Hariono Pemain Persib Tertipu Rp 3,5 Miliar

spirit

Mod
111167_620.jpg

Sudah lama saya tidak mengikuti perkembangan sepakbola nasional. Malam ini saya sempat membaca harian cetak Pikiran Rakyat (PR) edisi Jumat 4 Juli 2014. Saya terkesima membaca judul berita Hariono tertipu Rp 3,5 miliar.

Saya mencoba mencari tahu siapa Hariono. Ternyata Hariono merupakan gelandang Persib Bandung yang juga pernah bermain di tim nasional PSSI. Lalu kenapa bisa tertipu sebesar Rp 3,5 miliar? Dari berita yang diulas PR, Hariono tertipu oleh sebuah investasi fiktif.

Gaji yang diterima Hariono dari Persib sebesar Rp 50 juta sebulan, selama 5 tahun tidak pernah dinikmati karena disetorkan ke perusahaan fiktif oleh Nanda rekan yang dikenalnya sekitar tahun 2010.

Intinya Hariono terbuai oleh angin surga yang ditawarkan oleh rekan bisnisnya. Kini kasusnya bergulir di Pengadilan Negeri Bandung dengan terdakwa Nanda. Ironis jika nanti Nanda divonis bersalah uang jerih payah Hariono selama bermain bola belum tentu dapat kembali.

Kontras dengan nasib pemain Liga Indonesia asal Rusia Sergei Litvinov yang bermain di PSLS Lhokseumawe gajinya justru berbulan-bulan tidak dibayar oleh klubnya. Kini Sergei nasibnya terlunta-lunta karena untuk makan sehari-hari harus berjualan jus di Solo.

Kerinduan Sergei untuk pulang ke kampung halaman bertemu anak dan istri di Rusia tak kunjung terwujud, karena ongkos untuk mudik tidak ada. Seorang tukang tambal ban menghimpun dana untuk membantu Sergei Litvinov.

Melihat kedua kasus diatas nampak jelas terlihat peran PSSI maupun Asosiasi Pemain profesional Indonesia (APPI) tidak dapat melindungi pemain sepak bola di Indonesia.

Hariono karena tidak paham atas pengelolaan keuangan dapat tertipu oleh prospektus bisnis “abal-abal” dan janji-janji yang ditawarkan oleh rekan bisnis. Sergei Litvinov sebagai pemain sepakbola tidak terbayar gajinya oleh pihak klub tetapi otoritas sepakbola Indonesia tidak dapat berbuat apa-apa.

~kompasiana
.
 
entah kenapa banyak pemain bola indonesia yang terbengkalai seperti itu... apa cuma terjadi di beberapa club sepak bola saja ya? bukan di semua club.. karena persija atau persib atau persita ga ada keluhan seperti itu
 
Back
Top