hepcat
New member
2 April 2012
Jawabannya tidak spekulator minyak. Jawabannya adalah bank-bank sentral memompakan likuiditas dalam jumlah yang keterlaluan ditambah dengan ketegangan Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan Obama.
Bank sentral dapat mencetak uang, tetapi mereka tidak dapat menentukan kemana uang ini pergi. The Fed ingin bank untuk kembali ke fungsinya sebagai lembaga peminjam bagi masyarakat, namun tampaknya ini tidak pernah berhasil dan harga rumah terus meningkat.
Sebaliknya, kita memiliki harga minyak global yang tinggi dan bisa dibilang uang ini malah lari ke pasar saham.
Jadi siapa yang harus disalahkan? Jawabannya mudah: Obama, The Fed, dan bank sentral pada umumnya.