ika_project
New member
Harga Ponsel 3G Akan Makin Murah
Harga ponsel dengan kemampuan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) diperkirakan akan makin murah seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna. Direktur PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL) Hilmi bin Mohd Yunus mengatakan, di Asia Pasifik jumlah pengguna seluler diproyeksikan bertambah 858 juta pengguna. Dari 819 juta pengguna di tahun 2005, jumlahnya diperkirakan menjadi 1,677 miliar pada tahun 2011.
Sementara itu, analis dari Strategy Analytics memperkirakan saat ini lebih dari 100 juta penduduk dunia telah menggunakan teknologi WCDMA dan CDMA2000 1x EV-DO 3G di ponsel mereka. Jumlah pengguna 3G juga dikatakan tumbuh cepat, lebih cepat dibanding pertumbuhan pengguna GSM di awal tahun 1990-an.
"Dengan pertumbuhan seperti itu, harga pasti turun," ujarnya di acara seminar bertemakan "What Can We Do With 3G", di Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara, Jakarta. (Sumber: detikinet.com) Dari hasil riset yang dilakukan internal XL, Hilmi menjelaskan bahwa pelanggan 3G memiliki sejumlah ekspektasi terhadap layanan tersebut, yaitu: ponsel dengan harga terjangkau; paket layanan dan harga yang lebih atraktif; layanan konsumen yang memuaskan; layanan dan perangkat yang ramah pengguna; kemampuan navigasi yang cepat dan mudah; akses konten yang mudah antara layanan 2G, 2,5G dan 3G; layanan yang stabil dengan tingkat ketersediaan tinggi; serta adanya fasilitas roaming internasional. Hilmi mengatakan, dibanding negara Asia Pasifik lainnya, industri seluler di Indonesia dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar, mengingat penetrasinya yang terbilang masih rendah. Sampai tahun 2005, penetrasinya baru mencapai 14 persen dari jumlah populasi. Sedangkan negara lain seperti Taiwan, Hongkong dan Singapura, penetrasinya di atas 80 persen. Namun untuk Indonesia, penetrasinya diprediksi naik dua kali lipat menjadi 33-41 persen sampai tahun 2009.
Harga ponsel dengan kemampuan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) diperkirakan akan makin murah seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna. Direktur PT Excelcomindo Pratama Tbk. (XL) Hilmi bin Mohd Yunus mengatakan, di Asia Pasifik jumlah pengguna seluler diproyeksikan bertambah 858 juta pengguna. Dari 819 juta pengguna di tahun 2005, jumlahnya diperkirakan menjadi 1,677 miliar pada tahun 2011.
Sementara itu, analis dari Strategy Analytics memperkirakan saat ini lebih dari 100 juta penduduk dunia telah menggunakan teknologi WCDMA dan CDMA2000 1x EV-DO 3G di ponsel mereka. Jumlah pengguna 3G juga dikatakan tumbuh cepat, lebih cepat dibanding pertumbuhan pengguna GSM di awal tahun 1990-an.
"Dengan pertumbuhan seperti itu, harga pasti turun," ujarnya di acara seminar bertemakan "What Can We Do With 3G", di Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara, Jakarta. (Sumber: detikinet.com) Dari hasil riset yang dilakukan internal XL, Hilmi menjelaskan bahwa pelanggan 3G memiliki sejumlah ekspektasi terhadap layanan tersebut, yaitu: ponsel dengan harga terjangkau; paket layanan dan harga yang lebih atraktif; layanan konsumen yang memuaskan; layanan dan perangkat yang ramah pengguna; kemampuan navigasi yang cepat dan mudah; akses konten yang mudah antara layanan 2G, 2,5G dan 3G; layanan yang stabil dengan tingkat ketersediaan tinggi; serta adanya fasilitas roaming internasional. Hilmi mengatakan, dibanding negara Asia Pasifik lainnya, industri seluler di Indonesia dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar, mengingat penetrasinya yang terbilang masih rendah. Sampai tahun 2005, penetrasinya baru mencapai 14 persen dari jumlah populasi. Sedangkan negara lain seperti Taiwan, Hongkong dan Singapura, penetrasinya di atas 80 persen. Namun untuk Indonesia, penetrasinya diprediksi naik dua kali lipat menjadi 33-41 persen sampai tahun 2009.