Sumber : http://www.rumah.com/berita-properti
Kendati kondisi ekonomi global masih bergejolak, namun volume investasi properti di Asia Pasifik masih stabil. Namun, penurunan aktivitas penyewaan memperlihatkan bahwa kawasan ini tidak sepenuhnya aman.
“Pasar properti Asia Pasifik relatif stabil dibanding kondisi ekonomi global. Namun, aktivitas penyewaan sedikit menurun dibanding tahun lalu. Kendati demikian, kami memprediksi penyewaan dan nilai kapitalisasi akan terus tumbuh, meski tak setinggi tahun lalu,” kata Jane Murray, Head of Research Jones Lang LaSalle Asia Pacific.
Analisa pasar properti Asia Pasifik yang dilakukan Jones Lang LaSalle di kuartal II-2012 yang dirilis hari ini menunjukkan, volume investasi properti komersial naik 26% (y-o-y) menjadi USD26 miliar.
Jepang memperlihatkan pertumbuhan signifikan, yakni 290% (y-o-y) setelah bencana gempa bumi di Tohoku, Maret lalu. Sementara itu, pertumbuhan di Hong Kong, Singapura, dan China juga menguat, dengan pertumbuhan dua digit.
Dengan volume investasi yang menguat, nilai kapitalisasi juga tumbuh di beberapa kota besar. Kawasan CBD Jakarta dan Beijing menunjukkan penguatan tertinggi (9% dan 11% q-o-q), sedangkan di Shanghai, Tokyo, dan Sydney, pertumbuhannya hanya berkisar 1,5%.
Di sektor perkantoran, Beijing dan Jakarta juga memimpin selama lima bulan terakhir dengan pertumbuhan sekitar 8%-9% (q-o-q). Hal ini disebabkan terbatasnya suplai yang ada dan suplai yang masuk ke pasar dalam waktu dekat.
SELENGKAPNYA
Kendati kondisi ekonomi global masih bergejolak, namun volume investasi properti di Asia Pasifik masih stabil. Namun, penurunan aktivitas penyewaan memperlihatkan bahwa kawasan ini tidak sepenuhnya aman.
“Pasar properti Asia Pasifik relatif stabil dibanding kondisi ekonomi global. Namun, aktivitas penyewaan sedikit menurun dibanding tahun lalu. Kendati demikian, kami memprediksi penyewaan dan nilai kapitalisasi akan terus tumbuh, meski tak setinggi tahun lalu,” kata Jane Murray, Head of Research Jones Lang LaSalle Asia Pacific.
Analisa pasar properti Asia Pasifik yang dilakukan Jones Lang LaSalle di kuartal II-2012 yang dirilis hari ini menunjukkan, volume investasi properti komersial naik 26% (y-o-y) menjadi USD26 miliar.
Jepang memperlihatkan pertumbuhan signifikan, yakni 290% (y-o-y) setelah bencana gempa bumi di Tohoku, Maret lalu. Sementara itu, pertumbuhan di Hong Kong, Singapura, dan China juga menguat, dengan pertumbuhan dua digit.
Dengan volume investasi yang menguat, nilai kapitalisasi juga tumbuh di beberapa kota besar. Kawasan CBD Jakarta dan Beijing menunjukkan penguatan tertinggi (9% dan 11% q-o-q), sedangkan di Shanghai, Tokyo, dan Sydney, pertumbuhannya hanya berkisar 1,5%.
Di sektor perkantoran, Beijing dan Jakarta juga memimpin selama lima bulan terakhir dengan pertumbuhan sekitar 8%-9% (q-o-q). Hal ini disebabkan terbatasnya suplai yang ada dan suplai yang masuk ke pasar dalam waktu dekat.
SELENGKAPNYA