nurcahyo
New member
Hamil, Hindari Jamu Kunyit Asem
KapanLagi.com - Wanita hamil sebaiknya menghindari minum jamu cabe puyang yang mengandung cabe Jawa (piper retrofractum vahl) secara terus menerus, karena memiliki efek menghambat kontraksi otot pada saat persalinan.
Cabe Jawa mengandung alkaloid piperin yang berefek menghambat kontraksi otot, sehingga akan menyulitkan persalinan, seperti yang dikatakan Prof Dr Suwijiyo Pramono DEA Apt dalam pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia mengatakan, wanita hamil yang meminum jamu cabe puyang secara terus menerus sampai mendekati masa persalinan akan mengalami kesulitan pada saat melahirkan, karena otot uterus terhambat.
Kontraksi otot uterus yang dihambat terus menerus, menurut dia, akan memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin yang ada di dalamnya.
"Kondisi itu sebenarnya sangat bermanfaat untuk menjaga risiko keguguran jika diminum pada masa awal kehamilan, tetapi akan berakibat jelek jika diminum pada masa menjelang persalinan," katanya.
Ia menambahkan, jamu yang juga sangat populer dan selalu dibawa bakul jamu gendong yang meningkatkan risiko keguguran pada masa awal kehamilan adalah kunir asem (kunyit asam).
Jumlah kunyit (curcuma domestica val) yang dominan dalam ramuan kunir asem yang kental perlu diperhatikan waktu penggunaannya, karena ekstrak kunyit memiliki efek stimulan pada kontraksi uterus dan berefek abortivum.
Karena kunyit merupakan komponen yang selalu ada pada jamu pelancar haid, sehingga wanita hamil tidak dianjurkan untuk meminum jamu tersebut pada masa awal kehamilan karena akan meningkatkan risiko keguguran. (*/rit)
KapanLagi.com - Wanita hamil sebaiknya menghindari minum jamu cabe puyang yang mengandung cabe Jawa (piper retrofractum vahl) secara terus menerus, karena memiliki efek menghambat kontraksi otot pada saat persalinan.
Cabe Jawa mengandung alkaloid piperin yang berefek menghambat kontraksi otot, sehingga akan menyulitkan persalinan, seperti yang dikatakan Prof Dr Suwijiyo Pramono DEA Apt dalam pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia mengatakan, wanita hamil yang meminum jamu cabe puyang secara terus menerus sampai mendekati masa persalinan akan mengalami kesulitan pada saat melahirkan, karena otot uterus terhambat.
Kontraksi otot uterus yang dihambat terus menerus, menurut dia, akan memperkokoh otot tersebut dalam menjaga janin yang ada di dalamnya.
"Kondisi itu sebenarnya sangat bermanfaat untuk menjaga risiko keguguran jika diminum pada masa awal kehamilan, tetapi akan berakibat jelek jika diminum pada masa menjelang persalinan," katanya.
Ia menambahkan, jamu yang juga sangat populer dan selalu dibawa bakul jamu gendong yang meningkatkan risiko keguguran pada masa awal kehamilan adalah kunir asem (kunyit asam).
Jumlah kunyit (curcuma domestica val) yang dominan dalam ramuan kunir asem yang kental perlu diperhatikan waktu penggunaannya, karena ekstrak kunyit memiliki efek stimulan pada kontraksi uterus dan berefek abortivum.
Karena kunyit merupakan komponen yang selalu ada pada jamu pelancar haid, sehingga wanita hamil tidak dianjurkan untuk meminum jamu tersebut pada masa awal kehamilan karena akan meningkatkan risiko keguguran. (*/rit)