel sama halnya merayakan pembantaian, pengusiran, perusakan kebun-kebun dan penjajahan atas rakyat Palestina dan Masjidil Aqsa.
"Bagaimana mungkin seorang Muslim seperti Abdurrahman Wahid tega ikut serta merayakan kezaliman atas saudara-saudara Muslimnya sendiri?" tukasnya.
Menurut Abu Marzuq, kalau Presiden AS George Bush menghadiri perayaan seperti itu, dirinya masih bisa memahami, tapi kalau seorang bekas presiden dari sebuah bangsa Muslim terbesar di dunia yang melakukannya, "sungguh memalukan."
Dr Musa menyarankan kepada tokoh-tokoh Indonesia untuk datang sendiri melihat keadaan saudara-saudaranya di Gaza.
"Sudah berbulan-bulan, 1,5 juta saudara-saudara Anda, terutama anak-anak, saat ini hidup tanpa bahan bakar, tanpa obat-obatan dan makanan yang sangat terbatas karena diblokade oleh Zionis Israel," jelasnya.
Namun, Abu Marzuq mengingatkan, bahwa Israel tidak mungkin memberikan izin kepada siapapun untuk menyaksikan kekejaman mereka atas para penduduk Gaza.
"Minggu lalu, bekas (Presiden AS Jimmy) Carter juga dilarang Israel masuk ke Gaza," katanya.
Karena masuk ke Gaza tidak mungkin, saat ini, ia menyarankan para tokoh Muslim Indonesia agar mengunjungi para pengungsi Palestina di Yordania, Mesir dan Suria. "Ada 6 juta saudara-saudara Anda bangsa Palestina yang sekarang diusir oleh Zionis Israel dan terpaksa hidup di pengungsian," katanya.
Menanggapi langkah-langkah pemerintah Otoritas Palestina di bawah Mahmud Abbas yang menambah terus jumlah "duta besar" Palestina di berbagai negara, Abu Marzuq mengatakan, bahwa dirinya tak merasa ada masalah dengan itu.
SAbu Marzuq adalah wakil dari Khalid Misy'al yang pernah diwawancarai majalah Suara Hidayatullah, edisi September 2006.[Dzikrullah, Khadijah, dan Kaisya Fatina (fotojurnalis) dari Damaskus/www.hidayatullah.com]