Inilah adalah kisah nyata…
Kisah yang terjadi disebuah sekolah yayasan katolik di Singkawang, Kalimantan Barat.
Pagi itu ruangan kelas 4 SD itu sedang melaksanakan ulangan kelas. Suasana menjadi hening karena pada saat itu yang mengawas adalah suster Butet, seorang guru suster yang paling galak disekolah yayasan katolik itu. Karena saking galaknya tidak ada seorang siswa pun yang berani berkutik atau berbicara pada saat itu. Sebab jika itu terjadi maka akan berakibat sesuatu yang fatal, seperti sebuah hukuman keras yang sangat membuat anak2 SD disana takut. Disekolah Yayasan katolik St. Ignasius itu memiliki guru-guru katolik yang berpakaian jilbab suster dan bergaun jubah panjang seperti suster disekolah katolik dalam film telenovela Fransisco.
Tatapan mata suster yang satu ini sangat tajam sampai menusuk kedalam pikiran siswa-siswi yang sedang menjalankan ulangan matematika sehingga tak ada seorang pun yang berani melirik kekiri-kekanan.
Tiba-tiba suara seseorang mengagetkan diruangan itu.
“bu… suster. Aku mau pipis” kata seorang siswa laki-laki yang duduk dibangku no dua dari belakang itu gugup.
Semua mata tertuju kepada siswa itu.
“Apa???” teriak suster itu menjerit keras membuat semuanya ngeri melihat pelototan mata suster itu.
“sa… sa saya… ke kebelet… bu…”kata siswa itu sepertinya memang sedang menahan pipis dikantong perutnya.
“tadi ibu bilang apa??? Sebelum ulangan mulai silakan ijin ke toilet dulu. Dalam jam ulangan tidak ada seorang pun yang boleh meninggalkan ulangannya, ngerti kamu?”
“ngerti bu… tapi…”
“tidak… duduk kamu!” perintah sang guru.
Sudah diduganya jawaban yang akan dia dapat adalah penolakan, tapi perintah itu tidak membuat sang siswa duduk, dia masih berdiri berharap dapat belas kasihan dari sang guru.
Suster yang hampir tak pernah senyum itu pun segera berdiri dari bangkunya dihadapan siswa. Hal itu membuat siswa lain berbisik-bisik bermaksud untuk menyuruh siswa itu untuk segera duduk.
“kalo kamu mau pipis, pipis saja dalam lemari kalo berani!!!” kata suster itu menantang.
Segera siswa itu berlari menuju lemari kayu yang ada didepan kelas itu dan segera membuka celananya dan buang air kecil dilemari itu. Disaksikan suster sehingga membuat suster itu sangat marah segera menghampiri lemari itu dan mengunci lemari itu kuat lalu mencabut anak kunci itu sambil kesal sendiri. Ia memerintahkan semua siswa melanjutkan ulangan itu hingga akhirnya selesai setelah 1 jam dijam pelajaran terakhir. Akhirnya semua siswa pulang, begitu juga semua guru. Seluruh gedung disekolah itu telah kosong. Hanya ada 1kelas yang ada siswa itu dilemari yaitu diruangan kelas 4 itu. Suster itu bahkan telah melupakan siswa yang dihukumnya, dia tidak bermaksud untuk menguncinya dalam lemari selama itu.
Ketika malam suara tangis anak kecil itu menangis nyaring menjerit sendiri memecah setiap ruangan disekolah itu. Sayang tidak ada seorang pun yang ada disekitar sekolah itu, apalagi yang mendengar suara yang mencekam itu. Besok paginya ketika ibu Suster itu ingat tentang anak itu, ia segera berlari membuka pintu lemari itu untuk menyelamatkan anak itu. Tapi,,, dia terlambat. Ia menemukan anak itu sudah meninggal lemas karena kekurangan oksigen diruang lemari yg kendap udara itu.
Suster itu pun merasa bersalah yang amat sangat, sejak hari itu suster yang paling ditakuti semua siswa itu pun mengurung diri dikamarnya, hingga dihari ketiga ia dikabarkan bunuh diri didalam telaga sumur yg sangat dalam terletak dibelakang sekolah didekat toilet wanita. Sepertinya dia dihantui oleh roh anak kecil yang masih menjadi mitos hantu anak kecil yang masih bergentayangan disekolah sampai saat ini, ditambah rasa bersalah yang membuat dia tidak sengaja membunuh siswa itu. Tapi semua guru dan Tim yayasan sekolah merahasia kematian suster itu karena tidak ditemukan jenazah suster itu didalam kedalaman sumur itu. Tapi satu satunya bukti yang ditemukan adalah sebelah sandal berwarna putih milik suster butet itu yang terletak dipinggir sumur itu sejak menghilangnya suster itu.
Semenjak kejadian itu sekolah memilki tingkat SD, SMP, hingga tingkat SMA didalam satu gedung yang sama, hanya terpisah blog itu sering mengalami kejadian mistis, sering sekali memdapat gangguan hantu anak kecil dan hantu suster yang menjadi mitos tragedy sekolah itu sampai saat ini.
Kejadian itu sudah terjadi 20tahun yang lalu. Tapi cerita ini masih saja menjadi sejarah disekolah ini, sebagian orang menganggap itulah mitos. Tapi ini semua nyata, Karena saya mendapatkan cerita ini dari paman saya sendiri ketika tidak lama setelah kejadian itu…
Ketika paman masih SMA disekolah ini, paman saya selesai mengikuti kegiatan ektrakuliler disekolah itu yang biasanya dimulai dari jam 3 sore sampai jam 5 sore. Hari itu paman saya mengikuti olahraga tennis meja diruangan khusus tennis meja. Padahal jam extrakurilernya sudah habis tapi paman saya dan satu teman tetap ingin meneruskan karena keasyikan bermain, hingga sekitar jam 18.00 sore seorang suster berdiri didepan pintu dan mengedor pintu 3 kali.
dor… dor… dor….
“pulang nak uda malam… hari sudah mulai gelap…” kata suster itu lembut.
“iya sus… bentar lagi ya…” jawab teman paman saya tanpa menoleh kearah suster itu, seolah tak mempedulikannya. Suster berlalu meninggalkan mereka.
Mereka terus menlanjutkan permainan mereka sampai sekitar kira2 10 menit seorang suster kembali datang didepan pintu.
“pulang nak… jangan sampai azan magrib… saya mau matiin lampunya…” peringatan suster itu sekali lagi lebih tegas. Tetapi tetap membuat teman paman saya cuek dan tidak peduli pada suster yang ada didepan pintu itu.
Paman saya pun menjawab suster itu untuk menjelaskan,
“bentar lagi Sus, uda mau ke…(kata paman sambil menoleh kepintu disebelah belakangnya dan melihat susternya menghilang) kelar koq. Loh susternya mana?”
Paman saya merinding merasakan sesuatu yang aneh… terus dia menatap arah jendela melihat langit sore hari sudah menjadi gelap, lalu berkata: “kawan… pulang yuk! Sudah malam sekali…”
“tanggung… ini sampe the last one ini aja…” kata teman paman saya.
Ketika suara azan pun mulai terdengar dari kejauh dengan saling deru menderu. Menyadarkan paman saya sudah semakin malam. Bulu kudu paman saya terus berdiri, karna mengkhawatirkan peringatan suster itu. Tetapi Mereka tetap melanjutan permainan untuk beberapa sisa point terakhir.
Tiba-tiba…
PLAAAANKK!!! Suara pecahan Gelas kaca yang sangat nyaring menyerang lantai didekat pintu.
“PULAAAAAAANGGGG!!!!” teriak suster itu memecahkan ruangan sunyi itu. Lalu dengan cepat sosok suster itu menghilang dan lampu ruangan itu mulai bermatian. Mereka berdua sangat kaget dan shock seketika, lalu berlari secepat mungkin kearah pintu keluar sambil berteriak:
“HANNTUUUUUU…”
“Nah begitu ceritanya.” kataku panjang lebar mengakhiri cerita tentang mitos disekolahku ini ketika pelajaran kosong karena guru pelajaran kami tidak masuk gara-gara hujan lebat.
Sumber : beranda facebook
Kisah yang terjadi disebuah sekolah yayasan katolik di Singkawang, Kalimantan Barat.
Pagi itu ruangan kelas 4 SD itu sedang melaksanakan ulangan kelas. Suasana menjadi hening karena pada saat itu yang mengawas adalah suster Butet, seorang guru suster yang paling galak disekolah yayasan katolik itu. Karena saking galaknya tidak ada seorang siswa pun yang berani berkutik atau berbicara pada saat itu. Sebab jika itu terjadi maka akan berakibat sesuatu yang fatal, seperti sebuah hukuman keras yang sangat membuat anak2 SD disana takut. Disekolah Yayasan katolik St. Ignasius itu memiliki guru-guru katolik yang berpakaian jilbab suster dan bergaun jubah panjang seperti suster disekolah katolik dalam film telenovela Fransisco.
Tatapan mata suster yang satu ini sangat tajam sampai menusuk kedalam pikiran siswa-siswi yang sedang menjalankan ulangan matematika sehingga tak ada seorang pun yang berani melirik kekiri-kekanan.
Tiba-tiba suara seseorang mengagetkan diruangan itu.
“bu… suster. Aku mau pipis” kata seorang siswa laki-laki yang duduk dibangku no dua dari belakang itu gugup.
Semua mata tertuju kepada siswa itu.
“Apa???” teriak suster itu menjerit keras membuat semuanya ngeri melihat pelototan mata suster itu.
“sa… sa saya… ke kebelet… bu…”kata siswa itu sepertinya memang sedang menahan pipis dikantong perutnya.
“tadi ibu bilang apa??? Sebelum ulangan mulai silakan ijin ke toilet dulu. Dalam jam ulangan tidak ada seorang pun yang boleh meninggalkan ulangannya, ngerti kamu?”
“ngerti bu… tapi…”
“tidak… duduk kamu!” perintah sang guru.
Sudah diduganya jawaban yang akan dia dapat adalah penolakan, tapi perintah itu tidak membuat sang siswa duduk, dia masih berdiri berharap dapat belas kasihan dari sang guru.
Suster yang hampir tak pernah senyum itu pun segera berdiri dari bangkunya dihadapan siswa. Hal itu membuat siswa lain berbisik-bisik bermaksud untuk menyuruh siswa itu untuk segera duduk.
“kalo kamu mau pipis, pipis saja dalam lemari kalo berani!!!” kata suster itu menantang.
Segera siswa itu berlari menuju lemari kayu yang ada didepan kelas itu dan segera membuka celananya dan buang air kecil dilemari itu. Disaksikan suster sehingga membuat suster itu sangat marah segera menghampiri lemari itu dan mengunci lemari itu kuat lalu mencabut anak kunci itu sambil kesal sendiri. Ia memerintahkan semua siswa melanjutkan ulangan itu hingga akhirnya selesai setelah 1 jam dijam pelajaran terakhir. Akhirnya semua siswa pulang, begitu juga semua guru. Seluruh gedung disekolah itu telah kosong. Hanya ada 1kelas yang ada siswa itu dilemari yaitu diruangan kelas 4 itu. Suster itu bahkan telah melupakan siswa yang dihukumnya, dia tidak bermaksud untuk menguncinya dalam lemari selama itu.
Ketika malam suara tangis anak kecil itu menangis nyaring menjerit sendiri memecah setiap ruangan disekolah itu. Sayang tidak ada seorang pun yang ada disekitar sekolah itu, apalagi yang mendengar suara yang mencekam itu. Besok paginya ketika ibu Suster itu ingat tentang anak itu, ia segera berlari membuka pintu lemari itu untuk menyelamatkan anak itu. Tapi,,, dia terlambat. Ia menemukan anak itu sudah meninggal lemas karena kekurangan oksigen diruang lemari yg kendap udara itu.
Suster itu pun merasa bersalah yang amat sangat, sejak hari itu suster yang paling ditakuti semua siswa itu pun mengurung diri dikamarnya, hingga dihari ketiga ia dikabarkan bunuh diri didalam telaga sumur yg sangat dalam terletak dibelakang sekolah didekat toilet wanita. Sepertinya dia dihantui oleh roh anak kecil yang masih menjadi mitos hantu anak kecil yang masih bergentayangan disekolah sampai saat ini, ditambah rasa bersalah yang membuat dia tidak sengaja membunuh siswa itu. Tapi semua guru dan Tim yayasan sekolah merahasia kematian suster itu karena tidak ditemukan jenazah suster itu didalam kedalaman sumur itu. Tapi satu satunya bukti yang ditemukan adalah sebelah sandal berwarna putih milik suster butet itu yang terletak dipinggir sumur itu sejak menghilangnya suster itu.
Semenjak kejadian itu sekolah memilki tingkat SD, SMP, hingga tingkat SMA didalam satu gedung yang sama, hanya terpisah blog itu sering mengalami kejadian mistis, sering sekali memdapat gangguan hantu anak kecil dan hantu suster yang menjadi mitos tragedy sekolah itu sampai saat ini.
Kejadian itu sudah terjadi 20tahun yang lalu. Tapi cerita ini masih saja menjadi sejarah disekolah ini, sebagian orang menganggap itulah mitos. Tapi ini semua nyata, Karena saya mendapatkan cerita ini dari paman saya sendiri ketika tidak lama setelah kejadian itu…
Ketika paman masih SMA disekolah ini, paman saya selesai mengikuti kegiatan ektrakuliler disekolah itu yang biasanya dimulai dari jam 3 sore sampai jam 5 sore. Hari itu paman saya mengikuti olahraga tennis meja diruangan khusus tennis meja. Padahal jam extrakurilernya sudah habis tapi paman saya dan satu teman tetap ingin meneruskan karena keasyikan bermain, hingga sekitar jam 18.00 sore seorang suster berdiri didepan pintu dan mengedor pintu 3 kali.
dor… dor… dor….
“pulang nak uda malam… hari sudah mulai gelap…” kata suster itu lembut.
“iya sus… bentar lagi ya…” jawab teman paman saya tanpa menoleh kearah suster itu, seolah tak mempedulikannya. Suster berlalu meninggalkan mereka.
Mereka terus menlanjutkan permainan mereka sampai sekitar kira2 10 menit seorang suster kembali datang didepan pintu.
“pulang nak… jangan sampai azan magrib… saya mau matiin lampunya…” peringatan suster itu sekali lagi lebih tegas. Tetapi tetap membuat teman paman saya cuek dan tidak peduli pada suster yang ada didepan pintu itu.
Paman saya pun menjawab suster itu untuk menjelaskan,
“bentar lagi Sus, uda mau ke…(kata paman sambil menoleh kepintu disebelah belakangnya dan melihat susternya menghilang) kelar koq. Loh susternya mana?”
Paman saya merinding merasakan sesuatu yang aneh… terus dia menatap arah jendela melihat langit sore hari sudah menjadi gelap, lalu berkata: “kawan… pulang yuk! Sudah malam sekali…”
“tanggung… ini sampe the last one ini aja…” kata teman paman saya.
Ketika suara azan pun mulai terdengar dari kejauh dengan saling deru menderu. Menyadarkan paman saya sudah semakin malam. Bulu kudu paman saya terus berdiri, karna mengkhawatirkan peringatan suster itu. Tetapi Mereka tetap melanjutan permainan untuk beberapa sisa point terakhir.
Tiba-tiba…
PLAAAANKK!!! Suara pecahan Gelas kaca yang sangat nyaring menyerang lantai didekat pintu.
“PULAAAAAAANGGGG!!!!” teriak suster itu memecahkan ruangan sunyi itu. Lalu dengan cepat sosok suster itu menghilang dan lampu ruangan itu mulai bermatian. Mereka berdua sangat kaget dan shock seketika, lalu berlari secepat mungkin kearah pintu keluar sambil berteriak:
“HANNTUUUUUU…”
“Nah begitu ceritanya.” kataku panjang lebar mengakhiri cerita tentang mitos disekolahku ini ketika pelajaran kosong karena guru pelajaran kami tidak masuk gara-gara hujan lebat.
Sumber : beranda facebook