andree_erlangga
New member
Inflasi meningkat hingga 1,4 persen di awal tahun ini menyusul lonjakan harga beras yang tidak terkendali. Hal ini membuktikan upaya pemerintah menekan meroketnya harga berbagai jenis beras melalui operasi pasar gagal total. Peningkatan ini juga memicu lonjakan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya.
Badan Pusat Statistik mengingatkan pemerintah mewaspadai lonjakan harga beras. Jika tidak, dipastikan target inflasi tahun 2007 akan melewati sekitar enam persen. Apalagi dalam inflasi awal tahun ini lonjakan harga beras menjadi pemicu dominan, yakni hampir sepertiga tingkat inflasi Januari 2007.
Dibanding pada Desember 2006, harga rata-rata seluruh jenis beras di pasar naik sebesar 5,6 persen. Bulan Desember, harga rata-rata beras Rp 5.628 per kilogram. Sedangkan harga beras di bulan Januari 2007 meningkat menjadi rata-rata Rp 5.942 per kilogram. Contohnya di Medan, Sumatra Utara. Harga beras mutu menengah seperti IR-64 sebelumnya dijual seharga Rp 5.200 hingga Rp 5.400 per kilogram, kemarin dijual Rp 5.600-5.700 per kg.
Efektitivas pemerintah menekan harga beras dengan menggandeng para pedagang beras dan menurunkannya hingga Rp 3.700 per kilogram juga dipertanyakan. Harga beras jenis IR-64 justru bertahan di atas harga Rp 5.000 per kilogram.
Pemandangan itu tampak di sejumlah pasar tradisional di ibu kota, salah satunya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Beras operasi pasar yang diluncurkan Badan Urusan Logistik dijual di kios-kios pengecer sejak sebulan silam. Beras dengan kualitas di bawah medium ini kini dijual seharga Rp 3.700 per kilogram.
Para pedagang mengatakan peminat beras jenis ini cukup banyak karena harganya murah. Kendati begitu, harga beras tetap tinggi. Hal itu dipengaruhi mundurnya musim tanam akibat kondisi cuaca yang tak menentu di berbagai daerah. Belakangan pemerintah mendatangkan beras impor untuk mengamankan stok nasional. Tapi upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Badan Pusat Statistik mengingatkan pemerintah mewaspadai lonjakan harga beras. Jika tidak, dipastikan target inflasi tahun 2007 akan melewati sekitar enam persen. Apalagi dalam inflasi awal tahun ini lonjakan harga beras menjadi pemicu dominan, yakni hampir sepertiga tingkat inflasi Januari 2007.
Dibanding pada Desember 2006, harga rata-rata seluruh jenis beras di pasar naik sebesar 5,6 persen. Bulan Desember, harga rata-rata beras Rp 5.628 per kilogram. Sedangkan harga beras di bulan Januari 2007 meningkat menjadi rata-rata Rp 5.942 per kilogram. Contohnya di Medan, Sumatra Utara. Harga beras mutu menengah seperti IR-64 sebelumnya dijual seharga Rp 5.200 hingga Rp 5.400 per kilogram, kemarin dijual Rp 5.600-5.700 per kg.
Efektitivas pemerintah menekan harga beras dengan menggandeng para pedagang beras dan menurunkannya hingga Rp 3.700 per kilogram juga dipertanyakan. Harga beras jenis IR-64 justru bertahan di atas harga Rp 5.000 per kilogram.
Pemandangan itu tampak di sejumlah pasar tradisional di ibu kota, salah satunya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Beras operasi pasar yang diluncurkan Badan Urusan Logistik dijual di kios-kios pengecer sejak sebulan silam. Beras dengan kualitas di bawah medium ini kini dijual seharga Rp 3.700 per kilogram.
Para pedagang mengatakan peminat beras jenis ini cukup banyak karena harganya murah. Kendati begitu, harga beras tetap tinggi. Hal itu dipengaruhi mundurnya musim tanam akibat kondisi cuaca yang tak menentu di berbagai daerah. Belakangan pemerintah mendatangkan beras impor untuk mengamankan stok nasional. Tapi upaya tersebut belum membuahkan hasil.