adidananto
New member
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan (17/6). Harga komoditas ini bergerak naik setelah dikabarkan
bahwa badai tropis akan menyerang kawasan pengeboran minyak mentah di Texas, Amerika Serikat. Meskipun demikian kondisi over pasokan di tingkat global masih membuat
harga minyak mentah tidak mengalami kenaikan yang terlalu tajam.
Badai tropis Bill menuju ke Texas dan Teluk Meksiko dan diharapkan akan membawa hujan deras dan angina kencang di kawasan yang merupakan daerah pengeboran minyak mentah
utama di Negeri Paman Sam.
Sampai saat ini dikabarkan bahwa produksi minyak mentah di kawasan yang berkontribusi sebesar 20 persen dari seluruh produksi minyak mentah Amerika Serikat tersebut
masih belum terpengaruh. Saat ini fokus pasar adalah dampak dari badai tropis tersebut terhadap produksi di fasilitas penyulingan. Lebih dari 45 persen kapasitas
penyulingan minyak di Amerika Serikat berada di kawasan teluk.
Di akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga minyak mentah jenis WTI berjangka untuk kontrak bulan Juli terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan yang cukup
signifikan. Harga komoditas ini ditutup naik sebesar 45 sen atau 0,8 persen di posisi 59,97 dollar per barel.
Harga minyak mentah Brent juga tampak mengalami pelemahan meskipun lebih tipis dibandingkan penurunan harga kontrak WTI. Harga kontrak Brent tersebut mengalami
penurunan sebesar20 sen dan ditutup di level 63,70 dollar.
Pada perdagangan pagi ini harga minyak mentah jenis WTI terpantau masih terbatas, belum jauh-jauh dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi. Saat ini terpantau
harga minyak mentah diperdagangkan pada posisi 60,03 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia masih berpotensi