Hati-Hati Tertipu 'Shockbreaker' Palsu!

nurcahyo

New member
Hati-Hati Tertipu 'Shockbreaker' Palsu!


KapanLagi.com - Shock breaker adalah komponen yang sangat penting bagi kendaraan Anda dan juga menentukan kenyamanan Anda selama menempuh perjalanan. Perangkat peredam kejut ini harus selalu diperiksa kelayakannya dan jika sudah tak berfungsi lagi, perlu segera diganti.

Nah, saat Anda berniat mengganti shock breaker mobil Anda, perlu ketelitian dan pengecekan sebelum Anda memutuskan untuk membelinya. Jangan sampai maksud hati Anda membeli shock breaker yang baru, tapi malah dapat yang 'beru' (bekas seperti baru), yakni telah disuntik dan dicat ulang.

Selain Anda mengalami kerugian dalam hal materi, namun yang lebih fatal adalah shock breaker yang tidak berfungsi secara maksimal, sehingga mempengaruhi kaki-kaki dan pengendalian kendaraan Anda, yang bisa sangat membahayakan keselamatan seluruh penumpang mobil Anda, termasuk jiwa Anda sendiri!

Maka dari itu, Anda harus teliti sebelum membeli. Beberapa ulasan di bawah ini mungkin akan membantu Anda dalam memeriksa kondisi shock breaker, sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.


- Cek Fisik

Bagi orang yang awam soal shockbreaker, barang yang baru ataupun bekas namun sudah dipoles, sekilas tampak sama. Apalagi jika sudah dikemas baik dan ditambahi dengan rayuan manis dari si pedagang. Maka, bisa jadi Anda ditipu mentah-mentah.

So, sebaiknya perhatikan kondisi fisik shockbreaker yang hendak Anda beli. Hal ini sangat penting, sebab shockbreaker yang 'jadi-jadian' sangat sulit ditebak. Suntikan umumnya dilakukan pada bagian yang jarang sekali diperiksa oleh calon pembeli.

1. Perhatikan seluruh permukaan shockbreaker. Shockbreaker yang sama sekali baru tak akan punya titik bekas las-lasan. Namun syarat ini tak mutlak. Sebab ada juga shockbreaker yang di dindingnya memiliki titik las, seperti produk Monroe. Titik las di shockbreaker tersebut adalah bawaan dari pabrik.

Namun, pastinya pencuri akan selalu lebih cerdik daripada polisi bukan? Untuk menghilangkan bekas titik las, bisa jadi permukaan dinding shockbreaker dihaluskan dengan gerinda. Selain itu, suntikan biasanya dilakukan pada bagian bawah atau dibalik ring penahan seal. Sehingga kalau ring dibuka, baru ketahuan kalau shockbreaker pernah 'dijus'.

2. Selanjutnya, periksa cat pelapis shockbreaker. Cat asli akan sulit terkelupas karena tebal dan andaikan terkelupas pun, akan langsung terlihat logam dinding shockbreaker dan bukannya lapisan cat yang lain. Kalau tercium khas bau cat pelapis, segera minta tukar dengan peredam yang lainnya.

3. Perhatikan cetakan huruf pada body shockbreaker. Shockbreaker yang dicat ulang, cetakan huruf tadi akan tertutup cat, sehingga cetakan hurufnya jadi tak kentara atau 'tak jelas'. Stiker juga harus melekat sempurna, tak kusut dan warnanya tak buram.

4. Cek lubang baut pada bawah shock breaker. Shockbreaker bekas jelas memiliki luka di sekitar lubang bautnya. Untuk menutupinya, lubang tersebut dilapis dengan dempul. Dengan diam-diam, korek sedikit sekitar lubang baut tersebut dengan kuku.

5. Ulir di batang shockbreaker juga tak boleh luput dari pemeriksaan Anda. Ulir shockbreaker yang dipoles ulang biasanya memiliki ujung drat yang tak rapi, karena dibubut ulang.

- Cek Non-Fisik

1. Periksalah kinerja shockbreaker. Caranya, tarik dan tekan batang shockbreaker, lalu pastikan jalannya batang tak tersendat. Jika tersendat, pertanda ada udara di dalamnya. Sementara, pada batang tengah tak boleh ada goresan atau gerus tipis. Jika Anda menemui tanda-tanda ini, berarti batang tersebut telah berkali-kali 'naik-turun' alias sudah pernah terpakai.

2. Cek warna batang shockbreaker. Jika tampak kebiruan, itu disebabkan panas akibat gesekan 'naik-turun' antara batang dan seal shockbreaker. Sehingga batang tak lagi tampak mengkilat.

- Jenis Shockbreaker Double Atau Single Action

Pegang shockbreaker pada posisi tegak lurus. Setelah itu ditarik dan tekan beberapa kali secara perlahan. Kemudian, tekan secara tiba-tiba. Bila ada tahanan atau gerakannya lambat namun tak tersendat, berarti shockbreaker itu jenis double action. Bila tak ada tahanan atau bergerak terus, berarti single action.

- Jenis Gas Atau Oli

Cara yang sama dengan yang di atas, bisa dilakukan untuk membedakan shockbreaker berisi oli atau gas. Peganglah shockbreaker tersebut sampai habis (panjang minimum), kemudian lepaskan. Jika shockbreaker memanjang lagi, berarti itu shockbreaker tipe gas. Tapi bila tidak, itu adalah berjenis oli.

Yang terakhir, curigai masalah harganya. Jika bisa ditawar terlalu 'anjlok', maka bisa jadi itu adalah barang 'beru'. Biasanya shockbreaker 'beru' tersebut malah banyak tersedia di toko khusus shockbreaker.

Sebab, mereka punya bengkel dan peralatan sendiri. Sehingga, jika konsumen kembali ke toko karena shockbreaker yang baru dibelinya bermasalah, mereka bisa langsung bisa mengatasinya.

Agar tetap nyaman dan aman, shockbreaker yang sudah tak berfungsi harus segera diganti. Penggantian tak selalu didasarkan pada faktor masa pakai kendaraan saja. Tapi bisa saja terindikasi dari kondisi ban. Jika ban mengalami kebotakan yang tak merata, maka mungkin shockbreaker sudah tak berfungsi lagi.
 
Back
Top