hepcat
New member
19 Maret 2012
Harga Oil mengalami penguatan di hari kedua di New York setelah investor bertaruh bahwa pemulihan ekonomi AS dan produksi crude oil Arab Saudi yang mendekati level terkuat sejak 1980 mengindikasikan tentang permintaan bahan bakar akan meningkat.
Arab Saudi, produsen terbesar dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memompakan 9.870.000 barel perhari pada Januari, menurut data yang disampaikan kepada Joint Organization Data Initiative. Laporan ini dapat menunjukkan penguatan ekonomi di AS, konsumen crude oil terbesar di dunia.
“Kami sedang melihat masa pertumbuhan moderat di AS, dan sejauh ini prospeknya meyakinkan,” kata Ric Spooner, a chief market analyst at CMC Markets in Sydney. “Jika berlangsung sampai $ 108 per barel ditambah segi harga di New York, ini akan telihat seolah-olah membuat pernyataan positif” tambahnya.
Oil untuk pengiriman April meningkat 42 sen menjadi manjadi $ 107,48 per barel dalam electronic trading di New York Mercantile Exchange dan berada pada posisi $ 107,37 per barel pada pukul 1.30 siang ini waktu Singapura. Kontrak yang berakhir besok, naik 1,9 persen menjadi $ 107, 06 per barel pada 16 Maret lalu, ini adalah penutupan tertinggi sejak 9 Maret.