adidananto
New member
Harga kakao berjangka di penutupan perdagangan Jumat dini hari terpukul mundur dengan signifikan (11/6). Harga kakao berjangka kontrak Juli yang merupakan kontrak
paling aktif kembali tertekan. Pola pergerakan yang terjadi selama beberapa sesi belakangan adalah konsolidasi. Pada perdagangan malam tadi harga komoditas ini
mengalami pergerakan yang fluktuatif dan sempat bergerak ke teritori positif.
Komoditas kakao berjangka di ICE Futures malam tadi kembali terkena aksi jual akibat menguatnya dollar AS. Mata uang Amerika Serikat yang menguat membuat harga
komoditas lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaan turun.
Kenaikan dollar AS terjadi seiring dengan melemahnya euro. Euro terpukul setelah juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan bahwa masih ada “perbedaan mendasar” dengan
Yunani mengenai proposalnya untuk menyelamatkan negara tersebut dari kebangkrutan.
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan pelemahan yang signifikan.
Harga komoditas tersebut turun sebesar 34 dollar atau 1,09 persen pada posisi 3.094 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan peningkatan meskipun akan
melambat dan cenderung mengalami konsolidasi. Saat ini indikator teknikal jangka pendek yang sempat berada dalam pola bearish terpantau sudah kembali terangkat ke dalam
trend bullish. Untuk jangka menengah dan panjang teknikal juga masih bullish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.156 dollar. Jika level resistance
tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.180 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.058 dollar dan 3.020 dollar.
sumber http://commodity-academy.co.id/2015/06/12/harga-kakao-kembali-terpukul-akibat-kenaikan-dollar-as/