Hanya Jaring Dua PSK

Kalina

Moderator
SITUBONDO - Maraknya kembali praktek esek-esek di Situbondo, membuat petugas Koordinasi Pelaksana Penertiban Kabupaten (Kopeltibkab) kebakaran jenggot. Buktinya, sejak semarak prostitusi itu diungkap lewat sidak DPRD setempat, Kopeltibkab langsung mengintensifkan razia. Sayang, meski sudah beberapa kali razia dilakukan, namun hasilnya tak kunjung optimal.

Seperti yang terjadi kemarin. Razia dadakan yang melibatkan sejumlah personil Satpol PP, hanya mampu membawa ?pulang? dua orang pekerja seks komersial (PSK) saja. Masing-masing, Evi, 35, warga Jelbuk, Maesan, Jember. Wanita berbadan subur ini digaruk aparat, saat mangkal di area esek-esek kelas ekonomis di kawasan Burnik, Situbondo. Satunya lagi, Titin, 30, warga Tamanan, Bondowoso. Dia dijaring dari sebuah warung di pinggir jalan raya Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.

Malam sebelumnya, petugas Kopeltibkab juga sempat mengobok-obok eks lokalisasi Gunung Sampan, di Desa Kotakan. Sayang, eks lokalisasi yang oleh komisi A DPRD Situbondo disebut-sebut masih menyimpan puluhan PSK, malam itu kosong melompong. Petugas pulang dengan tangan hampa. "Waktu kami sidak ke GS, pelacuran masih semarak kok. Makanya kami heran kalau razia tak membuahkan hasil," sindir anggota komisi A, Rachmad, kemarin.

Tak sudi malu, personil Satpol PP menggantinya dengan mengobrak lokasi mangkal kaum waria di jalan Melati, Situbondo, malam kemarin. Hasilnya, ada dua bencong yang ditangkap. Sebut saja, David alias Devi, 30, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, serta Agus, 17, warga Sukosari, Bondowoso. Begitu terjaring, baik PSK maupun waria ini langsung digelandang ke kantor Satpol PP untuk didata dan dibina. "Razia kemarin baru gebrakan awal. Tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas, ke depan kita akan terus intensif menggelar razia ini," kata Kepala Kantor Satpol PP Husaeri, kemarin.
 
Back
Top