adidananto
New member
Pada perdagangan di bursa komoditas Tokyo hari Kamis pagi ini harga karet berjangka terpantau mengalami rebound yang cukup signifikan (2/4). Di awal perdagangan pagi ini harga komoditas tersebut beranjak naik di tengah aksi bargain hunting yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Pada akhir perdagangan Rabu harga karet ditutup pada level paling rendah dalam 2 bulan.
Kenaikan nilai tukar yen dan pelemahan harga minyak mentah kemarin membuat harga karet terseret melemah. Harga karet hari ini mengalami rebound pertamanya setelah selama empat hari berturut-turut sebelumnya turun.
Kenaikan harga karet berjangka Tocom hari ini didukung oleh rebound harga minyak mentah. Harga komoditas sumber energi tersebut bangkit setelah selama empat hari berturut-turut sebelumnya alami tekanan. Menguatnya harga minyak mentah membuat harga karet alami naik karena permintaannya meningkat.
Penguatan harga minyak mentah sendiri membuat biaya produksi karet sintetis berbahan baku minyak mentah menjadi relatif lebih mahal. Dengan demikian permintaan terhadap karet alami akan mengalami kenaikan.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak September hari ini tampak bergerak naik signifikan. Harga karet alami untuk kontrak September tersebut dibuka turun sebesar 05 yen atau setara dengan 0,18 persen dan berada di posisi 204,4 yen per kilogram. Saat ini harga naik hingga ke posisi 206,8 yen per kilogram.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan hari ini berpotensi untuk memasuki fase rebound setelah selama empat hari belakangan ditutup dengan anjlok tajam. Diharapkan harga karet akan mampu bertahan di teritori positif hingga akhir perdagangan.
Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom diperkirakan akan menemui resistance di posisi 208,00 yen. Resistance selanjutnya ada di 212,00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 202,00 yen dan 200,00 yen.
Sumber http://commodity-academy.co.id/2015/04/02/harga-karet-dibuka-rebound-akhiri-penurunan-4-sesi-berturut-turut/