Harakiri atau bushido dalam perekonomian Jepang

tukul4mata

New member
Utang Pemerintah Jepang tahun 2015 naik 250 % dan GDP saat ini. Berarti sama dengan 1.360 triliun yen. Utang Pemerintah Jepang 882,92 triliun yen per 31 Maret 2010. Utang itu berupa obligasi Pemerintah Jepang yang dijual ke masyarakat, ke berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri. Dana itu dipakai untuk mengelola negara, untuk kesejahteraan masyarakat Jepang, misalnya pembangunan jaringan kereta api seluruh tempat di Jepang yang dilakukan Japan Railways.

Kita akan berpikir, “Daijoubu desuka?” Tidak apa-apa Jepang dengan utang begitu besar? Kalau perusahaan, tak bisa bayar, maka shachou (CEO atau direktur utama) akan bunuh diri. Uang asuransi bunuh diri dipakai untuk membayar utang perusahaannya dan sisanya untuk keluarga. Apakah Jepang memiliki ekonomi “bunuh diri” seperti itu di tengah kenyataan saat ini 32.845 orang (pertahun) bunuh diri dijepang atau 90 orang per hari, sesuai dengan data kepolisian Jepang yang dipublikasikan 13 Mei 2010?

Ekonomi Jepang paling parah tahun lalu (2009). Dampaknya masih terasa hingga kini sehingga banyak pengusaha Jepang merasa dan meramal, ekonomi Jepang barulah kembali baik paling cepat mulai awal tahun depan.

Melihat data yang ada, Mei 2010, indeks kepercayaan konsumen (49,9) menunjukkan kenaikan terus-menerus dalam enam bulan terakhir. Nilai penualan ritel juga meningkat, kecuali barang hasil produksi industni yang masih sangat lemah. Melihat 50 indeks usaha seperti indeks pengemudi taksi, pekenja hotel, dan sebagainya, masih di bawah indeks normal dalam 37 bulan terakhir ini. Namun indeks perusahaan naik, 3,8 poin menjadi 51,8 poin, pertama kali dalam tiga tahun terakhir berada di atas indeks 50 poin.




Sindo

Jepang memang nekat dan mereka memiliki spirit of bushido
 
Back
Top